6 Herbivora Bertanduk Asli Amerika Utara, Ada Kambing Gunung!

Dalam sistem klasifikasi makhluk hidup, hewan herbivora bertanduk menempati salah satu ordo dari kelompok mamalia yaitu artiodaktila. Selain kuku berjumlah genap, hewan-hewan herbivora tersebut juga memiliki perut dengan empat ruang untuk memaksimalkan proses pencernaannya.
Secara umum, Benua Afrika memiliki spesies herbivora bertanduk yang paling banyak. Sebanyak lebih dari 30 jenis herbivora bertanduk menghuni kawasan savanna dan hutan di Afrika.
Meski jauh lebih sedikit, Amerika Utara juga memiliki enam jenis herbivora bertanduk yang berstatus hewan asli kawasan tersebut. Mari berkenalan dengan keenam hewan ini.
1. Pronghorn

Pronghorn (Antilocapra americana) merupakan hewan jenis antelop dengan ciri khas berupa tanduk bercabang. Badan ramping serta kaki yang ringan memungkinkannya untuk berlari dengan cepat hingga lebih dari 90 kilometer per jam, dikutip dari Animal Diversity.
Padang rumput, semak belukar, juga gurun yang ada di sisi barat Amerika Utara menjadi habitat asli pronghorn. Ketika musim dingin tiba, pronghorn bergantung pada ketersediaan tumbuhan semak sagebrush sebagai sumber makanannya.
Fluktuasi jumlah populasi pronghorn selama ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti predasi oleh coyote, perilaku kompetisi dengan elk, juga ketersediaan makanan di alam. Menurut data dari National Park Service, saat ini pertumbuhan populasi pronghorn cenderung stabil dan diperkirakan terdapat 500 ribu individu.
2. Kambing gunung

Meski disebut kambing gunung (Oreamnos americanus), hewan berambut putih ini sebenarnya tidak berkerabat dekat dengan spesies kambing lainnya yang tergabung dalam genus Capra. Dibandingkan dengan kambing domestik, kambing gunung lebih memiliki kemiripan dengan chamois dan goral.
Kambing gunung dapat ditemukan di hutan, padang rumput, dan area berbatu di sepanjang Pegunungan Rocky. Jenis makanan kambing gunung cukup bervariasi yaitu rerumputan, lumut, lumut kerak, juga tumbuhan konifer, dikutip dari Animalia.
Musim dingin yang berdampak pada kekeringan berpengaruh terhadap penurunan populasi kambing gunung. Dibandingkan rusa ataupun elk, laju reproduksi kambing gunung cenderung lebih rendah sehingga hewan ini sangat rentan terhadap penurunan populasi, dikutip dari Washington Department of Fish and Wildlife.
3. Bison amerika

Bison amerika (Bison bison) merupakan hewan mamalia terbesar di Amerika Utara dengan berat tubuh dapat mencapai 1 ton. Janggut panjang, leher pendek, serta kaki belakang yang lebih kecil daripada kaki depan, adalah beberapa ciri khas bison amerika.
Kawasan taman nasional di Kanada dan sisi barat Amerika Serikat menjadi tempat dimana kita bisa menemukan kumpulan bison amerika. Hewan ini sangat menyukai padang rumput dan ladang semak sebagai habitatnya.
Di abad 19, bison amerika sempat terancam kepunahan akibat masifnya perburuan liar dan penyebaran penyakit dari hewan ternak. Setelah berbagai upaya konservasi yang dilakukan, pertumbuhan populasi bison amerika telah kembali stabil dengan perkiraan jumlah lebih dari 11 ribu individu dewasa di alam liar, dikutip dari Animalia.
4. Domba tanduk besar

Domba tanduk besar (Ovis canadensis) dapat dikenali dari keberadaan tanduk besar dan melengkung pada individu jantan. Betina juga memiliki tanduk yang terlihat jelas, hanya saja tidak sebesar dan melengkung seperti terdapat pada jantan.
Dikutip dari Animalia, lereng pegunungan yang tertutup rerumputan serta padang rumput dataran tinggi merupakan habitat favorit domba tanduk besar. Sebagai hewan sosial, domba tanduk besar pun memiliki kebiasaan untuk mencari makanan secara berkelompok.
Semenjak kawasan pemukiman di sisi barat Amerika Utara berdiri, populasi domba tanduk besar telah berkurang hingga 90 persen. Domba tanduk besar sangat rentan dengan penyebaran penyakit dari hewan ternak dan juga berkurangnya sumber mata air di habitatnya, dikutip dari National Park Service.
5. Domba dall

Selain domba tanduk besar, domba dall (Ovis dalli) adalah spesies domba liar asli dari Amerika Utara. Domba dall memiliki tanduk yang bentuknya mirip domba tanduk besar hanya saja ukurannya lebih tipis.
Domba dall menghuni kawasan pegunungan yang kering serta padang rumput terbuka. Ketika musim dingin tiba, domba dall tidak segan untuk bermigrasi apabila lingkungan tempat tinggalnya tertutupi oleh lapisan salju yang tebal, dikutip dari Animal Diversity.
Secara keseluruhan, populasi domba dall berada dalam jumlah stabil meski kerap menjadi hewan buruan coyote dan serigala. Perubahan cuaca ekstrim seperti kekeringan saat musim panas atau hujan salju yang intens beberapa kali menyebabkan berkurangnya jumlah populasi domba dall, dikutip dari Alaska Department of Fish and Game.
6. Rusa bagal

Rusa bagal (Odocoileus hemionus) merupakan rusa berukuran sedang yang dapat ditemukan dari kawasan Lingkar Arktik hingga Meksiko bagian utara. Penamaan hewan ini berasal dari bentuk telinganya yang besar dan tampak seperti telinga bagal.
Di alam liar, rusa bagal menghuni hutan dan area padang rumput terbuka. Meski begitu, rusa bagal juga telah beradaptasi dengan kehidupan di tengah manusia dan terkadang mencari makanan di area kebun atau ladang.
Pada akhir abad 19, rusa bagal sempat mengalami penurunan populasi yang cukup parah akibat aktivitas perdagangan hewan buruan. Meski saat ini populasinya telah kembali stabil, bencana kekeringan dan serangan predator tetap menjadi ancaman bagi rusa bagal, dikutip dari Britannica.
Karena tinggal di kawasan Amerika Utara yang mengalami empat musim dan dekat dengan Kutub Utara, hewan-hewan di atas masing-masing memiliki cara untuk bertahan di tengah dinginnya musim dingin. Selain itu, keberadaan tanduk di kepalanya juga membantu kelestarian spesies-nya karena dapat berfungsi sebagai mekanisme pertahanan dan penarik perhatian lawan jenis.