8 Macam Pakaian Tradisional Jepang, Apa Sih Perbedaannya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kamu tentu tidak asing dengan kimono, pakaian tradisional Jepang dengan model yang khas. Namun, apakah kamu tahu bahwa pakaian tradisional dari negeri matahari terbit tersebut memiliki beragam jenis dan fungsinya masing-masing?
Karena tampilannya yang hampir sama, kita sering menyebut semua pakaian tersebut dengan sebutan kimono. Maka dari itu, untuk mengetahui jenis-jenis serta perbedaannya, mari kita simak ulasan singkat mengenai pakaian tradisional Jepang berikut ini.
1. Kimono
Ini nih baju yang lazim kita temui, kimono. Baju ini memiliki bentuk menyerupai huruf 'T' serta berlengan lebar khas kimono. Bentuknya yang menyerupai mantel dengan kerah V line berbahan sedikit kaku. Pakaian ini bisa dipakai baik pria maupun wanita.
2. Yukata
Dari segi bentuk dan pengguna, yukata sama dengan kimono. Yang membedakan kedua pakaian ini adalah dari segi bahan. Yukata memiliki bahan katun yang tipis, sehingga mampu menyerap keringat. Oleh sebab itu, kimono digunakan saat musim dingin sedangkan yukata digunakan saat musim panas.
3. Jinbei
Jinbei merupakan transformasi dari yukata. Pakaian musim panas ini merupakan dua potong pakaian berupa atasan yang dipadu dengan celana pendek. Tetapi juga dapat ditemui model jinbei berupa yukata selutut untuk wanita.
Umumnya pakaian ini digunakan untuk bersantai menikmati musim panas. Tidak jarang, tempat pemandian juga menyediakan jinbei untuk dipakai selepas berendam. Karena pakaian ini bersifat santai, jinbei memiliki lengan pendek atau lengan potongan tiga perempat.
4. Kurotomesode
Berasal dari kata 'tomesode' yang berarti hitam, pakaian ini memiliki warna hitam. Kurotomesode digunakan oleh para wanita yang sudah menikah. Biasanya kurotomesode terbuat dari kain krep. Penggunaannya pun khusus, pakaian ini hanya dipakai ketika menghadiri acara formal.
Editor’s picks
Baca Juga: 10 Seleb Tanah Air yang Cantik dalam Balutan Pakaian Tradisional Korea
5. Furisode
Furisode merupakan kimono dengan lengan panjang yang menjuntai. Pakaian ini memiliki ciri khas berupa coraknya yang mencolok. Selain corak mencolok, furisode tampak sangat mewah karena terbuat dari bahan sutra. Kebalikan dari kurotomesode, furisode digunakan oleh perempuan lajang untuk menghadiri acara formal.
6. Uchikake
Pakaian ini adalah mantel berbahan tebal serta bercorak yang dekoratif nan mencolok. Wajar, uchikake biasanya digunakan oleh pengantin wanita atau para seniman ketika melakukan pertunjukan. Ciri khas dari uchikake yaitu lazimnya terdapat corak burung bangau. Seperti furisode, uchikake berlengan panjang namun terdapat ekor yang menjuntai.
7. Haori
Haori merupakan outer yang dipakai setelah memakai kimono atau yukata. Digunakan seperti mantel, haori berfungsi melindungi dari kotoran dan debu. Modelnya mirip dengan kimono dan yukata, namun dibuat sedikit lebih lebar tanpa obi (sabuk).
8. Hakama
Hakama merupakan bawahan yang pada dahulu digunakan oleh para samurai. Seiring berkembangnya zaman, hakama menjadi fashion trend tersendiri. Hakama terdiri dari 2 bahan kain berbentuk trapesium. Cara menggunakannya yaitu dipakai di atas kimono dan diikat dengan 4 buah tali.
Selain memiliki bentuk dan corak yang berbeda, bahan juga mempengaruhi dari fungsi pakaian tersebut. Gimana, sekarang kamu sudah tahu perbedaannya belum?
Baca Juga: Amezaiku, Seni Membuat Permen Tradisional Jepang yang Artistik
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.