Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

12 Istilah Ilmiah Tentang Mikroplastik yang Wajib Kamu Tahu!

Ilustrasi sampah plastik dan mikroplastik di laut.
ilustrasi mikroplastik (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Mikroplastik adalah partikel plastik super kecil yang mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia serta hewan.
  • Primary microplastics adalah mikroplastik yang sengaja dibuat kecil dari awal, seperti scrub wajah atau pasta gigi.
  • Nanoplastik berukuran antara 1 hingga 1.000 nanometer dan berpotensi menembus sel tubuh makhluk hidup.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di tengah gempuran isu lingkungan yang makin hangat, mikroplastik jadi salah satu topik yang nggak boleh kamu lewatkan. Bukan cuma soal sampah plastik biasa, tapi ini tentang partikel kecil yang diam-diam masuk ke laut, tanah, bahkan tubuh kita. Nah, biar tidak ketinggalan zaman, yuk kenalan sama istilah-istilah ilmiah seputar mikroplastik yang wajib kamu tahu!

1. Mikroplastik

Mikroplastik
Mikroplastik (commons.wikimedia.org/Gabriele85)

Mikroplastik adalah partikel plastik super kecil, biasanya berukuran kurang dari 5 milimeter. Meski kecil, mereka bisa mencemari lingkungan serta membahayakan kesehatan manusia dan hewan.

2. Primary microplastics

Ilustrasi primary microplastics
Ilustrasi primary microplastics (commons.wikimedia.org/Knoppen)

Primary microplastics adalah mikroplastik yang sengaja dibuat kecil dari awal, biasanya buat kebutuhan industri atau kosmetik. Contohnya bisa kamu temukan di scrub wajah atau pasta gigi. Plastik ini tetap berbahaya karena langsung masuk ke saluran air tanpa bisa disaring.

3. Secondary microplastics

Ilustrasi secondary microplastics
Ilustrasi secondary microplastics (freepik.com/wirestock)

Berbeda dari primary, jenis ini terbentuk dari plastik besar yang terurai karena panas, cahaya matahari, atau gesekan. Misalnya, kantong plastik yang sobek dan mengelupas jadi partikel kecil seiring waktu.

4. Nanoplastik

Ilustrasi air minum kemasan
Ilustrasi air minum kemasan (pexels.com/nerea arance)

Kalau mikroplastik sudah kecil, nanoplastik lebih kecil lagi. Ukurannya antara 1 hingga 1.000 nanometer, dan berpotensi menembus sel tubuh makhluk hidup. Salah satu contohnya ditemukan pada air minum kemasan, yang diketahui mengandung ratusan ribu partikel nanoplastik.

5. Bioakumulasi

Diagram bioakumulasi
Diagram bioakumulasi (commons.wikimedia.org/Dreamcabbage)

Bioakumulasi adalah proses penumpukan zat berbahaya, termasuk mikroplastik, di dalam tubuh makhluk hidup dari waktu ke waktu. Partikel ini bisa masuk lewat makanan atau air yang tercemar, lalu menumpuk di jaringan tubuh. Dan parahnya, makin ke atas rantai makanan, makin banyak akumulasinya.

6. Biomagnifikasi

Diagram biomagnifikasi
Diagram biomagnifikasi (commons.wikimedia.org/Dreamcabbage)

Biomagnifikasi terjadi saat mikroplastik naik konsentrasinya di tiap level rantai makanan. Misalnya, ikan kecil makan plankton tercemar, lalu dimakan ikan besar. Akhirnya mikroplastik bisa sampai ke meja makan manusia.

7. Polimer sintetik

Plastik polimer sintetik
Plastik polimer sintetik (pixabay.com/Taken)

Polimer sintetik adalah bahan utama pembentuk plastik. Terbuat dari reaksi kimia, yang bikin plastik jadi lentur, kuat dan awet. Tapi karena keawetannya, mereka juga susah terurai di alam.

8. Fragmentasi

Ilustrasi sampah plastik
Ilustrasi sampah plastik (pexels.com/Rui Stenio)

Fragmentasi adalah proses plastik pecah jadi partikel kecil karena pengaruh lingkungan. Cahaya matahari, gesekan, atau ombak bisa mempercepat proses ini. Hasilnya, plastik menyebar dalam bentuk mikro.

9. Adsorpsi

Ilustrasi adsorpsi
Ilustrasi adsorpsi (commons.wikimedia.org/Dubaj)

Adsorpsi adalah kemampuan mikroplastik untuk menempelkan zat kimia berbahaya di permukaannya. Mikroplastik ini juga bisa jadi kendaraan buat polutan lain seperti pestisida atau logam berat. Ketika termakan makhluk hidup, risiko racunnya jadi dobel.

