PM Inggris Minta Lokasi Final Liga Champions Geser dari Rusia

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, meminta kepada UEFA untuk segera menggeser lokasi final Liga Champions dari Saint Petersburg. Johnson menilai menggelar final Liga Champions di Saint Petersburg sangat berisiko mengingat eskalasi politik antara Ukraina dan Rusia kian panas.
Permintaan Johnson didasari atas fakta kalau ada potensi final Liga Champions melibatkan klub Inggris. Sebab, dalam peta persaingan yang ada, bukan tak mungkin antara Chelsea, Liverpool, atau Manchester City, melaju ke final. Bahkan, final bisa saja mempertemukan sesama klub Inggris.
"Tak ada peluang menggelar turnamen sepak bola di Rusia yang hendak menyerang negara tetangga," ujar Johnson dilansir Daily Mirror.
1. Bisa berdampak buruk ke Rusia

Memang, tanda-tanda adanya invasi dari Rusia ke Ukraina kian nyata. Bahkan, Amerika Serikat sudah melakukan mobilisasi tentara ke dekat Ukraina demi mencegah perang.
Sebanyak 800 tentara AS sudah berjaga di sekitar Baltik. Mereka juga menggeser delapan jet tempur F-35 dan 35 helikopter Apache, demi mencegah terjadinya perang.
"Apa yang dilakukan Presiden Vladimir Putin dikhawatirkan bisa berdampak buruk dan dunia memberikan sanksi kepada Rusia. Kalau itu terjadi, Rusia bisa terisolasi dan masuk sebagai golongan paria," kata Johnson.
2. Jangan sampai jadi kedok

Senada dengan Johnson, Menteri Kebudayaan Inggris, Nadine Dorries, meminta UEFA segera mengambil keputusan terkait lokasi final Liga Champions. Bagi Dorries, Rusia bisa menggunakan ajang olahraga untuk menutupi niatan menyerang Ukraina.
"Kami tak mau membiarkan Presiden Putin mengeksploitasi event kelas dunia untuk legitimasi invasi ilegalnya ke Ukraina," tegas Dorries.
3. UEFA sudah bidik Wembley

UEFA memang sudah memikirkan untuk menggeser venue Liga Champions dari Gazprom Arena di Saint Petersburg, ke sejumlah lokasi. Kebetulan, UEFA melirik Wembley Stadium, London, sebagai salah satu calon venue pengganti.
Kalau benar-benar digeser, maka ini akan jadi keputusan kedua UEFA dalam dua tahun beruntun. Sebelumnya, mereka juga sudah menggeser lokasi final Liga Champions musim 2020/21 dari Istanbul ke Porto atas alasan COVID-19.