Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Aurora Hanya Terjadi di Kutub? Ternyata Ini Penyebabnya!

potret aurora borealis di Tromsø, Norwegia (unsplash.com/@bawa)
potret aurora borealis di Tromsø, Norwegia (unsplash.com/@bawa)

Jika kamu adalah salah satu penggemar berbagai fenomena langit, kamu pasti sudah tahu tentang aurora. Meski belum pernah melihatnya secara langsung, fenomena ini sangat populer. Saking populernya, jutaan orang dari seluruh dunia mengunjungi negara-negara yang dekat dengan wilayah kutub untuk melihatnya.

Yup, aurora memang gak bisa dilihat di sembarangan tempat. Fenomena indah ini hanya bisa dilihat di area kutub dan sekitarnya, baik itu di Kutub Utara maupun Selatan. Negara seperti Indonesia yang berada di wilayah khatulistiwa, gak akan bisa melihatnya. Kenapa bisa begitu? Ini dia penjelasannya!

1. Kemunculan aurora disebabkan oleh Matahari

gambar matahari (nasa.gov/NASA/SDO)
gambar matahari (nasa.gov/NASA/SDO)

Sebelum mencari tahu kenapa aurora hanya terjadi di daerah kutub, kamu perlu tahu dulu apa itu aurora dan bagaimana fenomena itu bisa terjadi. Dilansir National Geographic, aurora adalah fenomena alam berupa pertunjukan cahaya alami di langit yang terjadi di daerah kutub yang lebih rendah.

Fenomena aurora terjadi ketika energi dan partikel bermuatan listrik yang berasal dari matahari bertemu dengan medan magnet bumi. Partikel itu kemudian juga berinteraksi dengan gas yang ada di lapisan atmosfer kita. Interaksi inilah yang kemudian menghasilkan tarian warna yang kita sebut aurora.

2. Aurora sudah dikenal penduduk Bumi sejak ribuan tahun yang lalu

potret aurora borealis di Islandia (unsplash.com/Joshua Earle)
potret aurora borealis di Islandia (unsplash.com/Joshua Earle)

Sama seperti fenomena langit lainnya, kehadiran aurora sudah lama dikenal oleh penduduk Bumi, termasuk oleh Aristoteles. Sekitar 2.300 tahun yang lalu, filsuf Yunani ini mencatat tentang fenomena tirai cahaya yang kemudian ia sebut dengan istilah Chasmata.

Sayangnya, ia gagal dalam memahami penyebab dari fenomena tersebut. Alih-alih disebabkan oleh partikel dan badai matahari, Aristoteles menganggap bahwa fenomena ini disebabkan oleh langit yang retak sehingga cahaya dari luar angkasa bisa memasuki Bumi.

Dilansir NPS, istilah “Aurora Borealis” sendiri baru disebutkan oleh astronom legendaris Galileo Galilei pada tahun 1600-an. Istilah itu sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa yang berbeda. Kata “aurora” berasal dari bahasa Latin yang berarti 'fajar'. Sedangkan “boreal” memiliki arti 'utara' dalam bahasa Yunani.

Seperti aurora di Kutub Utara, aurora di Kutub Selatan juga sudah ada sejak lama. Namun karena penduduk di sana lebih sedikit, para astronom gak menemukan catatan mengenai fenomena di Selatan.

3. Warna aurora sangat bergantung pada atmosfer Bumi

ilustrasi Aurora Borealis (unsplash.com/Lightscape)
ilustrasi Aurora Borealis (unsplash.com/Lightscape)

Salah satu alasan mengapa aurora begitu indah adalah karena warna yang muncul di langit malam lebih dari satu. Warna aurora sendiri sangat bervariasi, mulai dari hijau, merah, hingga biru. Nah, nyatanya warna-warna aurora yang kita lihat gak muncul begitu aja.

Dilansir National Geographic, warna aurora sangat tergantung pada ketinggian dan jenis atom yang ada di atmosfer kita. Ketika partikel ini menabrak oksigen di atas ketinggian 95 kilometer, maka cahaya yang dihasilkan akan berwarna hijau.

Ketika partikel ini menabrak oksigen di ketinggian yang lebih rendah, maka cahaya yang muncul akan berwarna kuning-hijau. Kadang-kadang aurora juga berwarna merah tua hingga kebiruan ketika partikel menabrak nitrogen di ketinggian 200—300 kilometer. 

4. Terakhir, aurora gak bisa muncul di sembarang tempat

gambar aurora borealis di Kutub Utara (unsplash.com/Nicolas J Leclercq)
gambar aurora borealis di Kutub Utara (unsplash.com/Nicolas J Leclercq)

Aurora hanya bisa terlihat di malam hari saat langit gelap dan cuaca cerah tanpa awan. Namun selain muncul di waktu dan kondisi yang spesifik, aurora juga hanya bisa muncul di tempat tertentu yakni wilayah kutub Bumi dan area sekitarnya. Kenapa begitu?

Dilansir Morgride, seperti yang kita tahu, kemunculan aurora disebabkan oleh partikel dari matahari yang menabrak medan magnet yang dimiliki oleh Bumi kita. Ketika mencapai Bumi, medan magnet akan membelokkan partikel tersebut dan membuat mereka mengelilingi Bumi. Setelahnya, mereka menghantam wilayah kutub yang memiliki medan magnet terendah. Mengingat tabrakan itu terjadi di area kutub, gak heran kalau akhirnya hanya wilayah tersebut kita bisa melihat aurora.

Jika kamu yang sering bertanya-tanya kenapa aurora hanya terjadi di kutub, kamu sekarang pasti sudah tahu jawabannya bukan? Namun pemilihan lokasi ini bukan karena wilayah lain di Bumi kurang istimewa, melainkan karena proses alam yang membuatnya harus muncul di sana.

Sekadar informasi, waktu terbaik untuk melihat aurora borealis adalah di akhir September hingga akhir Maret di tahun berikutnya. Di waktu-waktu tersebut, kamu bisa mengunjungi negara yang berlokasi di dekat wilayah Kutub Utara seperti Norwegia, Finlandia, Irlandia, hingga Swedia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siti Marliah
EditorSiti Marliah
Follow Us