10. Trophic transfer

Ilustrasi transfer trofik
Ilustrasi transfer trofik (Dok. pribadi/Julita Puspita)

Trophic transfer adalah perpindahan mikroplastik antar organisme lewat makanan. Misalnya, ikan makan udang tercemar, lalu dimakan manusia. Tanpa sadar, plastik ikut masuk ke tubuh manusia.

11. Leaching

Ilustrasi plastik di dalam air
Ilustrasi plastik di dalam air (unsplash.com/Naja Bertolt Jensen)

Leaching adalah proses keluarnya zat beracun dari plastik ke lingkungan sekitarnya. Saat plastik terendam, bahan kimia bisa larut ke air. Ini bikin mikroplastik bukan cuma bahaya karena bentuk fisiknya, tapi juga dari zat yang dikandungnya.

12. Deposisi atmosferik mikroplastik

Ilustrasi ban mobil
Ilustrasi ban mobil (pexels.com/Mike Bird)

Deposisi atmosferik mikroplastik adalah proses turunnya partikel plastik kecil dari atmosfer ke permukaan bumi, baik dalam bentuk kering maupun basah. Partikel ini bisa berasal dari keausan ban kendaraan, serat kain sintetis, atau fragmentasi plastik di lingkungan terbuka. Setelah melayang dan terbawa angin di atmosfer, mikroplastik akhirnya jatuh kembali ke daratan atau perairan melalui hujan, salju, atau deposisi kering, sehingga mencemari berbagai ekosistem.

Mengenal istilah-istilah ilmiah tentang mikroplastik adalah langkah awal untuk memahami seberapa serius dampaknya. Ancaman ini tidak kasatmata, tapi efeknya bisa terasa nyata bagi manusia maupun lingkungan. Sudah saatnya kita lebih bijak dalam menggunakan plastik, dan ikut ambil bagian dalam menjaga keberlangsungan bumi.

Sumber Referensi :

Apriyanthi, D. P. R. V., Widayanti, N. P., & Damara, A. A. S. R. S. (2023). Mikroplastik Menjelajah Dunia. Deepublish.

Nisa, N. K., & Sipahutar, H. Mikroplastik Pada Ikan Laut Di Pasar Tradisional Medan. Penerbit Adab.

Asrul, N. A. M. (2022). Fundamental Mikroplastik. CV Jejak (Jejak Publisher).

Jamika, F. I., Pangesti, D. T., Diliarosa, S., Razak, A., & Syah, N. (2023). Impact Pollution Microplastics in Rivers in Indonesia. AMPLITUDO: Journal of Science and Technology Innovation, 2(1), 24-28.

Qian, N., Gao, X., Lang, X., Deng, H., Bratu, T. M., Chen, Q., ... & Min, W. (2024). Rapid single-particle chemical imaging of nanoplastics by SRS microscopy. Proceedings of the National Academy of Sciences, 121(3), e2300582121.

Noer, Z., & Dayana, I. (2021). Buku Fisika dan Teknologi Polimer. Guepedia.

Sa'diyah, A., & Trihadiningrum, Y. (2021). Kajian fragmentasi low density polyethylene akibat radiasi sinar ultraviolet dan kecepatan aliran air. Jurnal Teknik ITS, 9(2), C34-C40.

Barus, B. S., Pi, S., Fauziyah, S. P., Surbakti, H., & Pi, S. (2024). Mikroplastik dalam Konteks Sebaran dan Interaksinya dengan Logam Berat di Lingkungan. Bening Media Publishing.

Athey, S. N., Albotra, S. D., Gordon, C. A., Monteleone, B., Seaton, P., Andrady, A. L., ... & Brander, S. M. (2020). Trophic transfer of microplastics in an estuarine food chain and the effects of a sorbed legacy pollutant. Limnology and Oceanography Letters, 5(1), 154-162.

Lestari, K., Haeruddin, H., & Jati, O. E. (2021). Karakterisasi mikroplastik dari sedimen padang lamun, pulau panjang, jepara, dengan ft-ir infra red. Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan, 13(2), 135-154.

Wright, S. L., Ulke, J., Font, A., Chan, K. L. A., & Kelly, F. J. (2020). Atmospheric microplastic deposition in an urban environment and an evaluation of transport. Environment international, 136, 105411.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us

Latest in Science

See More

Apakah Daging Kelinci Bisa Dimakan? Ini Jawabannya!

27 Okt 2025, 20:20 WIBScience