7 Sniper Paling Ditakuti di Dunia, Diam-diam Mematikan

Chris Kyle adalah penembak runduk US Navy SEAL yang menewaskan sedikitnya 160 tentara musuh selama empat tur ke Irak. Kyle pernah bertugas di Ramadi, Fallujah, serta Baghdad, dan dalam satu momen pernah mencetak pembunuhan dari jarak 1,9 km dengan senapan sniper McMillan TAC-338.

Saking mematikannya, pemberontak Irak melelang hadiah 60 ribu poundsterling untuk kepala Chris Kyle dan menjulukinya sebagai "The Devil of Ramadi". Dia dibunuh oleh mantan veteran maniak bernama Eddie Ray Routh di lapangan tembak di Erath, Texas, pada tahun 2009, demikian dilaporkan oleh Hollywood Reporter.

Sniper asal Soviet bernama Vasily Zaytsev tercatat melakukan 242 pembunuhan dalam Perang Dunia II. Zaytsev diajarkan cara menembak oleh kakeknya di pegunungan Ural Rusia, dan kemudian dia mendaftar di Angkatan Darat Soviet pada tahun 1937.

Melansir Daily Star, kemampuannya untuk berpindah posisi dan menembak dengan sembunyi-sembunyi membuatnya sanggup membunuh lebih dari 200 tentara musuh di Pertempuran Stalingrad. Pada tahun 1991 Zaytsev meninggal pada usia 72 tahun di rumahnya di Kiev.

Ya, penembak runduk bernama Lyudmila Pavlichenko adalah seorang wanita. Pavlichenko diyakini telah membunuh lebih dari 300 orang selama Perang Dunia II sehingga dijuluki "Lady Death". Di antara 309 orang yang dibunuh, 257 korbannya merupakan tentara Jerman dan 36 lainnya adalah sniper milik musuh.

Lyudmila Pavlichenko meninggal pada usia 58 di rumahnya pada tahun 1972 setelah berjuang melawan penyakit stroke parah. Dia dianggap sebagai penembak runduk wanita paling mematikan sepanjang masa.

Carlos Hathcock hanya memiliki 93 pembunuhan yang dikonfirmasi, tetapi perkiraan modern menyebutkan jumlah pembunuhannya antara 300 dan 400. Tentara Vietnam Utara pun rela memberikan hadiah 20 ribu poundsterling untuk kepalanya.

Tokoh musuh menjulukinya sebagai "Penembak Runduk Bulu Putih" karena bulu putih khas yang Hathcock selalu pakai di topinya. Selain itu, Hathcock terkenal karena sering menargetkan sejumlah target yang memiliki profil tinggi. Dia meninggal pada tahun 1999 karena Multiple sclerosis di Virginia Beach, Virginia.

Sniper asal Kanada bernama Francis Pegahmagabow menewaskan 378 tentara dalam Perang Dunia Pertama. Dia pernah merangkak melintasi tanah tak bertuan untuk mengambil amunisi dari tentara yang tewas setelah rekan-rekannya kabur saat dikepung oleh pasukan Jerman. Pegahmagabow meninggal di Parry Island Reserve pada tahun 1952 di usia 61 tahun.

Penembak runduk legendaris Fyodor Okhlopkov diyakini telah membunuh 429 orang selama Perang Dunia II. Tidak banyak yang diketahui tentang Okhlopkov, namun dipastikan dia lahir di desa terpencil Siberia pada tahun 1908.

Okhlopkov bergabung dengan Tentara Soviet untuk membalas kematian saudaranya dalam pertempuran. Meskipun Okhlopkov dikenal sebagai sniper legendaris, namun dia juga jago mengoperasikan senjata mesin. Dia meninggal pada Mei 1968 setelah sakit.

Simo Hayha dianggap sebagai penembak runduk terhebat sepanjang masa. Memiliki julukan "The White Death", dia akan bersembunyi di salju tebal sambil mengenakan baju luar serba putih sebelum membantai tentara musuh dengan SAKO M / 28-30.

Hayha mencatatkan 505 pembunuhan dalam waktu kurang dari 100 hari pertempuran, mengalahkan lawan dalam suhu -20°C dan menjejali mulutnya dengan salju untuk menghentikan napasnya supaya tidak ketahuan musuh. Dia meninggal di usia 96 tahun pada 2002.

Itulah beberapa sniper paling mematikan yang pernah tercatat ke dalam sejarah. Kalau ada mereka dalam pertempuran, pasti habis deh musuh dalam sekejap.