5 Fakta Unik di Balik Imutnya Little Auk, Nafsu Makan Besar!

Berwarna hitam-putih, cara berdirinya tegak, dan tinggalnya di wilayah kutub. Eits, burung satu ini bukan penguin, ya! Mereka ini little auk. Mereka jadi jenis burung yang akan paling sering terlihat kalau melancong ke Kepulauan Svalbard, sebelah utara Dataran Eropa.
Burung dengan nama ilmiah Alle alle ini merupakan salah satu burung auk terkecil. Mereka hidup berkoloni di tepi laut yang jumlahnya bisa ribuan pasang. Walaupun mungil, little auk punya kemampuan luar biasa dan jasa tak terkira bagi lingkungan di sekitarnya.
Gak cuma itu, di balik tubuhnya yang mungil, little auk ternyata doyan makan. Yuk, simak lima fakta unik little auk berikut ini yang sayang banget kalau kamu lewatkan.
1. Salah satu jenis burung auk terkecil

Little auk merupakan salah satu jenis burung auk terkecil di dunia. Seperti yang dicatat laman Animalia, beratnya gak lebih dari 204 gram dengan panjang tubuh antara 19—21 sentimeter. Sayapnya bulat pendek dengan rentang selebar 34—38 sentimeter. Paruhnya juga mungil. Ekornya pun demikian.
Cara berdirinya yang tegak dan pola warna hitam-putih bikin mereka terlihat seperti penguin. Pola warnanya itu berguna untuk kamuflase saat berenang di laut. Bagian punggung berwarna hitam bikin mereka gak terlihat oleh predator yang mengintai dari udara, sementara bagian perut berwarna putih bikin mereka terdeteksi oleh mangsa dan predator yang ada di kedalaman.
2. Kecil, tapi banyak makan!

Walaupun ukurannya mungil, little auk banyak makan, lho. Sebagai burung karnivor, little auk paling suka makan krustasea, utamanya jenis copepoda.
Dilansir Animalia, seekor little auk dengan berat 150 gram perlu setidaknya 60.000 ekor krustasea per hari. Mereka kadang juga menyantap invertebrata kecil dan ikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
Burung mungil ini berburu dengan cara menyelam. Meski tubuhnya mungil dan ringkas, little auk bisa mencapai kedalaman 115 kaki atau sekitar 35 meter. Dilansir Oceana, mereka menyelam dalam-dalam dan melihat mangsanya dari bawah. Mengandalkan daya apung alaminya, burung ini kemudian melayang ke arah permukaan dengan gerakan zig-zig untuk menyerang mangsanya.
3. Kantong spesial bikin mereka beda dari jenis auk lainnya

Selain tubuhnya yang mungil dan nafsu makan besar, ada satu hal lagi yang bikin little auk beda dari jenis spesies auk lainnya. Mereka punya kantong spesial di lehernya untuk mengangkut makanan ke anak-anaknya yang menanti di sarang. Kantong ini berguna banget untuk menampung makanan selagi mereka mengejar mangsa di kedalaman laut.
Menariknya lagi, anak little auk tumbuh besar lebih cepat dari jenis auk lainnya. Mengutip laman Animalia, mereka cuma menetap di sarang sekitar 4 minggu saja usai menetas. Setelah itu, mereka sudah bisa terbang mantap untuk meninggalkan koloni dan menuju laut lepas. Mereka bisa berkembang biak begitu usianya mencapai 3 tahun.
4. Mereka kembaran penguin yang mampu terbang cepat

Walaupun little auk mirip dengan penguin, keduanya gak berkerabat sama sekali. Little auk berasal dari keluarga Alcidae yang juga meliputi burung puffin, guillemot, murres, dan murrelet. Sementara itu burung penguin asalnya dari keluarga Spheniscidae.
Perbedaannya juga bisa kamu lihat dari kemampuan terbang keduanya. Penguin tergolong burung yang gak bisa terbang, sementara auk bisa terbang walau sayapnya pendek dan kecil. Laman Oceanwide Expedition menerangkan kalau burung ini harus mengepakkan sayap kecilnya dengan cepat supaya bisa terbang dan tetap melayang di udara.
Meskipun begitu, little auk mampu terbang dengan kecepatan tinggi, lho. Dicatat laman Animalia, dengan sayap kecilnya burung ini bisa mencapai kecepatan 70 kilometer per jam! Luar biasa, bukan?
5. Si kecil yang berperan besar bagi lingkungan

Little auk hidup di dalam lingkar kutub utara. Mereka jadi jenis burung yang jumlahnya paling banyak di Kepulauan Svalbard, Norwegia. Menurut Norwegian Polar Insitute, total ada lebih dari 200 koloni yang diketahui hidup di kepulauan tersebut. Karena jumlahnya itu, little auk berperan besar bagi lingkungannya.
Umumnya, little auk bersarang di tebing tepi laut, tapi beberapa koloni ada yang terletak jauh di darat. Mereka berperan mengangkut nutrisi berbasis laut ke daratan lewat kotorannya yang disebut guano. Kotorannya itu penuh nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh subur. Tanpa kehadiran little auk, bukan tidak mungkin wilayah di sekitarnya menjadi tandus.
Salah satu koloni berjumlah 50.000 pasang di Hornsund, Kepulauan Svalbard, diketahui mengangkut setidaknya 100 ton kotoran ke wilayah di sekitarnya. Nutrisi dari kotoran dan sisa makanan koloni itu kemudian diserap oleh tanah selagi mengalir melewati tundra untuk menuju laut.
Sungguh luar biasa, ya! Setelah tahu lebih banyak tentang little auk, apa kamu tertarik untuk melihat burung mungil ini secara langsung di habitatnya? Apa kamu setuju kalau mereka jadi salah satu burung terimut?