Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini yang Akan Terjadi Jika Nyamuk Punah dari Muka Bumi!

Pixabay
Pixabay

Bill Gates menyebut nyamuk sebagai binatang paling mematikan di dunia karena penyebaran penyakit mematikan mereka yang tak henti-hentinya seperti malaria, yang menewaskan sekitar 429.000 orang pada tahun 2015 saja. Bahkan sebelum menyebarnya virus zika, nyamuk adalah makhluk paling mematikan di planet ini.

Ada ebih dari 3.500 jenis nyamuk, namun hanya sedikit yang mempengaruhi kesehatan kita. Nyamuk Anopheles gambiae membawa malaria, misalnya. Aedes aegypti datang ke Amerika Serikat di atas kapal para budak, menyebarkan demam kuning , dan tentu saja virus zika.

Karena keberadaannya yang berbahaya, rasanya akan lebih baik kalau nyamuk itu lenyap saja. Tapi, pernahkah kamu berpikir, apa yang akan terjadi jika nyamuk punah dari muka bumi?

1. Rantai makanan akan baik-baik saja

Pixabay
Pixabay

Nyamuk berperan sebagai sumber makanan utama untuk ikan, burung, kadal, katak dan kelelawar dan hewan lainnya. Namun tidak ada spesies yang bergantung sepenuhnya hanya pada mereka, seperti yang ditemukan Journal Nature pada tahun 2010. 

Serangga lain dapat berkembang di tempat mereka, dan tampaknya sebagian besar spesies akan menemukan alternatif untuk makan selain nyamuk. Dan sementara nyamuk membantu menyerbuki ribuan tanaman, Janet McAllister, ahli entomologi dari Centers for Disease Control, mengatakan kepada Journal Nature bahwa penyerbukan nyamuk tidak penting bagi tanaman yang mengandalkan manusia.

2. Ribuan anak akan terselamatkan

Pixabay
Pixabay

Satu perubahan drastis yang akan kita lihat: ratusan ribu anak tidak akan mati karena malaria setiap tahun, yang sebagian besar merupakan anak balita. Belum lagi kira-kira 55.000 kematian tahunan yang diperoleh dari demam berdarah atau demam kuning, di mana nyamuk Aedes aegypti adalah pembawa utama.

Peneliti Inggris mengembangkan nyamuk Aedes aegypti yang dimodifikasi secara genetik yang dapat merusak dirinya sendiri, meski prosesnya mahal dan tidak pasti.

3. Penghapusan spesies nyamuk berbahaya

Pixabay
Pixabay

Sebenarnya, para ilmuwan telah berusaha untuk memberantas nyamuk dengan menggunakan metode inovatif tertentu untuk waktu yang lama. Salah satunya termasuk membuat perubahan target tertentu dalam kode genetik nyamuk secara sedemikian rupa sehingga menghasilkan lebih banyak keturunan laki-laki daripada keturunan perempuan. Teknik ini melibatkan penggunaan enzim tertentu yang mempengaruhi kromosom X-nyamuk selama produksi sperma, yang akan menghasilkan kelahiran lebih banyak keturunan laki-laki. Dengan cara itu, kapasitas spesies nyamuk berbahaya tertentu untuk membuat koloni yang lebih besar akan berkurang secara signifikan. Seperti yang kita ketahui, hanya jenis nyamuk betina yang mengisap darah manusia.

Jadi apakah berbahaya untuk berbicara tentang 'mengubah alam', atau haruskah kita mempertimbangkan untuk memberantasnya demi kebaikan?

 

Sumber:
https://www.scienceabc.com/nature/what-would-happen-if-mosquitoes-went-extinct.html
https://www.usatoday.com/story/news/nation-now/2017/04/28/what-would-happen-if-we-killed-all-mosquitos/100082920/
https://www.theguardian.com/global/2016/feb/10/should-we-wipe-mosquitoes-off-the-face-of-the-earth

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Hendi Handoko
EditorHendi Handoko
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Kirik-kirik Laut, Mengatasi Parasitisme Induk dengan Kompak

08 Sep 2025, 22:54 WIBScience