Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Klub Premier League dengan Jumlah Kebobolan Terbanyak dalam Semusim

Sheffield United (premierleague.com)
Intinya sih...
  • Sheffield United terdegradasi setelah mencatatkan rekor kebobolan terbanyak dalam satu musim Premier League, dengan 104 gol dan hanya meraih 16 poin.
  • Fulham, Derby County, Ipswich Town, dan Swindon Town juga mencatat rekor buruk kebobolan dalam sejarah Premier League.
  • Klub-klub tersebut menunjukkan kesulitan bersaing di lini pertahanan dan perjuangan yang sulit untuk tetap kompetitif di kasta tertinggi Liga Inggris.

Sheffield United menjalani musim yang buruk di English Premier League 2023/2024. Berstatus sebagai tim promosi, klub berjuluk The Blades ini gagal kompetitif di kasta teratas Liga Inggris. Mereka harus rela kembali terdegradasi setelah mengakhiri musim di dasar klasemen.

Dari 38 kali berlaga, Sheffield hanya mampu meraup 16 poin. Hasil tersebut diperoleh dari 3 kemenangan dan 7 kali imbang. The Blades menderita 28 kekalahan di sepanjang musim. Meski aktif di bursa transfer dengan banyak merekrut pemain, hal itu tidak cukup untuk membuat mereka bertahan di Premier League.

Satu rekor buruk tersemat kepada Sheffield dengan jumlah kebobolan terbanyak dalam semusim. Tercatat, gawang mereka dibobol sebanyak 104 kali oleh tim-tim lawan. Sebelumnya, terdapat sejumlah tim yang juga mencatatkan rekor buruk tersebut. Termasuk Sheffield, berikut lima klub dengan jumlah kebobolan terbanyak dalam semusim di Premier League.

1. Pada 2013/2014, Fulham menjadi yang terburuk dengan kebobolan 85 gol

Fulham melawan Cardiff City di Premier League 2013/2014. (premierleague.com)

Musim 2013/2014 menjadi kejatuhan Fulham di Premier League. Setelah 13 tahun berkompetisi di kasta teratas, mereka harus terdegradasi usai hasil buruk di sepanjang musim. Dari 38 kali berlaga, mereka hanya bisa mengumpulkan 32 poin yang diperoleh dari 9 kemenangan dan 5 kali imbang. The Cottagers menderita 24 kekalahan dan finis di peringkat ke-19.

Fulham tercatat kebobolan sebanyak 85 gol dengan rata-rata 2,24 gol per laga. Dalam perjalanannya, mereka sejatinya tiga kali berganti manajer untuk memperbaiki performa. Namun, nama-nama yang datang tidak mampu menghindarkan tim dari banyaknya gol tercipta. Kekalahan terbesar pada musim tersebut dialami saat melawan Hull City dengan skor 0-6.

2. Derby County kemasukan 89 gol pada musim 2007/2008

Derby County melawan Arsenal di Premier League 2007/2008. (premierleague.com)

Derby County menjalani musim yang buruk di Premier League 2007/2008.  Berstatus sebgai tim promosi, The Rams kesulitan bersaing. Mereka menjadi tim terburuk dalam sejarah dengan hanya mengumpulkan sebelas poin dalam semusim. Dari 38 kali bertanding, mereka hanya mampu menang 1 kali dan imbang 8 kali. Sisanya, mereka menderita 29 kekalahan. 

Catatan buruk ini juga diperparah dengan jumlah kebobolan. Derby kemasukan 89 gol di sepanjang musim. Dalam satu laga, rata-rata tim dibobol oleh lawan adalah 2,34. Satu-satunya kemenangan yang diperoleh adalah saat menghadapi Newcastle United dengan skor 1-0. Hingga saat ini, Derby tak pernah lagi mentas di Premier League setelah musim buruk tersebut.

3. Ipswich Town tercatat kebobolan 93 gol pada 1994/1995

Ipswich Town melawan Manchester United di Premier League 1994/1995. (manutd.com)

Di urutan ketiga terdapat Ipswich Town yang mencatatkan jumlah kebobolan terbanyak dalam semusim Premier League. Performa buruk ini dialami The Tractor Boys pada musim 1994/1995. Klub yang bermarkas di Portman Road ini mengakhiri musim di dasar klasemen usai meraup 27 poin dari 42 kali berlaga. Mereka mencatatkan 7 kemenangan, 6 imbang, dan 29 kekalahan. 

Gawang Ipswich Town dijebol oleh lawan-lawannya sebanyak 93 kali. Tercatat, per laganya mereka rata-rata kebobolan 2,21 gol. Manajemen juga melakukan tiga kali pergantian manajer untuk memperbaiki performa. Sayangnya, hal tersebut tidak berdampak signifikan sehingga tim terdegradasi setelah mentas di Premier League selama 3 musim.

4. Swindon Town mencapai jumlah seratus kebobolan pada 1993/1994

Swindon Town melawan Norwich City di Premier League 1993/1994. (premierleague.com)

Sebelum klub-klub di atas, Swindon Town mencatatkan rekor buruk kebobolan terbanyak di Premier League 1993/1994. Klub berjuluk The Robins ini mengakhiri musim di peringkat terbawah dengan koleksi 30 poin. Berstatus sebagai tim promosi, Swindon gagal bersaing. Mereka hanya membuat 5 kemenangan, 15 imbang, dan mengalami 22 kekalahan. 

Jumlah kebobolan sebanyak seratus gol memperburuk musim Swindon. Dalam 1 laga, mereka rata-rata kemasukan 2,38 gol dengan hanya mencatatkan 4 clean sheet. Premier League musim tersebut merupakan satu-satunya tim mentas di kasta tertinggi Liga Inggris.

5. Sheffield United pecahkan rekor terburuk dengan kemasukan 104 gol pada 2023/2024

Sheffield United (premierleague.com)

Sheffield United memecahkan rekor baru sebagai klub dengan jumlah kebobolan terbanyak dalam semusim Premier League. The Blades tercatat kemasukan 104 gol dengan rata-rata 2,74 per laga. Sebagai klub promosi, mereka telah berusaha agar bisa kompetitif. Sayangnya, hal tersebut jauh dari harapan yang diinginkan. 

Hanya bertahan semusim, Sheffield harus kembali terdegradasi. Hasil buruk ini harus diterima setelah mengakhiri musim di dasar klasemen. Dari 38 kali berlaga, mereka hanya mendapatkan 16 poin, hasil dari 3 kemenangan dan 7 imbang. Sisanya, 28 kekalahan didapatkan The Blades. Kekalahan terbesar terjadi saat melawan Newcastle United dengan skor 0-8.

Klub-klub di atas menunjukkan buruknya pemainan dan tim, terutama di lini pertahanan. Ketatnya persaingan di Premier League juga menjadi salah satu faktor penentu. Meski mencoba berbenah untuk kompetitif, tetapi jika tidak dibarengi permainan yang konsisten maka akan berujung terdegradasi. Mereka merupakan sederet contohnya sulitnya bersaing.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khasan Rochmad
EditorKhasan Rochmad
Follow Us