Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Scott McTominay, dari Pemain Buangan yang Naik Kelas di Napoli

potret Diego Armando Maradona Stadium, markas Napoli (pixabay.com/studioremotonet-20112773)
Intinya sih...
  • Napoli memuncaki klasemen Serie A 2024/2025 dan Scott McTominay menjadi pemain dominan, penuh percaya diri, dan simbol kebangkitan tim.
  • Manchester United melepas McTominay tanpa pertimbangan, setelah kehilangan tempat penting di skuad utama dan dianggap sebagai surplus oleh klub.
  • McTominay menemukan kesuksesan di Napoli dengan peran dinamis yang memberinya kebebasan menjelajah lapangan, berbeda dengan perannya yang terbatas di MU.

Napoli kini memuncaki klasemen sementara Serie A Italia 2024/2025 hingga pekan ke-35 dan berpotensi meraih Scudetto. Di tengah performa ciamik skuad racikan Antonio Conte, muncul salah satu nama yang mencuri perhatian, yaitu Scott McTominay. Gelandang asal Skotlandia ini tampil dominan, penuh percaya diri, dan menjadi simbol kebangkitan Napoli musim ini.

Performa gemilang McTominay terasa ironis jika mengingat bagaimana Manchester United melepasnya tanpa banyak pertimbangan. Ia merupakan produk akademi yang telah mengabdi sejak usia dini, tetapi justru dianggap sebagai surplus oleh klub yang membesarkannya. Kisah perjalanan McTominay di Italia kini menjadi refleksi menyakitkan bagaimana The Red Devils memperlakukan salah satu pemainnya yang paling loyal.

1. Posisi Scott McTominay mulai terpinggirkan sejak kepergian Ole Gunna Solskjaer

Manchester United pernah menjadi rumah bagi Scott McTominay selama lebih dari 1 dekade. Ia tumbuh dalam sistem akademi, berjuang menembus tim utama, dan memberikan segalanya di lapangan meski tak selalu mendapat tempat utama. Namun, semua dedikasi itu tampaknya tidak cukup untuk mempertahankan tempatnya di skuad utama.

Setelah kepergian Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer, McTominay kehilangan posisi penting di tim. Manajer selanjutnya, Erik Ten Hag, tak lagi melihatnya sebagai tulang punggung lini tengah dan menganggapnya sebagai pelapis belaka. Bahkan saat tim mengalami krisis performa, ia tetap jarang mendapat kepercayaan penuh dari sang manajer.

MU sendiri kemudian menjual McTominay dengan alasan mematuhi Financial Fair Play (FFP) demi bisa mendatangkan pemain baru. Mereka kemudian mendatangkan Manuel Ugarte dari Paris Saint-Germain (PSG) dengan mahar sebesar 50 juta euro atau setara Rp932,3 miliar. Meski Ugarte tampil impresif, keputusan melepas McTominay tetap terasa ganjil.

Solskjaer sendiri menyuarakan kekhawatiran atas keputusan klub. Dalam wawancara terbarunya yang dikutip FotMob, ia merasa heran dan tidak dapat memahami alasan di balik penjualan itu. Ketika MU lebih memilih mencari pemain mahal, mereka lupa di tengah kekacauan, ada pemain seperti McTominay yang selalu tampil dengan determinasi dan disiplin luar biasa di lapangan.

2. Sempat diragukan, Scott McTominay menjawabnya dengan performa apik di lapangan

Ketika pertama kali datang ke Napoli, banyak fans skeptis akan kehadiran Scott McTominay. Ia dianggap hanya sebagai opsi darurat, bukan solusi jangka panjang. Namun hanya dalam waktu singkat, pandangan itu berubah drastis berkat performa konsisten dan penuh semangat juang.

