6 Perbedaan Cumi-Cumi dan Sotong, dari Tubuh hingga Habibat

Cumi-cumi dan sotong merupakan dua hewan yang saat dimasak tampilannya mirip. Saking miripnya tak jarang kita juga keliru menyebutnya. Kendati demikian, sebetulnya seafood ini merupakan dua hewan berbeda.
Perbedaan cumi-cumi dan sotong cukup beragam, tidak hanya tampilannya. Kedua hewan laut ini bahkan berasal dari dua klasifikasi berbeda sehingga banyak aspek hidupnya yang tidak sama.
Perbedaan cumi-cumi dan sotong
FYI, baik cumi-cumi maupun sotong datang dari kelas yang sama, yakni Cephalopoda. Kelas tersebut berisi jenis moluska, tetapi cukup unik karena telah kehilangan cangkang kerasnya.
Secara fisik tampilan kedua hewan ini mirip sehingga kerap mengecoh. Meski demikian, keduanya jelas punya perbedaan. Apa saja?
1. Bentuk tubuh

Dari jauh keduanya mungkin serupa, tetapi jika diamati secara detail bentuknya berbeda, lho. Tubuh cumi-cumi cenderung panjang dan silindris. Selain itu, cumi-cumi juga punya gladius alias duri di dalam tubuh.
Sementara itu, tubuh sotong berbentuk cekung dan lebar sehingga mirip sendok. Dibanding cumi-cumi, tubuh sotong juga lebih terstruktur. Hewan ini memiliki tulang di bagian dalam yang terbuat dari aragonit. Tulangnya memang kaku, tetapi rapuh dan berpori mirip dengan styrofoam, melansir the Town Dock.
2. Ukuran tubuh
Cumi-cumi memiliki mata besar dengan delapan lengan dan dua tentakel. Sebagian besar cumi-cumi berukuran sekitar 20—50 cm, tergantung jenisnya. Meski demikian, ada juga cumi-cumi raksasa yang ukuran mantelnya mencapai 200 cm.
Nah, rata-rata ukuran tubuh sotong lebih kecil dibanding cumi-cumi. Umumnya ukuran tubuhnya berkisar 15—25 cm. Namun, spesies sotong terbesar atau Sepia apama panjang mantelnya dapat mencapai 50cm.
3. Klasifikasi

Seperti dijelaskan sebelumnya, cumi-cumi dan sotong berasal dari kelas yang sama. Meski demikian, keduanya bagian dari ordo yang berbeda.
Cumi-cumi masuk ke dalam ordo Teuthida, keluarganya termasuk cumi-cumi raksasa dan cumi-cumi sirip pendek. Sementara itu, sotong masuk ke dalam ordo Sepiida yang mencakup sebagian besar jenis sotong. Termasuk sotong biasa, sotong flamboyan, dan cumi-cumi bergaris.
4. Reproduksi
Cumi-cumi bereproduksi secara seksual. Cumi-cumi betina menghasilkan telur, sedangkan cumi-cumi jantan menghasilkan sperma.
Ketika bereproduksi, cumi-cumi dapat menghasilkan ratusan hingga ribuan telur. Namun, sedihnya, cumi-cumi betina segera mati tak lama setelah bertelur.
Nah, sotong sebetulnya juga sama-sama gonokoris alias punya organ kelamin jantan dan betina per ekornya. Meski demikian, jumlah telur yang dihasilkan sotong lebih sedikit. Dilansir Marlin, jumlah telurnya berkisar 100—1.000 saja.
5. Habitat

Perbedaan cumi-cumi dan sotong juga terlihat dari cara hidupnya. Cumi-cumi senang hidup berkelompok dan tinggal dalam kawanan. Tindakan ini dilakukan hampir setiap waktu.
Sementara itu, sotong lebih anti-sosial. Sotong cenderung menyendiri sepanjang waktu. Meski demikian, sotong akan berkelompok ketika bermigrasi untuk mendapatkan sumber makanan tambahan.
6.Umur
Umur cumi-cumi dan sotong berbeda. Cumi-cumi termasuk hewan dengan rentang hidup pendek. Kebanyakan spesies cumi-cumi hanya hidup sekitar 6—12 bulan, melansir penjelasan ahli biologi, Dr. Sarah McAnulty, dalam Science Focus.
Adapun sotong punya masa hidup yang cenderung lebih panjang, sekitar 2 tahun, melansir Wild Life Trusts. Sotong cenderung mati setelah mengalami fase reproduksi.
Mulai kenali perbedaan cumi-cumi dan sotong biar nanti kalau diminta menjelaskan tidak tertukar satu sama lain. Gimana, mudah diidentifikasi, kan?