Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Porphyra sebagai Bahan Makanan Terkenal dari Jepang, Simak! 6 Faktanya

Ilustrasi Porphyra (commons.m.wikimedia.org/Rosser1954)
Ilustrasi Porphyra (commons.m.wikimedia.org/Rosser1954)

Apakah kamu penggemar nori? Atau mungkin suka makan sushi, yang biasanya terdapat nori yang membungkusnya? Jika iya, kamu pasti tahu kalau nori terbuat dari rumput laut. Namun, tahukah kamu rumput laut seperti apa yang digunakan hingga terbentuk lembaran-lembaran nori yang enak dimakan. 

Jadi, nori tersebut terbuat dari rumput laut jenis Porphyra. Umumnya, jenis rumput laut ini banyak dikonsumsi manusia. Dimana jarang dijumpai di Indonesia, melainkan di negara seperti Jepang, Tiongkok dan Korea Selatan. Sehingga, dari Porphyra akan melalui sebuah proses hingga menjadi produk olahan yang disebut nori dalam bahasa Jepang. Seperti apa ciri-ciri, struktur hingga kandungan nutrisinya, simak ulasan sebagai berikut.

1. Tergolong rumput laut merah

Ilustrasi lembaran rumput laut merah Porphyra (commons.m.wikimedia.org/Luis Fernández Garcìa)
Ilustrasi lembaran rumput laut merah Porphyra (commons.m.wikimedia.org/Luis Fernández Garcìa)

Jenis rumput laut Porphyra merupakan salah satu dari rumput laut merah atau termasuk dalam Rhodophyta. Yang mana pada umumnya pemanfaatan rumput laut ini sebagai bahan membuat nori. Dilansir dalam Fikologi, terdapat pigmen pada Porphyra yang berperan dalam memberikan warna merah rumput laut ini. Yaitu pigmen fikoeretrin dan fikosianin, namun warna merah tersebut bervariasi tergantung jumlah pigmennya, terkadang merah kecoklatan hingga terkadang warna hijau. Memiliki lembaran thallus yang bercabang dengan lebar sekitar 20 mm. Ukurannya bervariasi ada yang kecil sampai sedang, dengan panjang sekitar 7 cm. 

Keberadaannya membentuk sebuah hamparan diatas bebatuan, dengan cakram kecil sebagai pelekat. Memiliki tepi thalli yang tidak rata, duri-duri halus, terdiri dari satu atau dua sel. Jika diiris melintang, thallinya monostromatus berupa pipa dengan deretan sel-sel berbentuk segiempat atau bulat. Sel-sel tersebut berdinding tebal dengan zat warna merah di seluruh bagian sel. 

2. Struktur

Ilustrasi Porphyra (commons.m.wikimedia.org/Rosser1954)
Ilustrasi Porphyra (commons.m.wikimedia.org/Rosser1954)

Adapun struktur yang dimiliki Porphyra, dilansir dalam website Milne Library, memiliki bentuk bilah pipih, elips lebar atau lanset. Meskipun, terlihat seperti multiseluler, tapi sebenarnya adalah parenkim atau tiga dimensi. Memiliki bentuk yang sederhana berupa lembaran, dengan tebal satu atau dua sel. Serta menghasilkan rizoid yang berbentuk serabut pada salah satu lembaran, guna menempelkan diri pada substrat. 

3. Sistem reproduksi

Ilustrasi Porphyra (commons.m.wikimedia.org/Voctir)
Ilustrasi Porphyra (commons.m.wikimedia.org/Voctir)

Siklus hidup dari Porphyra bersifat kompleks dan melibatkan pergantian haploid-diploid. Dilansir dalam Article Communication Biology, gametofit dengan daun makroskopis (thallus) dan saprofit dengan filamen mikroskopis (conchocelis) munculnya bergantian. Perkembangan gamet jantan dan betina pada thalii dan adanya pembuahan dalam bentuk carpospores diploid yang membentuk conchocelis. Sehingga pembuahan memicu transisi gametofit ke sporofit seperti organisme multiseluler lain. 

Lalu setelah conchocelis tumbuh, maka memproduksi conchosporangia secara parasit. Dan kemudian matang, lalu melepaskan conchospora yang akan berkembang menjadi gametofit thalii. Pada pembelahan sel pertama bibit conchospora, terjadi meiosis. Selain itu, ada tambahan bahwa Porphyra merupakan fotoautotrof, yang membutuhkan sumber energi berupa karbohidrat untuk respirasi sel dan bahan sintesis biomolekul. Yaitu menggunakan energi sinar matahari untuk sintesis karbohidrat tersebut dari karbondioksida.

