Apa Itu Pillow Foot pada Kucing? Ini Faktanya!

- Pillow foot adalah kondisi peradangan pada bantalan kaki kucing akibat penumpukan sel plasma, bisa menyerang kucing dari segala usia dan ras.
- Penyebab pillow foot belum diketahui pasti, namun diduga disebabkan oleh reaksi sistem imun yang berlebihan dan faktor lingkungan.
- Gejala pillow foot pada kucing meliputi bantalan kaki merah, bengkak, luka atau berdarah, serta gejala tambahan seperti kelesuan dan penurunan nafsu makan.
Pernahkah kamu memperhatikan bantalan kaki kucingmu terlihat bengkak atau menebal seperti bantal kecil? Jika iya, bisa jadi itu tanda bahwa ia mengalami pillow foot atau dalam istilah medis disebut pododermatitis sel plasma. Kondisi ini memang jarang terjadi, tetapi cukup serius karena dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit bila dibiarkan tanpa pengobatan.
Awalnya, kucing dengan pillow foot mungkin tampak baik-baik saja, tidak kesakitan, tetap berjalan, bahkan masih bermain seperti biasa. Namun seiring waktu, peradangan yang terjadi di bantalan kakinya bisa makin parah hingga menyebabkan luka terbuka, pendarahan, dan infeksi. Karena itulah, penting bagi pemilik hewan untuk memahami kondisi ini sejak dini. Yuk, kenali lebih dalam apa itu pillow foot pada kucing, penyebabnya, gejalanya, serta bagaimana cara mengatasinya!
1. Apa itu pillow foot pada kucing?

Pillow foot adalah kondisi peradangan pada bantalan kaki kucing akibat penumpukan sel plasma, yaitu salah satu jenis sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Ketika sel plasma terkumpul secara berlebihan, bantalan kaki akan tampak bengkak, lembek, dan menebal seperti bantal, sehingga muncul istilah “pillow foot”. Kondisi ini dapat menyerang kucing dari segala usia dan ras, meski lebih sering ditemukan pada kucing jantan. Kucing yang terinfeksi virus FIV (Feline Immunodeficiency Virus) atau FeLV (Feline Leukemia Virus) juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami pillow foot karena sistem imun mereka cenderung lemah.
2. Penyebab pillow foot pada kucing

Sampai saat ini, penyebab pasti pillow foot belum diketahui secara pasti. Namun para ahli menduga kondisi ini disebabkan oleh reaksi sistem imun yang berlebihan, mirip seperti penyakit autoimun pada manusia. Artinya, sistem kekebalan tubuh kucing salah mengenali jaringan sehat di bantalan kaki sebagai ancaman, lalu menyerangnya sendiri hingga menimbulkan peradangan.
Beberapa faktor yang bisa memicu atau memperburuk kondisi ini antara lain alergi lingkungan seperti debu dan serbuk sari, sensitivitas terhadap makanan tertentu, infeksi bakteri atau virus, serta peradangan berat. Kucing yang sering berada di luar rumah juga lebih berisiko mengalami pillow foot karena lebih sering terpapar sumber infeksi dan alergen dibandingkan kucing rumahan. Selain itu, sistem imun yang lemah juga dapat membuat kucing lebih rentan terhadap peradangan pada telapak kakinya.
3. Gejala pillow foot pada kucing yang perlu diperhatikan

Gejala paling umum dari pillow foot adalah bantalan kaki yang tampak merah, bengkak, dan menebal. Kadang permukaannya tampak luka atau berdarah, dan kucing terlihat menjilat atau menggigit kakinya berulang kali karena merasa tidak nyaman. Beberapa kucing bahkan bisa terlihat pincang atau enggan berjalan.
Selain itu, mereka mungkin mengalami gejala tambahan seperti kelesuan, penurunan nafsu makan, berat badan turun, hingga pembesaran kelenjar getah bening. Dalam beberapa kasus, pillow foot juga disertai tanda-tanda penyakit ginjal, seperti sering minum, sering buang air kecil, atau muntah. Jika kamu menemukan gejala seperti ini, sebaiknya segera bawa kucing ke dokter hewan untuk diperiksa lebih lanjut.
4. Pengobatan pillow foot pada kucing

Kabar baiknya, pillow foot dapat dikontrol dengan pengobatan yang tepat. Dalam kasus ringan, kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya, tetapi sebagian besar kucing memerlukan perawatan medis. Dokter hewan biasanya akan meresepkan antibiotik doksisiklin, yang berfungsi ganda sebagai obat antiinflamasi untuk mengurangi peradangan dan melawan infeksi.
Obat ini biasanya diberikan dua kali sehari dan harus disertai air minum agar tidak mengiritasi kerongkongan. Selain itu, obat penekan sistem imun seperti siklosporin juga bisa digunakan untuk mengendalikan reaksi imun yang berlebihan. Dokter mungkin menambahkan steroid oral atau suntik, seperti prednisolon atau metilprednisolon, untuk membantu mengurangi pembengkakan dengan cepat.
Pada kasus yang parah, ketika bantalan kaki sudah mengalami luka terbuka atau ulserasi berat, dokter hewan dapat merekomendasikan operasi untuk mengangkat jaringan yang rusak. Setelah operasi, kucing perlu menjalani masa pemulihan selama dua hingga empat minggu, tergantung pada kondisi luka dan seberapa baik pemilik menjaga kebersihannya. Selama masa penyembuhan, penting untuk membatasi aktivitas kucing agar tidak memperparah area yang sedang dalam proses pemulihan.
Meskipun pillow foot termasuk kondisi yang jarang, pemilik kucing perlu waspada karena dampaknya bisa cukup serius bila diabaikan. Mengenali gejala sejak dini dan segera berkonsultasi dengan dokter hewan adalah langkah terbaik untuk memastikan kucingmu mendapatkan perawatan tepat. Dengan pengobatan dan pemantauan yang rutin, sebagian besar kucing dapat hidup kembali dengan nyaman tanpa rasa sakit pada telapak kakinya.


















