Mengenal Sianida, Senyawa Kimia yang Berpotensi Mematikan

Keracunan sianida akut dapat menyebabkan kematian

Kasus pembunuhan yang terjadi di Magelang, Jawa Tengah, cukup menggemparkan banyak orang. Pelaku dikabarkan menggunakan racun arsenik dan sianida untuk melancarkan pembunuhan 3 anggota keluarganya.

Sianida menjadi racun yang tidak asing karena menjadi penyebab kematian Mirna Salihin beberapa tahun lalu. Lantas apa sebenarnya sianida dan bagaimana racun ini bisa menyebabkan kematian? Simak penjelasannya di bawah ini. 

1. Apa itu sianida?

Mengenal Sianida, Senyawa Kimia yang Berpotensi Mematikanilustrasi sianida (nsplash.com/ Alex Kondratiev)

Sianida merupakan bahan kimia yang berpotensi mematikan dan dapat berwujud dalam berbagai bentuk. Dilansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), sianida dapat berupa gas tidak berwarna, seperti hidrogen sianida (HCN) atau sianogen klorida (CNCl), atau bentuk kristal seperti natrium sianida (NaCN) atau kalium sianida (KCN).

Sianida terkadang digambarkan memiliki bau almond pahit, tetapi tidak selalu mengeluarkan bau, dan tidak semua orang dapat mendeteksi bau ini.
Sianida juga dikenal dengan sebutan militer AC (untuk hidrogen sianida) dan CK (untuk sianogen klorida). 

2. Sianida dapat masuk ke tubuh melalui udara

Mengenal Sianida, Senyawa Kimia yang Berpotensi Mematikanilustrasi gas sianida (pixabay.com/realworkhard)

Sianida dapat masuk ke tubuh melalui udara, minuman, makanan, atau menyentuh tanah yang mengandung sianida. Tingkat keracunan yang disebabkan oleh sianida tergantung pada jumlah sianida yang terpapar pada seseorang, rute paparan, dan lamanya waktu seseorang terpapar.

Menghirup gas sianida menjadi cara paling berbahaya, tetapi menelan sianida juga bisa membahayakan. Gas sianida di tempat tertutup akan lebih berbahaya karena akan terperangkap. Di sisi lain, gas sianida akan menguap dan menyebar dengan cepat di ruang terbuka, membuatnya tidak terlalu berbahaya di luar ruangan.

Jika sianida masuk ke dalam tubuh, ia dapat mencegah sel-sel tubuh menggunakan oksigen. Jika ini terjadi, sel-sel tubuh akan mati. Sianida lebih berbahaya bagi jantung dan otak dibandingkan organ lain karena jantung dan otak banyak menggunakan oksigen. 

3. Gejala keracunan sianida

Mengenal Sianida, Senyawa Kimia yang Berpotensi Mematikanilustrasi sulit kencing (unsplash.com/Nik Shuliahin)

Gejala yang ditimbulkan sianida akan tergantung pada banyaknya sianida yang masuk dalam tubuh. Untuk kasus keracunan sianida akut, sianida yang masuk dalam jumlah banyak dan relatif jarang terjadi. Kasus keracunan sianida akut sebagian besar berasal dari paparan yang tidak disengaja, seperti kasus pembunuhan.

Gejala akan muncul secara tiba-tiba dan parah. Keracunan sianida akut termasuk kondisi yang mengancam jiwa. Dilansir Healthline, gejalanya meliputi:

  • Sulit bernafas.
  • Kejang-kejang.
  • Kehilangan kesadaran.
  • Gagal jantung.

Untuk kasus keracunan sianida kronis, kondisi ini dapat terjadi jika seseorang terpapar 20 hingga 40 bagian per juta (ppm) gas hidrogen sianida dalam jangka waktu yang lama.

Gejala sering kali bertahap dan bertambah parah seiring berjalannya waktu. Gejala awal dari keracunan sianida kronis termasuk:

  • Sakit kepala.
  • Kantuk.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Vertigo.
  • Siram merah cerah.

Baca Juga: Mengenal Voluntarily Stopping Eating and Drinking

4. Keberadaan dan penggunaan sianida

Mengenal Sianida, Senyawa Kimia yang Berpotensi Mematikanilustrasi bahan peledak (unsplash.com/Erik Mclean)

Menurut CDC, sianida dilepaskan dari bahan alami di beberapa makanan dan tanaman tertentu seperti singkong, kacang lima dan almond. Biji buah-buahan, seperti aprikot, apel, dan buah persik, mungkin mengandung sejumlah besar bahan kimia yang dimetabolisme menjadi sianida.

Bagian yang dapat dimakan dari tanaman ini mengandung bahan kimia tersebut yang jauh lebih rendah.

Di bidang manufaktur, sianida digunakan untuk membuat kertas, tekstil, dan plastik. Bahan ini hadir dalam bahan kimia yang digunakan untuk mengembangkan foto.

Selain itu, garam sianida digunakan dalam proses pembuatan produk berbahan metal,  pembersihan logam, dan menghilangkan emas dari bijihnya.

5. Pencegahan keracunan sianida

Mengenal Sianida, Senyawa Kimia yang Berpotensi Mematikanilustrasi zoonosis (unsplash.com/CDC)

Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko paparan sianida. Dilansir Healthline, berikut langkah-langkah yang bisa kamu lakukan:

  • Ambil tindakan pencegahan yang tepat terhadap kebakaran rumah
    Memasang dan merawat detektor asap. Hindari penggunaan pemanas ruangan dan lampu halogen, serta hindari merokok di tempat tidur.
  • Jaga anak-anak dari bahan berbahaya
    Jika kamu memiliki anak kecil, melindungi anak dari paparan bahan berbahaya sangat penting. Amankan wadah yang menyimpan bahan kimia beracun dari jangkauan anak-anak. 
  • Ikuti peraturan keselamatan kerja.
    Jika kamu bekerja dengan bahan-bahan kimia, termasuk sianida, gunakan kertas penyerap yang dapat dilepas untuk melapisi permukaan tempat kerja kamu. Jangan bawa pulang pakaian atau perlengkapan kerja yang berpotensi terkontaminasi bahan kimia berbahaya. 

 

Sianida adalah bahan kimia yang berpotensi mengancam nyawa jika terkonsumsi. Hindari paparan sianida dengan menggunakan alat keselamatan yang tepat dan hindari bahan kimia berbahaya dari jangkauan anak-anak. 

Baca Juga: 12 Fakta Sejarah tentang Harta Karun Sutton Hoo

Topik:

  • Fatkhur Rozi
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya