5 Spesies Kuda Laut yang Dapat Dijumpai di Perairan Sulawesi Utara

Kuda laut adalah hewan laut dari genus Hippocampus. Dalam bahasa Yunani kuno, hippos artinya 'kuda' dan kampos yang berarti 'hewan laut'. Ini karena bentuk kepala dan tengkuknya yang menyerupai kuda.
Ada sekitar 50 spesies kuda laut yang hidup di perairan tropis dan beriklim sedang, termasuk di Sulawesi Utara, Indonesia. Provinsi ini memiliki garis pantai sepanjang 1.837 kilometer dan dijuluki sebagai “the heart of coral triangle” karena mempunyai koleksi terumbu karang yang kaya. Mau tahu beberapa spesies kuda laut yang tinggal di perairan Sulawesi Utara?
1. Kuda laut kuning

Kuda laut kuning (Hippocampus kuda) memiliki banyak nama lain, seperti kuda laut tutul dan kuda laut muara. Di Indonesia, mereka dapat ditemukan di Selat Lembeh (perairan sempit yang memisahkan Pulau Sulawesi dan Pulau Lembeh). Mereka hidup di kedalaman 0–68 meter di bawah permukaan laut.
Panjangnya hanya 17–30 cm dan tubuhnya berwarna kuning dengan bintik hitam kecil. Makanannya adalah zooplankton dan larva ikan, yang disedot melalui moncongnya. Sayangnya, The International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengategorikannya sebagai spesies rentan karena banyak diambil untuk dijadikan obat tradisional atau mempercantik akuarium. Faktor lain yang berkontribusi pada penurunan populasi kuda laut kuning adalah kerusakan habitat dan polusi air.
2. Kuda laut kerdil Bargibanti

Kuda laut kerdil Bargibanti (Hippocampus bargibanti) sangatlah unik karena mahir dalam berkamuflase. Bentuk dan warnanya menyerupai karang, yang bertujuan untuk membuat predator terkecoh. Hewan yang panjangnya kurang dari 2 cm ini hidup di sekitar karang dari genus Muricella.
Spesies ini ditemukan oleh Georges Bargibant, ilmuwan dari Kaledonia Baru pada tahun 1969. Mereka menghuni perairan Sulawesi Utara, tetapi juga dijumpai di Jepang, Australia, dan Vanuatu. Kuda laut kerdil Bargibanti tidak berenang terlalu jauh, maksimal sampai kedalaman 40 meter saja.
3. Kuda laut kerdil Denise

Kuda laut kerdil Denise (Hippocampus denise) adalah kerabat dekat kuda laut kerdil Bargibanti. Ukurannya sedikit lebih besar, dengan panjang maksimal 2,4 cm. Namanya adalah bentuk penghormatan kepada Denise Tackett, penyelam dan fotografer bawah air yang meninggal pada tahun 2015. Ia yang pertama kali menemukan spesies ini di Selat Lembeh.
Menariknya, mereka bisa mengubah warnanya agar sesuai dengan karang di sekitarnya. Dengan diving, kamu bisa menjumpainya di kedalaman 13–100 meter di bawah permukaan laut. Namun, karang tempat mereka bersembunyi mudah rusak karena badai, jangkar kapal, dan perubahan iklim.
4. Kuda laut kerdil Pontoh

Masih seputar kuda laut kerdil, kali ini bergeser ke kuda laut kerdil Pontoh (Hippocampus pontohi). Namanya adalah bentuk apresiasi pada Hentje Pontoh, pemandu diving dari Bunaken, Manado. Kuda laut ini sangat kecil, panjang maksimalnya hanya 1,7 cm.
Krustasea kecil dan organisme planktonik adalah makanan sehari-harinya. Mereka kerap terlihat di sekitar alga Halimeda dan hidrozoa Aglaephenia cupressina, pada kedalaman 3–25 meter di bawah permukaan laut. Akan tetapi, peningkatan keasaman laut akibat ulah manusia dapat menyebabkan alga Halimeda musnah, yang kemudian bisa mengancam populasi kuda laut kerdil Pontoh.
5. Kuda laut berduri

Sedikit berbeda dengan kuda laut lainnya, hewan dengan nama ilmiah Hippocampus histrix ini memiliki duri di tubuhnya. Panjang maksimalnya ialah 17 cm dan mampu mengubah warna untuk membaur dengan lingkungannya. Selain di perairan Sulawesi Utara, mereka juga terlihat di Bali, Australia, Papua Nugini, Kaledonia Baru, dan Jepang.
Kuda laut berduri menyelam pada kedalaman 15–40 meter di bawah permukaan laut. Mereka hidup dengan optimal pada suhu 24–28 derajat Celsius. Nasibnya tak jauh berbeda dengan kuda laut kuning, yaitu sama-sama dikategorikan sebagai spesies rentan. Dalam 10–15 tahun terakhir, populasinya turun lebih dari 30 persen!
Bagaimana, apakah kamu bangga dengan begitu banyaknya spesies kuda laut yang ditemukan di perairan Sulawesi Utara? Agendakan diving ke sana agar bisa melihatnya langsung, yuk!