Bukan Mencatat, Ini Cara Jitu Untuk Menghafal Menurut Penelitian!

Seperti yang dilansir dari laman The New York Times, studi yang dilakukan pada 2016 lalu menunjukkan bahwa teknik three-act dalam proses menggambar (membayangkan hal yang akan digambar, melukiskannya pada kertas, kemudian melihat hasil gambar) terbukti menjadi trik mengingat kata yang paling kuat dibanding cara lainnya.

Seorang peneliti dari Departemen Psikologi di Yale, Jeffrey Wammes, mengatakan bahwa menggambar dapat meningkatkan daya ingat seseorang lebih baik dibanding dengan trik mnemonik (merangkai kata kunci/ide kemudian memvisualisasikan dalam pikiran), yang sebelumnya disebut-sebut sebagai cara paling kuat untuk meningkatkan memori.

Dalam penelitian lebih lanjut, Dr. Wammes dan timnya juga menemukan bahwa teknik menggambar tak hanya bekerja untuk mengingat kata, melainkan juga definisi kata, bahkan sebuah pemikiran atau gagasan abstrak.

"Efeknya kira-kira sama terlepas dari seberapa konkret atau abstrak kata itu," jelasnya.

Kendati begitu, Dr. Wammes belum dapat memastikan mengapa efek menggambar bisa kuat serta sangat konsisten terhadap daya ingat seseorang. Untuk pertanyaan tersebut, setidaknya ia memiliki dua teori.

Dalam jurnal penelitiannya, Dr. Wammes beserta tim menulis bahwa tindakan menggambar sesuatu mendorong integrasi yang mulus antara aspek semantik, visual dan motorik dari jejak memori.

Lebih lanjut, mereka menjelaskan bahwa membayangkan sesuatu yang secara fisik memaksa kita untuk fokus pada aspek spesifik dari suatu objek.

Misalkan kamu diminta untuk mengingat apa saja perbedaan singa dan harimau, akan jauh lebih efektif untuk menggambarkannya dibanding menulis daftaran.

"Jika Anda membaca daftar hal-hal dan mencoba mengingatnya, itu akan jauh lebih sulit daripada jika Anda secara aktif terlibat dengan setiap item dalam daftar," jelasnya yang berarti bahwa menggambar sama saja membuat kita 'terlibat' dengan item yang ditulis.

Kemampuan mengingat kita mungkin akan menurun seiring bertambahnya usia. Namun teknik menggambar terbukti mengurangi perbedaan kemampuan daya ingat terkait usia seseorang.

Menindaklanjuti penelitian sebelumnya, tim peneliti yang terdiri dari Ms. Meade, Dr. Fernandes dan Dr. Wammes melakukan sebuah eksperimen baru-baru ini. Mereka mengumpulkan sampel dari beragam usia dari 20 hingga 80-an, untuk dilakukan serangkaian tes. Uji coba tersebut terdiri dari tes menggambar, menulis, serta mendaftar karakteristik dari serangkaian kata benda.

Dalam tes menulis, didapat hasil bahwa peserta berusia muda jauh lebih mengungguli dibanding dengan yang sudah lanjut usia. Namun dalam tes menggambar, rupanya tak didapat hasil serupa. Atau dengan kata lain, menggambar terbukti efektif memerangi penurunan kemampuan alamiah pada memori manusia. Bukti ini senada dengan temuan dalam penelitian mereka pada 2016 lalu.

Tak hanya itu, peneliti bahkan mengatakan adanya kemungkinan teknik mengingat dengan menggambar juga bekerja pada pasien demensia.

"Temuan kami memiliki implikasi yang menarik untuk terapi membantu pasien demensia mempertahankan ingatan episodik mereka," jelas Melissa Meade saat diwawancara oleh HuffPost.