Ini 7 Fakta tentang Kucing Hitam, Benarkah Bisa Membawa Sial?

Dilansir dari PetMD, stereotip ini sebenarnya berawal dari kisah mitologi Yunani. Diceritakan bahwa Hera, istri Zeus, pernah mengubah seorang pelayan bernama Galanthias menjadi kucing hitam. 

Ini adalah hukuman karena ia ikut campur dalam rencana Hera untuk melahirkan Herakles (Herkules). Sejak saat itu, Galanthias pun “diberikan” kepada Hecate, dewi sihir dan kematian.

Kisah ini akhirnya menyebar dan dipercaya oleh banyak orang. Mereka mulai mengasosiasikan kucing hitam sebagai pembawa sial, seperti yang dialami oleh Galanthias. 

Pada Abad Pertengahan, kucing hitam sering kali dibunuh karena dianggap menjadi antek-antek penyihir. Sebagian orang pun percaya bahwa mereka adalah penyihir yang sedang menyamar. 

Lagi-lagi, kepercayaan ini menyebar karena kisah Galanthias yang menjadi kucing hitam sekaligus pelayan dewi sihir. Masyarakat pun percaya bahwa semua kucing hitam berkaitan dengan hal buruk.

Walaupun sering dikaitkan dengan kesialan, beberapa tempat di dunia ternyata menganggap kucing hitam sebagai pembawa keberuntungan. Di antaranya adalah Jepang, Irlandia, Inggris, dan masyarakat Mesir Kuno. 

Bahkan di Jepang, perempuan lajang disarankan untuk memelihara kucing hitam. Konon katanya, itu akan meningkatkan daya tarik mereka sehingga lebih banyak orang yang melamar. Ada-ada saja, ya!

Banyak yang mengira bahwa kucing hitam adalah ras, tapi nyatanya ini adalah pemikiran yang keliru. Menurut Cat Fanciers’ Association (CFA), setidaknya ada 22 ras yang bisa menghasilkan keturunan kucing berwarna hitam polos. Di antaranya adalah Japanese Bobtail, American Bobtail, Scottish Fold, dan Norwegian Forest. Jadi, sebenarnya mereka adalah keturunan yang berbeda-beda.

Bulu hitam polos yang mereka miliki memang membuatnya terlihat galak nan menyeramkan. Namun nyatanya, kucing hitam sama saja dengan kucing lainnya. Mereka memiliki sisi manja, manis, dan setia pada pemiliknya. Sedangkan di sisi lain, hewan tersebut juga punya insting berburu yang tinggi. 

Sebenarnya untuk masalah kepribadian, kita tidak bisa menggeneralisasi karena setiap ras memiliki keunikannya masing-masing. Misalnya, Scottish Fold terkenal manja, ramah, dan pintar. Sementara kucing Persia cenderung lebih diam dan tenang.

Menurut berbagai studi, zat melanin yang memberikan warna kulit pada manusia bisa memengaruhi ketahanan seseorang terhadap HIV. Teori tersebut disinyalir juga berlaku pada kucing. Dilansir dari NewScientist, menurut para ahli, pigmentasi yang dimiliki kucing kemungkinan bisa menghindarkan mereka dari berbagai macam penyakit.

Terlepas dari belum adanya penelitian tentang hal tersebut, bulu hitam bisa menghindarkan kucing dari bahaya. Mereka dapat berkamuflase lebih baik daripada kucing berbulu putih ketika berhadapan dengan predator.

Seperti yang terjadi pada manusia, bulu hitam yang dimiliki kucing juga bisa berubah warna jika sering terekspos matahari. Lambat laun, mereka akan berubah menjadi kecokelatan atau keabu-abuan. Kenapa hal ini bisa terjadi? Ternyata sinar matahari bisa mengurai pigmen eumelanin yang dimilikinya sehingga bulu pun berubah warna.

Nah, setelah mengetahui fakta-fakta kucing hitam, silakan buang semua anggapan burukmu terhadap mereka, ya! Kucing hitam tetaplah kucing biasa, kamu tak perlu takut terkena sial hanya karena mereka lewat di depanmu.