Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pasca Merger XL Axiata-Smartfren, Komdigi Berikan Sejumlah PR

Konferensi pers "Penggabungan PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk dan PT Smart Telecom", di Jakarta, pada Kamis (17/04/2025) (IDN Times/Misrohatun)
Intinya sih...
  • PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk berdiri sebagai entitas telekomunikasi terpadu dari hasil penggabungan usaha PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, dan PT Smart Telecom.
  • Menteri Komunikasi dan Digital memberikan restu kepada perusahaan dengan sejumlah PR, termasuk penambahan 8 ribu BTS berbasis 5G hingga tahun 2029.
  • Investasi untuk penambahan 8 ribu BTS diperkirakan mencapai Rp16 triliun, dengan target pelayanan publik seperti puskesmas dan sekolah dalam dua tahun.

PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk resmi berdiri sebagai entitas telekomunikasi terpadu, hasil penggabungan usaha dari PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, dan PT Smart Telecom. Momen bersejarah ini menandai dimulainya babak baru dalam era digital Indonesia, dengan XLSMART siap untuk mendefinisikan ulang konektivitas, mendorong inovasi, dan meningkatkan pengalaman pelanggan di seluruh Nusantara.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid memberikan sejumlah PR kepada mereka. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers "Penggabungan PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk dan PT Smart Telecom", di Jakarta, pada Kamis (17/04/2025).

Tugas yang diberikan

Setelah melakukan verifikasi faktual secara langsung kepada jajaran direksi XLSMART, pada prinsipnya Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah memberikan restu kepada perusahaan.

"Pemerintah tidak hanya memberikan persetujuan, tapi juga memberikan kewajiban atas komitmen-komitmen, di antaranya peningkatan kecepatan unduh hingga 16 persen pada tahun 2029, penambahan 800 BTS baru, peningkatan akses layanan digital dilebih dari 175.000 sekolah, 8.000 fasilitas layanan kesehatan dan 42.000 kantor pemerintahan di seluruh Indonesia," kata Meutya.

Berbasiskan 5G

Logo baru XLSMART (IDN Times/Misrohatun)

Menkomdigi lebih lanjut mengatakan bahwa sebanyak 8.000 BTS itu akan berbasiskan jaringan generasi kelima atau 5G.

"Sebagaimana yang tadi kami sampaikan, 8.000 BTS baru yang diwajibkan itu, artinya bisa lebih dari ini, yang artinya secara otomatis karena kita udh masuk era 5G, jadi kami juga harapkan berbasis 5G," ujar Meutya.

Soal investasi, jika per BTS dihitung Rp1,5-2 triliun, maka kira bisa mencapai Rp16 triliun. Meski begitu, pemerintah tidak mematok angka karena akan berbeda-beda di setiap wilayah dan harga ke depannya mungkin berbeda.

"Jadi yang kita hitung adalah komitmen fisik dengan angka minimal penambahan 8.000 di BTS," lanjutnya.

Kesepakatan antara keduanya

Adapun jumlah 8.000 BTS tersebut adalah hasil yang sudah disepakati antara pemerintah dengan XLSMART.

"Ya, itu hasil diskusi. Itu antara permintaan kami dan kesanggupan mereka," kata Denny Setiawan, Director of Digital Infrastructure Strategies and Policies Kementerian Komunikasi dan Digital

Penambahan BTS tersebut akan melayani layanan-layanan publik seperti puskesmas sampai tempat sekolah guna menambah kualitas dan coverage.

Target ini seharusnya dipenuhi dalam kurun waktu dua tahun. Jika tidak tercapai, maka XLSMART akan dikenakan sanksi administratif sampai pada pencabutan izin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Misrohatun H
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us