Jarang Diketahui, 5 Motor Ini Pernah Membalap di Kelas MotoGP

Kelas MotoGP adalah kelas paling bergengsi untuk balapan motor seplanet bumi. Tak heran jika para pembalap dan motor yang bersaing di kelas ini mendapat apresiasi yang tinggi.
Tak sembarang pembalap, tim, atau motor yang bisa berlaga di kelas para raja ini. Selain modal yang harus tebal, juga diperlukan kemampuan membalap yang mumpuni.
Tak kalah penting, performa motor sebagai tunggangan untuk mencapai garis finis harus sempurna. Sepanjang sejarah di kelas MotoGP, hanya beberapa pabrikan motor yang bisa mengantarkan pembalapnya meraih gelar juara dunia.
Pabrikan Jepang tentunya mendominasi. Ada Honda, Yamaha dan Suzuki. Selain itu, ada juga pabrikan Eropa seperti MV Agusta, Gilera, AJS, Norton, dan Ducati.
Selain pabrikan yang disebutkan di atas, ternyata banyak pabrikan lain yang pernah berambisi memenangi pertarungan di kelas tertinggi. Namun, di antara sekian banyak pabrikan, ada lima motor yang jarang diketahui pernah membalap di kelas MotoGP. Diolah dari situs resmi MotoGP, berikut ini daftarnya.
1. Modenas KR3, Proton KR5, KR211V (1997—2007)

Perusahaan Malaysia memang tak asing di dunia sponsorship balap mobil atau motor. Pada 2021 saja, tim Petronas Yamaha SRT menggandeng Valentino Rossi sebagai pembalapnya.
Jauh sebelum itu, pada 1990-an, perusahaan Malaysia lain sempat membuat kejutan di MotoGP. Bekerja sama dengan tim Kenny Roberts, Modenas dan Proton mengembangkan motor untuk bersaing di kelas MotoGP. Modenas adalah produsen kendaraan roda dua, sedangkan Proton adalah produsen mobil.
Hasil pertama dari kerja sama ini adalah Modenas KR3. Namun, hasilnya kurang memuaskan. Tim ini kemudian mengembangkan Proton KR5 yang selanjutnya berkembang menjadi KR211V dengan mesin Honda.
Beberapa pembalap yang pernah membalap dengan motor Modenas KR3 di antaranya adalah Kenny Roberts Jr, Jean Michel Bayle, Ralf Waldmann, dan David de Gea. Pada 2001—2004, beberapa pembalap yang pernah mengendarai Proton KR adalah Jurgen Goorbergh, Nobuatsu Aoki, dan Jeremy McWilliams.
Hasil terbaik dari Proton KR adalah peringkat ke-6 di GP Prancis oleh Nobuatsu Aoki pada 2002 dan Jeremy McWilliams pada 2003. Sementara, dengan KR211V, Kenny Roberts Jr bisa meraih podium ke-3 di GP Catalunya dan GP Portugal pada 2006.
2. Harley-Davidson (1973—1975)

Harley-Davidson terkenal dengan motor sangar asal Amerika Serikat. Siapa sangka, motor yang terkenal dengan jenis motor gede ini pernah berambisi menaklukkan kelas MotoGP. Usaha ini terlaksana berkat keberhasilan Harley-Davidson mengakuisisi perusahaan Italia, Aermacchi, pada 1960-an.
Kombinasi Harley-Davidson dan Aermachi menghasilkan RR500. Dengan motor ini, Harley Davidson membalap di kelas tertinggi MotoGP pada 1973—1975. Pembalapnya adalah Gianfranco Bonera dan Michel Rougerie. Pada 1973, Gianfranco Bonera bisa finis di podium ke-3 pada GP Yugoslavia.
3. BMW (1952, 1955—1961, 1970—1971)

BMW terkenal sebagai produsen mobil dan motor mewah. Merek asal Jerman ini ternyata pernah berlaga di balap kelas MotoGP pada periode 1950-an.
Pada 1956, Walter Zeller dengan BMW-nya menjadi runner-up klasemen. Pada tahun itu, ia dua kali naik podium untuk posisi ke-2 di GP Belanda dan GP Belgia. Tahun berikutnya, Walter Zeller naik podium dua kali untuk posisi ke-3 di GP Jerman Barat dan GP Belanda.
Pembalap lain yang juga mendapatkan podium bersama BMW adalah Dickie Dale. Ia meraih podium ke-2 di GP Swedia pada 1958. Selain itu, Hans Gunter Jaeger mendapatkan podium ke-3 di GP Jerman Barat pada 1961. Secara total, setidaknya BMW mendapatkan enam podium selama keikutsertaannya di kelas MotoGP.
4. Vostok (1968—69)

Jika tertarik pada sejarah, kamu pasti sudah biasa mendengar istilah perang dingin. Perang pengaruh antara Blok Barat dan Blok Timur ini terjadi utamanya di bidang politik dan militer. Namun, persaingan ini akhirnya berpengaruh juga pada semua hal, termasuk balap motor. Tidak mau kalah dengan negara-negara Blok Barat, Uni Soviet meluncurkan proyek untuk bersaing di MotoGP.
Tahun 1968, Vostok yang dikendarai Nikolaj Sevastyanov berlaga di kelas MotoGP. Terlepas dari ambisinya yang besar, prestasi terbaik Vostok hanya finis di peringkat ke-4 pada balapan GP Finlandia. Pembalap lain yang mengendarai Vostok adalah P Kiisa.
Vostok banyak mendapatkan kendala teknis. Dengan hasil yang kurang memuaskan, bisa dipastikan bahwa proyek ini tidak berhasil.
5. Jawa (1962, 1965—1966)

Jangan salah kira, merek motor Jawa tidak ada hubungannya sama sekali dengan Pulau Jawa di Indonesia. Nama merek Jawa adalah singkatan dari nama pendiri dan pabrik yang dibelinya. Jawa berarti Janecek, diambil dari nama Frantisek Janecek, dan Wanderer, pabrik yang dibeli oleh Janecek.
Jawa menjajal kompetisi di kelas MotoGP (saat itu kelas 500cc) pada 1962, 1965, dan 1966. Sempat mengakuisi merek CZ, Jawa-CZ berhasil menang di salah satu balapan kelas MotoGP.
Pada 1962, Franta Stastny membalap untuk Jawa dan mendapatkan podium ke-3 di GP Finlandia. Pada 1965, Franta Statsny kembali membalap untuk Jawa dan juga mendapatkan podium ke-3 di Nations GP, Monza, Italia.
Tahun 1966, Franta Stastny dan Jawa-CZ berhasil naik podium pada tiga balapan. Podium ke-3 untuk GP Belanda, podium ke-3 untuk GP Ulster, Belfast, dan podium pertama untuk GP Jerman di sirkuit Sachsenring.
Itulah lima motor yang pernah membalap di kelas MotoGP, tetapi jarang orang yang tahu. Penyebabnya bisa karena waktu membalapnya yang singkat atau performanya yang biasa saja. Di antara lima merek tersebut, motor mana yang kamu baru tahu?