5 Fakta Unik Kura-kura Yunani, Sudah Hidup Sejak Jutaan Tahun Lalu!

Testudo graeca atau kura-kura yunani merupakan salah satu spesies kura-kura darat yang bisa ditemukan di Eropa dan Afrika. Badannya besar, membulat, keras, dan tidak terlalu mencolok. Kura-kura yunani juga cukup eksotis dan karena hal tersebut ia kerap diperdagangkan oleh banyak orang. Sayangnya, perdagangan tersebut merupakan praktik ilegal yang justru mengancam populasinya. Alhasil, populasi kura-kura yunani terus menurun setiap tahunnya. Jika melihat bukti fosil, kura-kura yunani juga sudah hidup sejak lama, tepatnya sejak jutaan tahun yang lalu. Selain itu, kura-kura ini juga memiliki beberapa fakta unik dan menarik, lho.
1. Kura-kura ini sangat suka memakan daun dandelion

Kura-kura yunani merupakan herbivor yang sangat suka memakan dedaunan, buah-buahan, bunga, atau material tanaman lain. Hal ini sangat wajar mengingat ia hidup di lingkungan yang kering dan berpasir. Alhasil, tanaman menjadi sumber air dan nutrisi yang sempurna. Lebih lanjut, individu yang dipelihara atau hidup di penangkaran sangat suka memakan bunga dandelion dan dedaunan. Terkadang, hewan ini juga diberi makan daun selada. Namun kamu tak boleh sering memberikannya karena selada tidak memiliki banyak nutrisi dan tidak terlalu baik bagi pertumbuhan hewan ini, jelas Tortoise Centre.
2. Kura-kura yunani sering diperdagangkan secara ilegal

Saat ini, perdagangan ilegal kura-kura yunani sangat marak dilakukan. Biasanya, kura-kura yang dijual dan ditangkap berasal dari dua negara, yaitu Moroko dan Spanyol. Tentunya hal ini merupakan sesuatu yang buruk karena mengancam kelestarian alam, mengancam populasi kura-kura yunani, dan melanggar hukum internasional. Tak cuma itu, banyak juga kura-kura yunani yang mati saat dipelihara karena pemiliknya yang tidak bertanggung jawab, jelas artikel di jurnal Journal of Applied Animal Welfare Science.
Kura-kura yunani juga termasuk hewan terancam punah dan masuk ke kategori vulnerable atau rentan. Selain perburuan dan perdagangan ilegal, hewan ini juga terancam oleh kerusakan habitat, aktivitas manusia, dan kehadiran spesies invasif. Untungnya, pemerintah setempat sudah melakukan beberapa upaya konservasi serius untuk menjaga populasi reptil bercangkang ini.
3. Sudah hidup di bumi sejak zaman pliosen

Artikel di jurnal Scientific Annals of the School of Geology menjelaskan kalau kura-kura yunani sudah hidup di bumi sejak zaman pliosen sekitar 5,3 sampai 2,6 juta tahun yang lalu. Saat itu, suhu bumi cenderung dingin dan disebut sebagai era dingin setelah zaman sebelumnya, yaitu zaman miosen memiliki suhu yang hangat. Zaman pliosen tak terlalu berbeda dari masa kini di mana daratan dikuasai mamalia, reptil, dan burung. Di zaman tersebut, manusia modern belum berevolusi jadi bumi masih asri dan tidak tercemar seperti saat ini. Dari hal ini juga dapat disimpulkan kalau kura-kura yunani merupakan hewan yang sangat kuat karena mampu hidup cukup lama.
4. Masa kawinnya terjadi setelah hibernasi

Tidak banyak yang diketahui mengenai reproduksi kura-kura ini. Namun, para ahli tahu kalau ia melakukan reproduksi setelah hibernasi selesai, jelas Animalia. Hewan ini bisa kawin dengan banyak pasangan atau dengan satu pasangan tergantung dari ketersediaan pasangan saat hendak kawin. Musim kawin tiap populasi juga berbeda. Populasi Afrika Utara akan kawin pada mulai April sampai Mei. Di sisi lain, musim kawin populasi Eropa Timur Tengah terjadi pada bulan Mei sampai Juli. Hewan ini mampu mengeluarnya satu sampai tujuh butir telur yang nantinya menetas dalam waktu 55 sampai 70 hari.
5. Hewan ini tak hanya bisa ditemukan di Yunani

Selain di Yunani, kura-kura yunani juga bisa ditemukan di tempat lain, seperti Spanyol, Italia, Palestina, Albania, Moroko, Rusia, Iran, Irak, Libya, Tunisia, Mesir, sampai Turki, jelas The Reptile Database. Berbicara habitat, reptil ini bisa hidup di savana, area kering, daerah berpasir, rerumputan, semak-semak, dan bebatuan. Tak jarang, ia juga masuk ke area pemukiman atau area pertanian. Tapi tenang, kura-kura ini tidak berbahaya dan tidak akan menggigit manusia.
Saat merasa terancam, ia akan memasukan diri ke dalam tempurung, mirip seperti kura-kura lain. Kura-kura yunani juga punya gerakan yang lamban dan sering beristirahat atau bersembunyi di sela-sela batu, semak-semak, atau di dalam lubang. Umumnya, hewan ini sangat aktif pada siang hari dan akan beristirahat pada malam hari. Kemudian, saat musim dingin datang ia akan berhibernasi selama beberapa bulan.
Keunikan kura-kura yunani tercermin dari berbagai apsek, mulai dari makanan, kehidupan, sampai reproduksinya. Pertama, ia sangat suka memakan tumbuhan. Kura-kura ini juga bisa berhibernasi dan setelah melakukan hibernasi ia akan kawin. Sayangnya, populasi reptil ini mulai menurun dan hal tersebut diperparah dengan adanya perburuan liar dan ilegal. Terakhir, walau ada kata Yunani di namanya, namun hewan ini juga bisa ditemukan di daerah lain.