Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Jenis Ikan yang Berenang Melawan Arus

brandon-enPHTN3OPRw-unsplash.jpg
ilustrasi ikan salmon (unsplash.com/Brandon)

Setiap tahun, di berbagai sungai di dunia, terjadi pemandangan menakjubkan yang memukau mata siapa pun yang melihatnya: ribuan ikan berenang melawan arus deras, menembus jeram, melompati air terjun, dan melewati rintangan yang seolah mustahil ditaklukkan. Perjalanan ini bukan untuk mencari makanan atau tempat bersembunyi, melainkan untuk kembali ke tempat kelahiran dan memastikan keberlangsungan generasi berikutnya. Fenomena ini adalah bagian dari siklus alam yang sudah berlangsung sejak jutaan tahun lalu.

Ikan-ikan luar biasa ini dikenal sebagai anadromous, yang berasal dari bahasa Yunani ana- yang berarti “naik” dan -dromos yang berarti “berlari”. Mereka adalah pejuang alam sejati yang mengikuti panggilan insting dan ingatan terhadap “aroma” unik perairan tempat mereka lahir. Mari kita selami kisah ikan yang menjalani perjalanan luar biasa ini.

1. Salmon 

Membahas tentang ikan yang berenang melawan arus, nama salmon pasti langsung terlintas di pikiran. Khususnya Atlantic Salmon, yang terkenal mampu melompat hingga 3,6 meter untuk melewati rintangan seperti air terjun. Tubuhnya ramping, wajahnya mungil, dan beratnya bisa mencapai 26 kg. Mereka biasanya lahir di sungai, menghabiskan sebagian besar hidup di laut, lalu kembali ke sungai tempat mereka dilahirkan untuk bertelur.

Menariknya, tidak semua salmon mati setelah memijah. Atlantic Salmon, misalnya, bisa bertahan hidup dan kembali bermigrasi tahun berikutnya. Individu yang berhasil bertahan ini disebut kelts, dan mereka menjadi bukti daya tahan luar biasa spesies ini.

2. Alosa 

Ikan ini pernah tercatat dalam sejarah Amerika Serikat. Pada 1778, Alosa menyelamatkan pasukan George Washington di Valley Forge dengan menjadi sumber makanan utama. Ikan ini memiliki tubuh berwarna perak mengkilap, punggung kehijauan, dan terdapat bercak hitam di bahunya. Ukurannya bisa mencapai panjang 63 cm dan berat 5,4 kg.

Yang membuat ikan ini unik adalah kemampuannya memijah beberapa kali dalam hidup. Setiap musim, mereka berenang dari laut ke sungai kelahirannya, lalu kembali lagi ke laut, mengulangi siklus tersebut berkali-kali.

3. Striped bass 

the-new-york-public-library-A34kA5Xi_b4-unsplash.jpg
ilustrasi ikan striped bass (unsplash.com/The New York Public Library)

Striped bass memiliki tubuh perak dengan garis-garis gelap memanjang dari insang hingga pangkal ekor. Rata-rata beratnya antara 9–18 kg, tetapi rekor terberat pernah mencapai 56 kg! Ikan ini bisa hidup hingga 30 tahun, sebuah umur panjang untuk spesies migrasi. Mereka menghabiskan sebagian besar hidup di laut, tapi akan berenang ke perairan tawar seperti Sungai Hudson atau Teluk Chesapeake untuk bertelur. Migrasi ini menjadi momen penting bagi nelayan yang menantikan musim panen ikan besar ini.

4. Eulachon

Eulachon atau candlefish adalah ikan kecil sepanjang 15–20 cm yang hidup di laut tapi memijah di sungai-sungai besar pesisir Pasifik, dari California hingga Alaska. Julukan candlefish muncul karena tubuhnya kaya lemak, bahkan bisa mencapai 15 persen dari bobotnya. Minyak ini bisa dikeringkan dan digunakan layaknya lilin.

Eulachon biasanya memulai migrasi pada usia 2–5 tahun, antara bulan Desember hingga Juni. Setelah bertelur, sebagian besar eulachon mati, meninggalkan generasi baru untuk melanjutkan perjalanan yang sama di masa depan.

5. Trout 

Trout berenang ke hulu untuk mencari perairan yang lebih kecil, berarus tenang, dan memiliki dasar kerikil, tempat ideal untuk bertelur. Betina membuat sarang yang disebut redds dengan mengibaskan ekornya untuk membersihkan kerikil, lalu jantan membuahi telur tersebut. Migrasi ini sangat menguras energi, sehingga sebagian trout memanfaatkan perjalanan ini untuk mencari makan sekaligus menambah cadangan tenaga sebelum memijah.

Selain alasan reproduksi, trout cenderung menghadap ke arah arus untuk membantu pernapasan, karena air kaya oksigen akan langsung melewati insangnya. Posisi ini juga memudahkan mereka menangkap makanan yang terbawa arus.

6. Sea lamprey 

Lamprey pasifik (commons.wikimedia.org/Jeremy Monroe)
ilustrasi sea lamprey (commons.wikimedia.org/Jeremy Monroe)

Sea lamprey adalah ikan mirip belut yang tidak memiliki rahang dan giginya tersusun melingkar di mulut seperti cangkir hisap. Mereka menempel pada ikan lain, mengikis jaringan dengan lidah yang tajam, dan mengisap darah mangsanya. Zat khusus di mulutnya mencegah darah korban membeku, membuat proses mengisap berjalan lancar. Setelah hidup selama satu tahun sebagai parasit, sea lamprey akan kembali ke sungai atau danau tempat mereka menetas untuk bertelur. Setelah bertelur, sea lamprey biasanya akan mati.

7. Sturgeon

Sturgeon adalah ikan yang sudah ada sejak zaman purba. Ukurannya bervariasi, mulai dari 9 kg hingga lebih dari 1 ton. Tubuhnya dilindungi pelat tulang keras (scutes), ekornya mirip hiu, dan kerangkanya sebagian besar terbuat dari tulang rawan. Bagian bawah moncongnya memiliki empat sungut peraba yang membantu mencari makanan di dasar air. Mereka hanya ditemukan di belahan bumi utara, sebagian hidup di laut dan bermigrasi ke sungai untuk bertelur, sementara beberapa spesies sepenuhnya tinggal di air tawar.

Perjalanan ikan-ikan anadromous melawan arus bukan sekadar insting reproduksi, tetapi juga kisah ketangguhan, orientasi alam yang menakjubkan, dan perjuangan untuk melestarikan generasi. Setiap spesies memiliki cerita uniknya sendiri. Migrasi mereka mengajarkan bahwa alam selalu punya cara untuk menjaga keseimbangan, termasuk dengan kembali ke asal.

Referensi

AnglerWise. Diakses pada Agustus 2025. Why Do Trout Swim Upstream? The Spawning Run Explained
NatureWeb.
Diakses pada Agustus 2025. What Fish Swim Upstream Besides Salmon – Fish Migration Facts
Wildlife Informer.
Diakses pada Agustus 2025. 5 Fish That Swim Upstream

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us