Dominasi PSG di Ligue 1 yang Tak Berlaku di Liga Champions

Paris Saint-Germain (PSG) lagi-lagi tak mampu meraih kemenangan di UEFA Champions League (UCL) 2024/2025. Bertanding di hadapan pendukung sendiri menghadapi Atletico Madrid, Kamis (7/11/2024) dini hari WIB, pasukan Luis Enrique gagal mendulang poin. Tim tamu yang menurunkan sederet pemain terbaiknya pulang dari Parc des Princes dengan tiga poin lantaran mengakhiri laga dengan unggul 2-1.
Hasil negatif ini membuat kans Les Parisiens untuk lolos ke babak selanjutnya makin sulit. Di klasemen sementara, mereka masih terjebak di posisi ke-25 dengan torehan 4 poin dari hasil 1 menang, 1 seri, dan 2 kalah.
Capaian PSG di UCL berbanding terbalik dibandingkan dengan hasil di Liga domestik pada musim ini. Hingga pekan kesepuluh Ligue 1 Prancis 2024/2025, Gianluigi Donnarumma dan kolega bertengger di puncak klasemen karena belum merasakan satu kekalahan pun.
1. PSG superior dalam sepuluh laga awal Ligue 1 2024/2025

PSG berpeluang melanjutkan dominasinya di Ligue 1. Hingga pekan kesepuluh pada 2024/2025, mereka bertengger di puncak klasemen dengan belum kalah sama sekali. Selain itu, Les Parisiens juga menjadi tim tersubur dengan torehan 29 gol.
Hanya ada dua tim yang sejauh ini mampu meraih poin kala menghadapi PSG. Stade Reims dan OGC Nice sama-sama mampu menahan imbang mereka meski tampil di hadapan pendukung sendiri. Dalam laga menghadapi dua tim tersebut, Les Parisiens selalu tertinggal lebih dahulu.
Penampilan superior PSG bisa dilihat dari jumlah gol yang mereka cetak dalam beberapa laga. Klub asal ibu kota tersebut mencetak 3 gol atau lebih dalam 7 laga berbeda. Kemenangan terbesar yang mereka raih sejauh ini terjadi pada pekan kedua saat melibas Montpellier dengan enam gol tanpa balas.
2. Baru meraih 1 kemenangan dari 4 laga di UCL 2024/2025

Dominasi PSG di Ligue 1 musim ini tak berlaku di kompetisi paling bergengsi antarklub Eropa, Liga Champions. Dari 4 laga yang telah dijalani pada fase grup, mereka baru meraih 4 poin dari hasil 1 kemenangan, 1 keimbangan, dan 2 kekalahan. Padahal, 3 dari 4 laga tersebut dilaksanakan di kandang mereka, Parc des Princes.
Les Parisiens memang tak menunjukkan penampilan meyakinkan sejak matchday pertama. Meski menang, mereka hanya mencetak satu gol ke gawang Girona yang berstatus sebagai tim tamu. Kemudian, pada matchday kedua, pasukan Luis Enrique pulang tanpa poin dari markas Arsenal lantaran kalah dengan skor 0-2.
Laga melawan PSV Eindhoven pada matchday ketiga seharusnya menjadi momen bangkit. Sayangnya, PSG yang bermain di hadapan pendukung sendiri hanya meraih satu poin lantaran laga berakhir dengan skor 1-1. Yang terbaru, mereka takluk 1-2 dari Atletico Madrid pada matchday keempat.
3. Meraih 10 trofi Ligue 1 selama 12 musim terakhir, tetapi belum merasakan titel juara UCL

Torehan kurang maksimal PSG pada empat laga awal Liga Champions musim ini tampaknya akan membuat mereka menunggu lebih lama untuk merasakan titel juara. Berbagai hal telah mereka lakukan selama beberapa musim terakhir untuk mampu meraih trofi UCL. Sayangnya, usaha tersebut belum membuahkan hasil.
UCL 2019/2020 praktis menjadi capaian terbaik mereka sejauh ini. Di bawah asuhan Thomas Tuchel, Les Parisiens berhasil melaju hingga ke final. Sayangnya, Kylian Mbappe dan kolega tak berhak atas trofi juara karena Bayern Munich mengakhiri laga dengan keunggulan 1-0.
Di sisi lain, PSG tampil dominan di Ligue 1 dengan meraih 10 trofi dalam kurun waktu 12 musim terakhir. Artinya, hanya ada dua tim lain yang sempat menjadi juara kasta teratas sepak bola Prancis dalam kurun waktu tersebut. Selain AS Monaco pada 2016/2017, ada LOSC Lille pada 2020/2021.
Meski masih terbuka, peluang PSG untuk lolos dari fase grup Liga Champions musim ini makin kecil. Apalagi, mereka masih akan bertemu lawan berat dalam empat laga sisa. Les Parisiens mesti menghadapi Bayern Munich pada matchday kelima dan Manchester City matchday ketujuh.