7 Hal yang Membuatmu Terlihat Lebih Menarik Menurut Sains, Manfaatkan!

Dalam studi yang dilakukan oleh University of British Columbia menemukan bahwa senyum pada wanita merupakan ekspresi yang lebih atraktif dibandingkan ekspresi lainnya. Namun, hal ini tidak berlaku bagi laki-laki.

Salah satu penulis jurnal tersebut sekaligus psikolog dari UBC, Alec Beall PhD, mengatakan bahwa senyum diasosiasikan sebagai ekspresi kebahagiaan dan kefemininan. Tersenyum juga membuat wanita terlihat ramah dan reseptif secara seksual.

Menurut dr. Beall, beberapa studi menemukan bahwa laki-laki dan wanita sama-sama menginginkan adanya faktor selera humor apik pada pasangan yang diidamkan. Namun, beberapa studi lain menemukan bahwa lebih banyak wanita yang mendambakan hal tersebut. Mereka menginginkan laki-laki yang dapat membuatnya tertawa, sementara di sisi lain, laki-laki menginginkan wanita tertawa pada guyonan yang dilontarkannya.

Warna merah diasosiasikan dengan gairah, mawar, sensual, dan seks. Atas dasar ini, sains mendapati bahwa menggunakan warna merah juga dapat membuatmu terlihat menarik, terutama bagi wanita. Adapun fakta unik lainnya adalah bahwa beberapa penelitian yang dilakukan oleh Beall juga menunjukkan bahwa wanita cenderung akan lebih banyak menggunakan warna merah (termasuk merah muda) ketika masa ovulasi maupun reseptif secara seksual.

Gejala stres seperti lingkaran hitam atau kantung bawah mata yang tebal, kulit kering, dan sebagainya membuatmu terlhat kurang menarik dan melemahkan sistem imun tubuh. Sebuah studi dari Eropa dan Afrika Selatan memperlihatkan bahwa wanita menilai laki-laki lebih atraktif saat mereka memiliki kadar stres yang rendah. Seperti yang dijelaskan oleh penulis jurnal tersebut, Fhionna R. Moore PhD dari Abertay Universitty di Skotlandia, wanita dapat mendeteksi laki-laki yang respons imun paling kuat dan menjadikannya sebagai laki-laki yang paling menarik.

Secara biologis, seorang heteroseksual akan mencari pasangan dengan sifat maupun ciri yang berbeda dengannya. Dalam kasus ini, tak heran bila wanita pun kerap menggemari laki-laki dengan rambut-rambut halus di wajah seperti jenggot.

Hal ini dinilai sebagai sebuah tanda maskulinitas. Suatu studi dari Australia juga menemukan bahwa tak hanya menarik, semakin lebat jenggot yang dimiliki seorang lelaki, semakin tinggi pula peluang kemampuannya dalam mengasuh anak dan tingkat kesehatannya.

Nancy Etcoff PhD, psikolog penelitian dari Massachusetts General Hospital, menjelaskan bahwa wajah dengan riasan yang natural lebih banyak disukai, sedangkan wajah dengan riasan terlalu tebal justru dapat mengurangi tingkat kepercayaan seseorang terhadapnya. Namun, dia juga mengatakan bahwa wanita tidak melulu menggunakan riasan untuk memanjakan laki-laki. Mereka menggunakan riasan murni untuk kepuasan pribadi dan membuatnya jadi lebih percaya diri yang juga dapat membantunya terlihat lebih menarik.

Sebuah penelitian dari University of Carolina menunjukkan bahwa partisipan yang terlibat dalam riset tersebut menilai bahwa orang yang berada dalam sebuah kelompok lebih menarik dibandingkan seorang individu yang sedang sendiri. Hal ini dikarenakan pada dasarnya manusia kerap menyeimbangkan wajah-wajah yang ada dalam sebuah kelompok. Ketika ada seseorang yang terlihat kurang menarik dalam sebuah kelompok tersebut, maka karena adanya konsep pemerataan wajah tersebut, dia pun jadi terlihat lebih menarik.

Selain tujuh hal di atas, sains juga menunjukkan bahwa kamu bisa jadi terlihat lebih menarik dengan berbuat baik, menjaga penampilan tanpa berlebihan, dan bersikap lebih ramah. Hmm... ternyata jadi menarik tak hanya soal fisik, ya!