4. Habitat

Ilustrasi rumput laut Porphyra yang menempel pada substrat (commons.m.wikimedia.org/Rosser1954)
Ilustrasi rumput laut Porphyra yang menempel pada substrat (commons.m.wikimedia.org/Rosser1954)

Umumnya Porphyra tumbuh di air laut yang dangkal, sejuk dan dingin serta masuk dalam zona interdal. Dilansir dalam website Seaweed.ie, spesies rumput laut ini akan tumbuh menempel sebagai epifit pada bebatuan. Yang dapat dijumpai di daerah pasang surut atau subtidal dangkal. Dan biasanya pertumbuhannya musiman.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, spesies ini banyak tumbuh di perairan negara Jepang, Cina dan Korea, sehingga Porphyra atau disebut nori ini menjadi bahan makanan penting disana. Di Indonesia masih tampak jarang adanya spesies rumput laut ini, hanya dapat ditemukan di Maluku, Papua dan Teluk Bitung. Terdapat 60 hingga 70 spesies tersebar di seluruh dunia, yang digunakan sebagai sayuran laut dan bahan makanan. 

5. Bahan pembuatan nori

Ilustrasi lembaran nori (commons.m.wikimedia.org/katorisi)
Ilustrasi lembaran nori (commons.m.wikimedia.org/katorisi)

Nori merupakan suatu bahan makanan yang terbuat dari rumput laut jenis Porphyra dalam bentuk lembaran-lembaran. Selain nori, rumput laut juga dijadikan bahan makanan produk lainnya. Dilansir dalam jurnal EKSATA oleh Loupatty, rumput laut bisa menghasilkan agar-agar juga bisa dikembangkan seperti untuk asinan, sayur hingga salad. Nori dikenal dari Jepang, disana nori digunakan sebagai hiasan, lauk makan nasi hingga penyedap berbagai masakan Jepang. 

Terdapat dua cara pengolahan nori, yaitu tradisional dan modern. Secara tradisional dengan mencuci rumput laut, lalu dimasak hingga jadi bubur. Kemudian dicetak dan dikeringkan menggunakan sinar matahari. Sedangkan secara modern, rumput laut dicuci, dipotong kecil-kecil secara mekanik. Lalu potongan tersebut direndam cuka beras atau opsional dan dimasak hingga menjadi bubur. Dalam proses perebusan tersebut, bisa ditambahkan penyedap, gula, kecap, minyak wijen atau juga bisa ditambah ikan teri. Selanjutnya dicetak menjadi lembaran tipis. Tiga negara seperti Jepang, Cina dan Korea menjadi negara dengan produksi nori terbesar. Di Cina nori memiliki sebutan hāitái, sedangkan di Korea disebut gim. Di Korea biasanya nori diberi bumbu minyak wijen, cabai dan garam kasar hingga memiliki bau khas dan terasa sedikit pedas. 

6. Kandungan nutrisi

Ilustrasi Porphyra yang mengandung banyak nutrisi (commons.m.wikimedia.org/Rosser1954)
Ilustrasi Porphyra yang mengandung banyak nutrisi (commons.m.wikimedia.org/Rosser1954)

Rumput laut umumnya memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk tubuh. Serta setiap jenisnya terdapat nilai nutrisi yang bervariasi. Begitu juga dengan Porphyra, dilansir Prosiding Seminar Nasional oleh Sormin, bahwa rumput laut adalah sumber vitamin, dikenal sebagai dietery fiber, terdapat mineral dan protein yang baik. Sehingga kegunaannya meliputi sebagai bahan farmasi, kosmetik dan industri pangan. Begitu pula dengan Porphyra yang dikenal sebagi nori Jepang tersebut, juga mengandung vitamin, mineral, protein dan serat serta bioaktif lainnya. 

Selain itu, untuk tambahan mengenai gizi dari Porphyra. Disebutkan  dalam jurnal EKSATA oleh Loupatty, terdapat kandungan protein, asam amino dan vitamin A, B dan C. Kandungan protein cukup baik yaitu sekitar 20-30%. Dijelaskan juga bahwa adanya asam amino alanin, glutamate dan glisin berperan dalam menghasilkan rasa ketika menjadi nori. Terdapat asam amino seperti pada protein hewani yaitu arginin.

Juga mengandung taurin yang baik untuk fungsi hati, mencegah penyakit batu empedu dan mampu mengontrol kolesterol darah. Adanya serat pada Porphyra, dapat mengikat asam empedu yang bisa mencegah penimbunan kolesterol tubuh. Serta kandungan serat kasar yang cukup tinggi, biasanya mengandung rendah kalori, rendah gula dan lemak pula, sehingga dapat mencegah terjadinya obesitas dan  penyakit jantung. 

Dengan demikian, kandungan nutrisi yang cukup baik pada Porphyra dapat dijadikan salah satu sumber pangan untuk tubuh. Keberadaannya yang masih terbatas di Indonesia, juga dapat dikembangkan dengan budidaya. Sehingga, masyarakat luas bisa memanfaatkan rumput laut Porphyra, tidak hanya dalam bentuk nori, mungkin dalam bentuk olahan lainnya juga. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nunik Empu Apriliani
EditorNunik Empu Apriliani
Follow Us