Sejak ribuan tahun silam, manusia punya cara unik untuk mengabadikan cerita, kepercayaan, dan kebudayaan mereka. Pada zaman itu, mengukir patung merupakan cara yang populer untuk mengabadikan hal-hal tersebut.
Nah, sekarang mari kita lihat patung-patung megah dan misterius peninggalan umat manusia pada zaman dahulu dan bagaimana cerita dibaliknya! Cerita akan dimulai dari Tiongkok dan berlanjut hingga Mesir.
Di tepi Sungai Minjiang, Provinsi Sichuan, Tiongkok, ada patung raksasa bernama Patung Buddha Leshan. Patung ini digambarkan sedang duduk santai, dengan wajah teramat tenang tanpa adanya kekhawatiran tentang kehidupan. Di balik wajahnya yang tenang tanpa beban, Patung Buddha Leshan sesungguhnya memiliki tugas yang teramat berat sekaligus mulia, yaitu menenangkan amarah Sungai Minjiang yang kerap kali menelan korban.
Dan benar saja, air sungai yang ada disekitar pun menjadi tenang! Kamu mungkin heran, mengapa sebuah patung yang hanya duduk diam dengan wajah datar ini dapat menenangkan amarah sungai? Ternyata, hal ini bisa terjadi karena sisa-sisa batuan dari pembuatan patung dibuang ke sungai, yang pada akhirnya menghambat kencangnya aliran sungai sehingga menjadi lebih tenang dan aman untuk dilewati.
Bagaimana, kamu tertarik untuk pergi ke sini? Patung yang dibuat selama 90 tahun ini sangat layak untuk dilihat secara langsung, melihat kemegahan dan ketenangan yang terpancar dapat menginspirasi kita untuk menenangkan amarah dengan ketenangan.
Kalian mungkin belum pernah mendengar atau melihat patung unik yang satu ini. Perkenalkan, Patung Ain Ghazal dari Yordania yang berusia ribuan tahun sejak zaman Neolitik! Menurut arkeolog, patung ini diperkirakan telah ada sekitar 7.000-6.500 SM dan menjadikannya patung tertua yang pernah ada! Kalian dapat melihat bahwa patung tersebut sangat awet dan tahan lama.
Patung ini memiliki tinggi 1 meter, dengan susunan tulang yang berasal dari anyaman alang-alang, dan memiliki bentuk wajah yang tegas. Bayangkan, manusia 7.000 SM sudah menghasilkan anak seni dengan karya serumit ini!
Kita bisa sepakat bahwa kehidupan manusia ribuan tahun sebelum Masehi sangatlah sulit, karena hidup di alam liar dengan ancaman predator yang mengintai setiap saat. Melalui patung ini, kita bisa merasakan emosi yang terpancar melalui ekspresinya, untuk tak kalah menghadapi plot twist kehidupan dengan tatapan tajam yang berani tanpa keraguan.
Di tengah lebatnya hutan tropis di pesisir Teluk Meksiko Selatan, sekitar 1600-350 SM, terdapat sebuah suku bernama Suku Olmek. Suku ini hobi membuat patung berbentuk kepala yang berukuran sekitar 1,47-3,4 meter dengan berat hingga 25 ton.
Tidak seperti Patung Buddha Leshan yang tersenyum, patung-patung Olmek konsisten dengan ekspresinya yang cemberut. Semua patung ini dipercaya merupakan perawakan dari para elit seperti kepala suku, pemimpin militer, hingga pemimpin keagamaan.
Apa sebenarnya yang dialami oleh para elit Suku Omlek sehingga berwajah seperti itu? Beban apa yang mereka tanggung? Bisa juga ini hanyalah ekspresi untuk mengintimidasi suku-suku lain saat itu.
Fakta menariknya, patung-patung ini dibuat dari batu basalt seberat berton-ton, yang diambil dari pegunungan, lalu dipindahkan dan dipahat tanpa menggunakan logam! Bayangkan dengan alat sederhana mereka bisa melakukan itu.
Nah, menarik bukan? Kalau kalian berencana mengunjungi patung ini, jangan lupa senyum ya saat berswafoto! Hidup akan terasa lebih berwana jika kamu tersenyum.
Di tepi Kota Giza, Mesir, ada sebuah patung yang duduk kokoh ditengah gersangnya lautan pasir Gurun Sahara. Ya, patung itu bernama Sfinks Agung Giza, sang penjaga piramida. Sfinks Agung Giza, memiliki tubuh seekor singa dan wajah seorang firaun, memiliki panjang 73 m serta tinggi 20 m dan telah berjaga selama lebih dari 4.500 tahun.
Wajahnya yang tegas diukir menyerupai Firaun Khafre, penguasa Mesir Kuno saat itu. Di antara cakar depannya, tersembunyi prasasti kuno bernama Dream Stele yang bercerita tentang Pangeran Thutmose IV.
Bisa kamu bayangkan? Patung ini tetap berdiri kokoh menjaga piramida selama ribuan tahun lamanya, meski terus dihajar oleh erosi dan polusi yang dapat mengikis dan mempercepat masa degradasi batu. Melalui maha karya yang hebat ini, kita bisa belajar untuk terus menjadi sosok yang kuat dan tangguh dalam melindungi hal terpenting di hidup kita.
Dari sekian banyak firaun di Mesir Kuno, sejarah mencatat ada satu firaun yang unik dan bisa dikatakan sebagai seorang narsisis. Perkenalkan, Firaun Ramses II, sang Ramses Agung. Beliau lahir dalam keluarga kerajaan sekitar 1303 SM dan mewarisi darah ayahnya, seorang firaun bernama Seti I. Setelah ayahnya meninggal dunia, Ramses II, mengisi singgasana yang kosong tanpa hambatan dan terus berkuasa selama 66 tahun lamanya.
Nah, dalam kurun waktu tersebut, firaun yang narsis ini banyak sekali membuat patung-patung raksasa dirinya, dan yang paling terkenal adalah Abu Simbel. Empat patung raksasa dirinya yang siap menyambut para pelancong dengan aura kehebatan yang ia miliki.
Jika kamu ingin menjadi sosok yang dikenang, maka kamu harus mampu melakukan hal besar, sehingga kebesaran itulah yang akan berbicara dengan sendirinya tentang betapa hebatnya dirimu!