Kevin Diks Sah Jadi WNI, Bisa Main Lawan Jepang dan Arab?

- Kevin Diks resmi menjadi WNI setelah mengambil sumpah di Copenhagen, Denmark.
- Diks tinggal menunggu lampu hijau untuk bergabung dengan Timnas Indonesia setelah menyelesaikan proses administrasi.
- Kehadiran Diks memperkuat lini belakang Timnas Indonesia yang sudah memiliki banyak bek berkualitas.
Jakarta, IDN Times - Bek FC Copenhagen, Kevin Diks, resmi menyandang status Warga Negara Indonesia (WNI) pada Jumat (8/11/2024). Diks sudah menjalani pengambilan sumpah di di Copenhagen, Denmark, siang tadi waktu setempat dan segera menyelesaikan proses administrasi lainnya.
Diks sudah mengurus proses kependudukan seperti pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) pula. Kini, bek 28 tahun itu hanya tinggal tunggu waktu untuk mendapat lampu hijau dalam proses perpindahan federasi dari KNVB ke PSSI.
"Alhamdulillah, hari ini Kevin Diks sudah mengambil sumpah sebagai Warga Negara Indonesia untuk memperkuat Timnas Indonesia. Terima kasih Bapak Presiden Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, Ketua DPR RI, Pimpinan dan Anggota DPR, juga Bapak Menteri, atas dukungannya dan memungkinkan percepatan sumpah Kevin untuk Timnas Indonesia," ujar Erick yang memantau pengambilan sumpah WNI Kevin Diks yang dilaksanakan di Kedutaan Besar Indonesia di Copenhagen.
1. Kualitasnya gak diragukan

Kehadiran Diks memang menambah ketat persaingan di lini belakang Timnas. Sebab, sudah banyak bek berkualitas yang dimiliki oleh Pasukan Garuda seperti Mees Hilgers, Jay Idzes, bahkan Justin Hubner. Namun, Erick menyatakan pengalaman Diks bisa membuat lini belakang Timnas lebih berwarna.
"Kedatangan Diks, yang kita ketahui sangat tangguh di lini belakang FC Copenhagen, termasuk mampu bertarung dengan tim-tim kuat Eropa di Europa Conference League, sangat dibutuhkan. Tak hanya di dua laga tandang kita besok, tapi di laga-laga lain," ujar Erick.
2. Darurat lini belakang

Kedatangan Diks sebenarnya tepat waktu. Dengan kondisi Hilgers yang tak pasti akibat cedera, Diks memang dibutuhkan di lini belakang Timnas. Jika perpindahan federasinya cepat, Diks bisa saja merumput di laga melawan Jepang atau baru bisa berlaga saat melawan Arab.
"Tentu, dengan cederanya pemain seperti Hilgers, kemungkinan tak akan main. Kedatangan Diks untuk pertandingan melawan Arab sangat dibutuhkan," kata Erick.
3. Minta publik tepis dikotomi

Hadirnya Diks membuat Timnas semakin kental dengan aroma Belanda. Terkait situasi ini, Erick meminta agar publik tak melakukan dikotomi antara pemain naturalisasi dan lokal di Timnas.
"Kembali, saya ingatkan, jangan pernah beda-bedakan pemain kita. Ini semua anak bangsa yang ingin memperkuat bangsa di urusan sepak bola. Jadi, isu-isu ini main di dalam, luar, kakeknya siapa, bapaknya siapa, tidak perlu diperdebatkan lagi. Karena ini anak bangsa," kata Erick.