Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Buaya dari Benua Amerika, Banyak yang Terancam Punah!

Buaya amerika, salah satu buaya dari Benua Amerika (commons.wikimedia.org/Mattstone911)
Intinya sih...
  • Buaya Amerika memiliki empat spesies yang tersebar di beberapa wilayah Benua Amerika.
  • Spesies buaya di Benua Amerika terancam punah karena populasi terpusat di daerah tertentu dan aktivitas manusia.
  • Salah satu spesies, Crocodylus intermedius, diklasifikasikan sebagai hewan yang sangat terancam sejak tahun 1996.

Buaya merupakan spesies reptil terbesar di dunia, saking besarnya bahkan reptil ini mampu memakan hewan seperti kerbau dan banteng. Tak cuma ukurannya yang besar, buaya juga punya rahang yang kuat dan gigi yang sangat tajam. Perpaduan dari ukuran dan gigitannya akhirnya menjadikan reptil ini sebagai predator yang ditakuti di habitatnya. Bahkan buaya tak memiliki predator alami di habitatnya, lho.

Reptil yang hidup di dua alam ini juga punya penyebaran yang sangat luas, kamu bisa menemukan buaya di Benua Asia, Australia, Afrika, sampai Amerika. Namun tentunya tiap benua punya spesies buaya yang berbeda dan jumlah spesies buaya di tiap benua juga berbeda. Benua Amerika jadi benua yang cukup disorot karena di sana terdapat cukup banyak spesies buaya.

Terhitung ada empat spesies buaya di Benua Amerika, sayangnya kebanyakan dari mereka populasinya terancam. Penyebarannya juga tidak merata karena hanya terpusat di Amerika Selatan bagian utara, Amerika Tengah, dan sebagian Amerika Utara. Berikut akan kita bahas keempat spesies buaya dari Benua Amerika!

1. Apa itu buaya?

Buaya amerika (commons.wikimedia.org/Cephas)

Dilansir iNaturalist, buaya adalah reptil raksasa yang dapat hidup di dua alam dan berasal dari famili Crocodylidae. Secara umum famili ini dibagi lagi menjadi dua subfamili, yaitu Crocodylinae dan Osteolaeminae. Subfamili Osteolaeminae terdiri dari dua genus, yaitu genus Crocodylus dan genus Voay. Sementara itu subfamili Osteolaeminae terdiri dari lima genus, yaitu genus Osteolaemus, Mecistops, Brochuchus, Euthecodon, dan Rimasuchus.

Saat ini hanya tersisa tiga genus buaya yang masih hidup, yaitu Crocodylus, Osteolaemus dan Mecistops. Sementara itu genus lainnya sudah punah sejak lama. Buaya juga punya bentuk tubuh yang unik dan mudah dibedakan dari reptil lain. Mereka punya badan yang panjang dan berorot, ekor yang pipih seperti dayung, kaki yang pendek dan berselaput, moncong yang panjang dan berbentuk huruf V, dan kulit yang ditumbuhi osteoderm yang keras. Hanya dengan melihatnya sekilas kamu pasti bisa mengenali reptil satu ini.

2. Buaya amerika

Buaya amerika (commons.wikimedia.org/Tomás Castelazo)

Walaupun memiliki nama buaya amerika, hewan dengan nama ilmiah Crocodylus acutus ini ternyata penyebarannya tidak menyeluruh di semua daerah Benua Amerika. Laman National Park Service menjelaskan kalau reptil ini dapat ditemukan di Kuba, Jamaica, Meksiko, Ekuador, Venezuela, dan Amerika Serikat. Artinya populasinya terpusat pada Benua Amerika bagian tengah sampai sebagian Amerika Utara. Buaya ini juga jadi satu-satunya spesies buaya yang menghuni Amerika Utara, tepatnya di Florida, Amerika Serikat.

Dengan panjang maksimal yang mencapai 6 meter buaya amerika juga jadi salah satu spesies buaya terbesar di dunia, lho. Punya badan yang besar tentu memberikan banyak keuntungan bagi hewan ini seperti tidak ada hewan lain yang berani memburunya sampai ia bisa memakan berbagai jenis hewan dengan badannya yang besar dan giginya yang kuat.

Hewan pengerat, burung, kera, ikan, ular, reptil, sampai kura-kura dapat dimakan oleh buaya amerika. Seperti buaya air asin, buaya amerika juga dapat berenang dan hidup di air laut, hal ini menjadikannya sebagai salah satu buaya yang punya ketahanan tinggi terhadap air laut.

3. Buaya kuba

Buaya kuba (commons.wikimedia.org/Yelles)

Jika buaya amerika punya penyebaran yang cukup luas, maka Crocodylus rhombifer atau buaya kuba kebalikannya. Buaya kuba punya penyebaran yang sangat sempit karena hanya mendiami beberapa daerah di negara Kuba, jelas Animalia. Karena itu populasi buaya ini sangat terancam sampai-sampai ia diklasifikasikan sebagai hewan yang sangat terancam atau critically endangered. Penyebaran yang sempit, kerusakan alam, dan perburuan liar jadi beberapa hal yang sangat mencam populasi buaya kuba.

Buaya ini juga punya ukuran yang tidak terlalu besar, individu dewasa dari buaya kuba hanya punya panjang maksimal di angka 3.5 meter. Namun walau terbilang kecil reptil ini bukanlah reptil yang bisa diremehkan. Gigitan dari buaya kuba sanggup meremukan tulang mamalia sampai cangkang kura-kura. Dengan berat maksimal yang mencapai 80 kg buaya kuba juga lebih dari cukup untuk melumpuhkan beberapa mamalia darat sampai manusia. Jadi kamu jangan main-main dengan buaya ini hanya karena ukurannya yang tidak sebesar buaya lain.

4. Buaya morelet

Buaya morelet (commons.wikimedia.org/GautierPoupeau)

Crocodylus moreletii atau buaya morelet adalah spesies buaya asli Benua Amerika dan dapat ditemukan di Meksiko, Belize, dan Guatemala, terang Animal Diversity Web. Karena penyebarannya tersebut ia juga hidup berdampingan dengan buaya amerika di beberapa daerah. Namun karena ukurannya yang lebih kecil, yaitu sekitar 4.7 meter kemungkinan buaya morelet bukanlah tandingan buaya amerika saat berburu. Tapi hal tersebut hanyalah spekulasi karena sebenarnya para ahli belum tahu secara pasti bagaimana hubungan kedua buaya tersebut di alam.

Seperti buaya-buaya lain buaya morelet juga menunjukan dimorfisme seksual di mana buaya jantan punya tubuh yang lebih besar dari buaya betina. Selain itu ia juga cukup mudah dibedakan dengan ketiga spesies buaya lain di Benua Amerika. Jika dibandingkan dengan spesies buaya lain di Benua Amerika, buaya ini punya moncong yang tumpul dan tidak terlalu lancip. Tapi hal tersebut tidak menghentikannya menjadi predator yang ganas.

Sama seperti saudara-saudaranya buaya morelet juga bisa memangsa berbagai hewan seperti kadal, mamalia, kura-kura, dan ikan. Bahkan saat makanan menipis buaya morelet bisa menjadi kanibal, lho.

5. Buaya orinoco

Buaya orinoco (commons.wikimedia.org/Chrislorenz9)

Buaya terakhir yang dapat ditemukan di Benua Amerika adalah buaya orinoco atau Crocodylus intermedius. Melansir Britannica buaya ini bisa tumbuh hingga sepanjang 6.7 cm, menjadikannya sebagai buaya terbesar yang menghuni Benua Amerika. Walau ukurannya besar namun buaya ini punya moncong yang cenderung lebih sempit dan panjang jika dibandingkan saudara-saudaranya. Jika dibandingkan buaya lain buaya orinoco juga punya tubuh yang lebih cerah dengan warna kekuningan dan cokelat yang menghiasi tubuhnya.

Sayangnya ukuran raksasanya tidak membuat buaya ini aman dari segala jenis ancaman, bahkan populasinya terus menurun sampai sekarang. IUCN Red List sampai meklasifikasikan buaya orinoco sebagai hewan yang sangat terancam atau critically endangered sejak tahun 1996. Perburuan liar, kerusakan alam, dan kelangkaan makanan jadi beberapa faktor yang terus menggerus populasi buaya ini. Berbagai upaya konservasi terus dilakukan namun tidak ada satupun yang memberikan dampak signifikan terhadap populasi buaya ini.

Benua Amerika bukan hanya rumah bagi ular-ular raksasa, mamalia pohon, atau burung-burung eksotis. Hewan lain seperti buaya juga banyak berkeliaran di benua ini, lho. Bahkan tak tanggung-tanggung, terhitung ada empat spesies buaya yang dapat ditemukan di Benua Amerika. Keempat buaya tersebut juga punya ukuran yang besar, tubuh yang unik, dan penyebaran yang cukup luas. Namun sayangnya banyak dari mereka yang populasinya terancam. Aktivitas manusia dan rusaknya habitat jadi dua faktor utama yang mengancam populasi dan eksistensi buaya-buaya tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us