Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ciri-ciri dan Dampak Meteor Jatuh ke Bumi, Berbahaya?

ilustrasi meteor jatuh ke Bumi (pexels.com/Alex Andrews)
ilustrasi meteor jatuh ke Bumi (pexels.com/Alex Andrews)
Intinya sih...
  • Perbedaan meteoroid, meteor, dan meteorit
  • Ciri-ciri meteor jatuh ke Bumi
  • Apa itu hujan meteor?
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Luar angkasa menyimpan banyak rahasia yang belum terpecahkan. Benda-benda liar angkasa yang punya bentuk menakjubkan selalu bikin penasaran. Salah satu yang sering bikin tegang bahkan ketakutan adalah meteor!

Seperti yang kita tahu, Bumi memiliki atmosfer yang melindungi dan mencegah meteor atau benda lainnya agar tidak mencapai permukaan. Meski begitu ternyata meteor juga pernah jatuh ke Bumi, lho.

Penasaran gak sih, benda sekeras dan secepat meteor itu kalau nabrak Bumi bisa menimbulkan efek separah apa? Untuk tahu jawabannya, simak ciri-ciri dan dampak meteor jatuh ke Bumi di bawah ini!

1. Perbedaan meteoroid, meteor, dan meteorit

ilustrasi meteor jatuh ke Bumi (unsplash.com/Tasos Mansour)
ilustrasi meteor jatuh ke Bumi (unsplash.com/Tasos Mansour)

Banyak orang yang menyebut "bintang jatuh" saat melihat atau mendengar tentang cahaya terang yang melesat di langit. Namun, tahukah kamu ternyata dalam ilmu astronomi benda tersebut punya nama yang berbeda, lho. Sebab penamaan tersebut tergantung pada lokasi dan kondisi fase perjalanan benda.

Meteoroid adalah batuan yang berada di luar angkasa dan memiliki ukuran yang berbeda. Mulai dari sekecil butiran debu hingga asteroid kecil. Beberapa meteoroid bisa saja memasuki atmosfer Bumi atau planet lain dengan kecepatan tinggi.

Ketika memasuki atmosfer Bumi, meteoroid akan terbakar hingga berbentuk seperti bola api atau bintang jatuh, inilah yang di sebut dengan meteor. Namun ketika meteor berhasil melewati atmosfer dan menghantam permukaan Bumi atau tanah, maka ia disebut meteorit. Pada dasarkan meteoroid, meteor, dan meteorit mengacu pada objek yang sama.

2. Ciri-ciri meteor jatuh ke Bumi

ilustrasi meteor jatuh ke Bumi (unsplash.com/Clay Banks)
ilustrasi meteor jatuh ke Bumi (unsplash.com/Clay Banks)

Biasanya meteoroid akan terbakar habis di atmosfer karena adanya tekanan udara yang sangat kuat. Namun, bagian dari meteorid mungkin saja berhasil melewati atmosfer. Jika hal ini terjadi, meteor akan menunjukkan penampakan yang sangat khas.

Ciri yang paling utama saat meteor jatuh adalah ia terlihat sebagai kilatan cahaya terang atau bola api, melesat sangat cepat di langit. Cahaya ini sebenarnya adalah api yang membakar meteor karena bergesekan dengan atmosfer Bumi. Jika ukurannya besar, meteor bisa meninggalkan jejak asap atau ekor bercahaya yang tampak di langit beberapa saat sebelum menghilang.

3. Apa itu hujan meteor?

ilustrasi meteor jatuh ke Bumi (unsplash.com/Planet Volumes)
ilustrasi meteor jatuh ke Bumi (unsplash.com/Planet Volumes)

Pernahkah kamu melihat banyak meteor yang bersinar di langit malam? Peristiwa inilah yang di sebut dengan hujan meteor. Menurut para ilmuwan sekitar 48,5 ton (44 ton atau 44.000 kilogram) material meteorit jatuh ke Bumi setiap hari. Biasanya beberapa meteor dapat terlihat pada malam yang cerah per jamnya.

Peristiwa ini dapat terjadi setiap tahun, du mana Bumi melewati jejak puing-puing debu yang ditinggalkan oleh sebuah komet. Sementara setiap hujan meteor diberi nama berbeda tergantung bintang atau rasi bintang yang dekat dengan tempat meteor tersebut muncul di langit.

Salah satu hujan meteor yang paling terkenal adalah Perseid, yang biasanya mencapai puncaknya setiap bulan Agustus. Meteor Perseid berasal dari serpihan kecil komet Swift-Tuttle, yang mengelilingi Matahari setiap 135 tahun sekali. Selain Perseid, ada juga hujan meteor Leonid yang berasal dari komet Tempel-Tuttle, serta Aquarid dan Orionid yang tak kalah menarik untuk disaksikan.

4. Dampak meteor jatuh ke Bumi

ilustrasi kawah akibat meteor (unsplash.com/John Ballem)
ilustrasi kawah akibat meteor (unsplash.com/John Ballem)

Bumi telah mengalami banyak tubrukan meteor yang menyebabkan kerusakan. Untuk dampak yang dihasilkan tergantung seberapa besar meteor yang jatuh. Jika berukuran kecil biasanya ukurannya tidak berbahaya dan hanya membentuk lubang kecil di tanah atau merusak properti.

Berbeda jika berukuran besar, maka dampak kerusakannya juga besar. Tubrukan meteor besar dapat menciptakan kawah besar. Salah satunya adalah Kawah Meteorit Barringer yang terletak di gurun di utara Arizona, Amerika Serikat. Kawah ini berdiameter sekitar 1 kilometer dan terbentuk akibat tubrukan meteor logam besi-nikel berdiameter sekitar 50 meter yang terjadi sekitar 50.000 tahun lalu.

Selain itu, pada November 1954, seseorang yang tinggal di Amerika Serikat pernah mengalami luka memar parah. Hal ini terjadi akibat sebuah meteorit batu seberat 8 pon (3,6 kilogram) menghantam atap rumahnya. Lalu pada 2013, dunia kembali dikejutkan dengan meteor yang melesat melintasi langit Chelyabinsk, Rusia.

Meteoroid yang diperkirakan sebesar rumah itu masuk ke atmosfer dengan kecepatan lebih dari 18 kilometer per detik. Kemudian meledak di ketinggian sekitar 23 kilometer di atas permukaan bumi. Ledakan dahsyat itu melepaskan energi setara dengan 440.000 ton TNT, memecahkan kaca jendela di area lebih dari 500 kilometer persegi dan merusak bangunan.

Meteor mewakili beberapa material asli yang sangat beragam yang membentuk planet miliaran tahun lalu. Meteor sendiri punya tiga jenis, yakni besi, batu, batu-besi. Namun, sebagian besar meteor yang ditemukan adalah jenis meteorit besi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Menarik Codot Krawar, Kelelawar Besar yang Sering Dimakan

17 Okt 2025, 21:49 WIBScience