Gak Biasa, 5 Penguasa dengan Obsesi Tergila Sepanjang Sejarah Dunia

Bucin pada suami sendiri rasanya adalah sesuatu yang wajar, tapi yang dilakukan oleh Ratu Juana I jauh lebih ekstrem. Ia merupakan putri dari penakluk Spanyol, Ratu Isabella I dan Raja Ferdinand II dari Aragon. Ketika beranjak remaja, Juana jatuh cinta dan menikah dengan Pangeran Philip dari Austria.

Sayangnya, kisah cinta putri dan pangeran ini tidaklah seindah kisah dari negeri dongeng. Selama pernikahan, Philip dikenal suka selingkuh dengan sejumlah wanita dan membuat kesehatan mental sang putri terganggu. Kondisinya jadi semakin parah ketika Pangeran Philip meninggal di tahun 1506. Alih-alih merelakan suaminya untuk beristirahat dengan tenang, Juana I justru tidak membiarkan jasad suaminya jauh darinya.

Dia menolak menguburkan jasad Philip dan menciumi jasad tersebut hampir sepanjang waktu. Lebih parahnya lagi, Juana juga membawa jasad itu ke mana pun dia pergi, termasuk saat dia dijebloskan ke penjara tahun 1509.

Caligula adalah salah satu Kaisar Romawi paling gila sepanjang sejarah. Memerintah dari tahun 37 M hingga 41 M, ia memang bukan pemimpin yang baik. Namun siapa sangka, kalau kaisar gila satu ini adalah majikan yang baik bagi Incitatus, kuda peliharaannya. Rasa sayang Caligula pada Incitatus melebihi apa pun, bahkan melebihi perasaannya pada istrinya sendiri.

Untuk menunjukkan rasa sayangnya, Caligula membuatkan rumah mewah lengkap dengan kamar dan tempat tidur, plus selusin pasukan yang berjaga di depan rumah kudanya itu. Tidak cukup hanya memberi kudanya sebuah rumah, ia juga mengundang peliharaannya itu untuk makan malam bersama dalam satu meja.

Menu yang disajikan untuk Incitatus juga istimewa, yakni gandum dengan serpihan emas dan anggur berkualitas sebagai minumannya. Sementara Incitatus sibuk mengunyah makan malamnya, Caligula akan sibuk berbicara dengannya, seolah-olah kuda itu mengerti atau peduli dengan apa yang ia katakan.

Normalnya, seorang raja akan menghabiskan banyak waktunya untuk memikirkan rakyat, kerajaan, atau menaklukkan wilayah lawan. Kalaupun punya waktu lebih, mereka akan menghabiskan waktunya untuk keluarga. Namun beda kisahnya dengan Tsar Peter III dari Rusia yang memerintah di abad ke 18.

Ketika kebanyakan raja sibuk dengan urusan negara, Peter lebih sibuk bermain dengan boneka tentara miliknya. Saking terobsesinya dengan boneka itu, Peter bahkan tidak lagi mempedulikan sang istri. Dia juga tidak segan menghukum siapa pun yang berani mendekati mainannya. Ketika ada seekor tikus yang merusaknya, Peter menggantung hewan itu hingga mati.

Bukan hanya raja atau ratu Eropa yang punya obsesi gila, pendiri Dinasti Qin yang juga merupakan kaisar pertama Tiongkok juga. Ia memiliki satu obsesi yang tidak masuk akal, yaitu ingin hidup abadi. Qin Shihuang percaya pada legenda tiga "Spirit Mountains" yang dihuni oleh makhluk abadi.

Kaisar yang berkuasa dari 247 SM hingga 221 SM ini, secara berkala mengirimkan pasukan untuk mencari tanaman atau obat-obatan yang dipercaya dapat memperpanjang usia peminumnya. Siapa sangka, kebiasaan meminum segala obat inilah yang justru membuat Qin Shihuang menemui ajalnya pada 210 SM.

Louis XIV merupakan Raja Prancis yang memerintah dari tahun 1643 hingga tahun 1715, yang membuatnya menjadi salah satu penguasa terlama di Eropa. Mengingat tugasnya sebagai pemimpin sebuah bangsa, Louis XIV selalu berusaha menjaga agar tubuhnya tetap sehat.

Salah satu caranya adalah dengan melakukan prosedur enema atau memasukan cairan ke bagian usus besar melalui anus. Di masa sekarang, prosedur ini bertujuan untuk membersihkan bagian usus besar sebelum dilakukan operasi.

Namun yang membuatnya jadi aneh adalah Louis XIV menjalani prosedur enema sebanyak ribuan kali sepanjang hidupnya. Tidak jarang, sang raja menambahkan berbagai ramuan mawar pada cairan tersebut karena dia percaya itu baik untuk kesehatannya.

Itu dia lima penguasa yang memiliki obsesi tergila sepanjang sejarah dunia. Berbeda dengan sekarang, di mana kita memiliki psikolog untuk menangani kasus tersebut, di masa lalu kasus seperti ini lebih banyak dibiarkan oleh orang sekitarnya.