Dilansir The Guardian, McTominay disebut sebagai sosok yang kini dielu-elukan publik I Partenopei dan menjadi pusat perhatian dan simbol kebanggaan suporter. Ia mencetak gol kemenangan dalam laga penting seperti melawan Torino dan AC Monza pada April 2025. Gol-gol tersebut dirayakan dengan gemuruh yang membuat Stadion Diego Armando Maradona bergemuruh oleh nyanyian pendukung.

Dalam wawancara emosional bersama media lokal, McTominay mengungkapkan betapa ia merasa dicintai dan dihargai klub dan kota Naples. Baginya, sambutan hangat dan kepercayaan yang diberikan membuktikan, seorang pemain hanya perlu satu hal untuk bersinar: lingkungan yang percaya kepadanya. Pengalaman ini berbanding terbalik dengan apa yang ia alami di Manchester, di mana ia lebih sering menjadi korban ekspektasi dan keputusan manajemen yang membingungkan.

3. Antonio Conte berhasil menyulap Scott McTominay sebagai gelandang produktif

Di Napoli, Scott McTominay menemukan kehidupan baru berkat kepercayaan penuh dari Pelatih Antonio Conte. Sang pelatih memberinya peran yang lebih dinamis dengan memberikan kebebasan menjelajah area tengah dan sepertiga akhir lapangan. Conte menyebutnya sebagai pemain komplet yang memiliki kapasitas menyerang, bertahan, serta memimpin di lapangan.

Dalam sistem Conte yang mengandalkan intensitas dan transisi cepat, McTominay ditempatkan sebagai gelandang bebas yang sering masuk ke kotak penalti lawan. Ia telah mencetak 5 gol dan mencatatkan 2 assist dalam 13 laga awal Serie A musim ini, statistik yang luar biasa untuk seorang gelandang bertahan. Tak hanya itu, ia juga memiliki rata-rata 2,3 tekel sukses per pertandingan yang menunjukkan kontribusinya dalam fase bertahan.

Bandingkan dengan perannya di MU yang lebih kaku, terbatas, dan tanpa arah perkembangan. Di Old Trafford, ia jarang diberi tanggung jawab kreatif dan lebih sering dijadikan perisai di depan bek tengah. Di tangan Conte, McTominay berhasil mengeluarkan performa maksimalnya, potensi yang selama ini terkubur oleh skema yang salah dan kurangnya kepercayaan di klub lamanya.

4. Kehilangan Scott McTominay menjadi kerugian besar bagi Manchester United

Kisah keberhasilan McTominay di Napoli menjadi cermin buram bagi Manchester United. Keputusan klub untuk melepasnya memperlihatkan pola pengambilan keputusan yang lemah dan tak terukur. Mereka gagal mengenali nilai dari pemain yang sudah memahami kultur dan etos kerja klub sejak muda.

Kasus ini juga membuka luka lama tentang bagaimana MU kesulitan memanfaatkan potensi pemainnya. Banyak dari mereka yang pada akhirnya bersinar di klub lain setelah merasa terabaikan di Old Trafford. McTominay hanyalah satu dari sekian banyak nama yang tidak diberi cukup ruang untuk berkembang secara maksimal.

Pertanyaan penting pun muncul, apakah MU akan terus mengulangi kesalahan ini terhadap pemain-pemain muda berikutnya? Dalam konteks jangka panjang, kehilangan pemain seperti McTominay bisa jadi jauh lebih merugikan daripada kegagalan mendatangkan bintang mahal. Sementara MU sibuk mencari identitasnya kembali, Napoli telah menemukan berlian dari batu yang dibuang, dan itu menjadi pelajaran paling menyakitkan bagi klub sebesar Setan Merah.

Napoli telah membuktikan kepercayaan bisa menjadi fondasi utama dalam membangun pemain berkualitas. Scott McTominay, yang dulu dianggap biasa saja oleh Manchester United, kini menjadi pemain penting dan simbol kebangkitan Napoli. Darinya kita belajar, terkadang untuk dihargai sebagai sosok penting, seseorang memang harus pergi jauh dari rumah yang tak pernah benar-benar melihatnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us