Lumba-lumba Bernapas dengan Apa? Ini Jawabannya!

- Lumba-lumba bernapas dengan paru-paru, bukan insang.
- Lubang sembur berfungsi seperti hidung yang bisa ditutup dan dibuka.
- Proses bernapas lumba-lumba dilakukan secara sadar dan aktif.
Lumba-lumba merupakan salah satu mamalia laut yang paling cerdas dan menarik untuk dipelajari. Sebagai hewan mamalia, lumba-lumba ternyata punya sistem pernapasan yang berbeda jauh dan justru lebih kompleks dibanding makhluk laut lainnya. Tak sedikit orang mengira lumba-lumba bisa menghirup udara di dalam air, padahal kenyataannya justru sebaliknya.
Salah satu pertanyaan yang kerap muncul saat membahas anatomi dan perilaku hewan ini ialah lumba-lumba bernapas dengan apa? Hal ini penting diketahui karena proses pernapasan lumba-lumba melibatkan adaptasi khusus yang mendukung aktivitas menyelam dalam waktu lama tanpa mengalami masalah kesehatan serius. Mari, simak penjelasan berikut untuk memahami lebih dalam bagaimana sistem pernapasan lumba-lumba bekerja dan mengapa mereka begitu unik dibandingkan hewan laut lainnya.
1. Lumba-lumba bernapas dengan paru-paru, bukan insang

Berbeda dari ikan yang menyerap oksigen melalui insang, lumba-lumba bernapas menggunakan sepasang paru-paru yang berfungsi seperti paru-paru manusia. Paru-paru tersebut hanya bisa memperoleh udara dari atmosfer, bukan dari air. Untuk itu, lumba-lumba harus secara rutin naik ke permukaan laut agar dapat menghirup udara. Jika tidak melakukannya, mereka bisa kehabisan oksigen dan akhirnya tenggelam.
Udara akan masuk melalui lubang napas tunggal yang terletak di atas kepala lumba-lumba yang dikenal sebagai lubang sembur atau blowhole. Saat berenang, lubang ini tertutup rapat untuk mencegah air masuk. Hanya ketika berada di permukaan laut, lubang sembur terbuka dalam waktu sangat singkat kurang dari 1 detik untuk mengeluarkan karbon dioksida dan menghirup oksigen baru. Kecepatan proses ini sangat penting agar mereka bisa segera kembali menyelam tanpa kehilangan banyak energi.
2. lubang sembur berfungsi seperti hidung yang bisa ditutup dan dibuka

Lubang sembur yang berada di puncak kepala lumba-lumba dikendalikan oleh otot-otot khusus. Otot-otot khusus ini akan menutup rapat saat lumba-lumba menyelam agar air tidak masuk ke saluran napas dan paru-paru. Sebaliknya, otot tersebut akan membuka secara sadar ketika lumba-lumba berada di permukaan dan siap menghirup udara.
Dengan lubang sembur yang terletak di atas kepala, lumba-lumba hanya perlu sedikit menampakkan bagian tubuh mereka saat mengambil napas. Ini sangat efisien secara energi karena mereka tidak harus mengangkat seluruh kepala dari air. Sistem ini juga memastikan bahwa paru-paru tetap kering dan hanya menerima udara murni dari luar, bukan air laut yang bisa membahayakan keselamatan.
3. Proses bernapas lumba-lumba dilakukan secara sadar dan aktif

Lumba-lumba tidak bernapas secara otomatis seperti manusia. Secara sadar, mereka harus mengendalikan setiap napas yang diambil. Artinya, setiap kali mereka ingin bernapas, otak harus memberikan perintah spesifik untuk membuka lubang sembur dan mengatur aliran udara masuk ke paru-paru. Tanpa kesadaran ini, mereka tidak akan bisa bernapas, bahkan bisa tenggelam jika kehilangan kesadaran akibat cedera atau stres.
Proses bernapas ini melibatkan dua tahap penting: ekshalasi dan inhalasi. Saat mencapai permukaan, lumba-lumba pertama-tama mengembuskan udara lama dari paru-paru melalui lubang sembur, kemudian langsung menghirup udara segar sebelum kembali menyelam. Seluruh proses berlangsung sangat cepat, menunjukkan betapa efisiennya sistem pernapasan mereka dalam menangani kebutuhan oksigen di lingkungan akuatik.
4. Kapasitas paru-paru lumba-lumba dan efisiensi pertukaran gas sangat tinggi

Paru-paru lumba-lumba mampu menampung volume udara yang besar dalam sekali hirupan. Bahkan, lebih dari 80 persen oksigen dalam udara yang dihirup lumba-lumba dapat diserap langsung ke dalam darah, jauh lebih efisien dibanding manusia yang hanya menyerap sekitar 15 persen. Hal ini membuat lumba-lumba mampu bertahan dalam waktu lama tanpa harus sering naik ke permukaan.
Efisiensi tersebut diperoleh dari struktur jaringan paru-paru dan pembuluh kapiler yang sangat optimal dalam melakukan difusi oksigen ke dalam darah. Selain itu, darah mereka mengandung lebih banyak hemoglobin dan mioglobin yang berfungsi mengikat oksigen dalam konsentrasi tinggi. Dengan kata lain, setiap tarikan napas memberi suplai oksigen yang maksimal untuk aktivitas tubuh dan menyelam dalam waktu lama.
5. Lumba-lumba bisa menahan napas hingga belasan menit

Meski bernapas melalui paru-paru, lumba-lumba tidak perlu bernapas sesering yang dilakukan oleh mamalia lain, yakni manusia. Mereka mampu menahan napas selama beberapa menit, bahkan hingga 15 menit tergantung spesies dan aktivitas. Kemampuan ini diperoleh dari kombinasi sistem pernapasan yang efisien dan kontrol fisiologis terhadap penggunaan oksigen dalam tubuh.
Ketika menyelam, denyut jantung melambat secara signifikan untuk mengurangi konsumsi oksigen. Sirkulasi darah pun diatur hanya mengalir ke organ vital, seperti otak dan jantung. Lantas, organ lain sementara “dihemat”. Setelah kembali ke permukaan, mereka akan mengisi ulang paru-paru dengan cepat melalui proses pernapasan singkat, tapi sangat efektif. Inilah salah satu alasan utama mengapa mereka tidak bisa hidup di akuarium dangkal atau ruang tertutup yang membatasi akses ke udara bebas.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa lumba-lumba bernapas dengan paru-paru, bukan dengan insang seperti yang dimiliki ikan atau makhluk laut lain. Pengetahuan tentang cara lumba-lumba bernapas akan membuka pemahaman lebih luas tentang kehidupan laut dan perbedaan mencolok antara mamalia laut dan ikan. Jika kamu pernah bertanya lumba-lumba bernapas dengan apa, kini jawabannya sudah bisa dijelaskan secara gamblang melalui penjelasan di atas.
Referensi
“Dolphin FAQ”. Whale Watching Azores. Diakses Juli 2025.
“How Do Dolphins Breathe?”. Whale Facts. Diakses Juli 2025.
“How Do Whales and Dolphins Breathe?”. Whale and Dolphin Conservation (WDC). Diakses Juli 2025.
“Why Do Dolphins and Other Marine Mammals Need to Come Up for Air?”. NOAA Ocean Service. Diakses Juli 2025.