Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Bandara Dunia yang Dilengkapi Museum, Menunggu Penerbangan Antibosan

The ATC tower of Istanbul Airport, Turkiye (commons.wikimedia.org/Turquoise1923)
The ATC tower of Istanbul Airport, Turkiye (commons.wikimedia.org/Turquoise1923)

Bandara internasional memiliki berbagai fasilitas pendukung untuk memenuhi kebutuhan para penumpang. Tentu sudah biasa jika terdapat tenant yang menyediakan makanan maupun oleh-oleh. Namun, bagaimana dengan fasilitas tambahan berupa museum di bandara?

Sejumlah bandara memiliki museum dengan pameran permanen di salah satu terminalnya. Buat penumpang yang sedang transit, akan berangkat, maupun baru tiba dapat mengunjungi museum tersebut. Penasaran bandara mana saja yang dilengkapi dengan museum? Berikut ini daftarnya.

1. Bandara Sky Harbor Phoenix

Phoenix Airport Museum, Amerika Serikat (commons.wikimedia.org/Xnatedawgx)

Pertama ada Bandara Internasional Sky Harbor Phoenix (PHX) yang terletak di Maricopa County, Arizona, Amerika Serikat. Ini merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Arizona. Mereka memberikan fasilitas tambahan berupa Museum Bandara Phoenix untuk menciptakan lingkungan yang mengesankan dan mempromosikan warisan seni maupun budaya Arizona melalui koleksi seni, pameran, dan sejarah penerbangan.

Seperti dilansir Sky Harbor, berawal dari adanya mural selebar 75 kaki di Terminal 2 dan koleksi bandara terus bertambah pada 1962. Desain Terminal 3 dan 4 menggabungkan ruang untuk seni dengan lukisan serta patung berskala besar yang terintegrasi secara arsitektur. Kemudian pada 1988 didirikan Museum Bandara Phoenix, yang kini mencakup lebih dari 1.000 karya seni dalam berbagai media, gaya, dan ukuran.

Para penumpang yang berada di Bandara Sky Harbor Phoenix dapat menyaksikan mural, mosaik, dan pameran seni dengan media lain di seluruh Terminal 4. Temanya akan berubah setiap tahun, demikian pula dengan seniman yang berpartisipasi. Selain itu, terdapat koleksi sejarah penerbangan berupa miniatur maupun gambar.

2. Bandara Istanbul

Bandara Internasional Istanbul, Turkiye (commons.wikimedia.org/Kurmanbek)
Bandara Internasional Istanbul, Turkiye (commons.wikimedia.org/Kurmanbek)

Siapa nih yang pengin ke Turki? Negara yang terkenal dengan Cappadocia ini pun menawarkan fasilitas museum di Bandara Istanbul. Sayangnya, pengunjung perlu membayar 13 Euro (Rp232.500) untuk melihat koleksinya. Agak berbeda dari museum di bandara lain yang umumnya gratis atau berbiaya rendah.

Museum Bandara Istanbul pertama kali dibuka pada 17 Juli 2020 yang memamerkan artefak penting Turki. Mereka menyebutnya "Treasure of Turkiye: Faces of the Throne" yang memamerkan 316 item berbeda dari 29 museum di Turkiye. Terdapat artefak Kadesh Teatry, perjanjian damai pertama dalam sejarah manusia.

Area seluas 1.000 meter persegi itu dapat kamu jumpai di bagian keberangkatan internasional. Museum Bandara Istanbul berencana menyambut pengunjung dengan pameran temporer yang baru setiap tahun. Pameran pertama museum ini berfungsi sebagai miniatur "Museum Peradaban Anatolia" dengan artefak dari periode prasejarah. Het, Urartu, Phrygian, Lydian, Romawi, Bizantium, Seljuk, Ottoman, dan Turkiye modern.

Museum tersebut buka setiap hari, pukul 08.30–23.00. Pengunjung di bawah 8 tahun tidak perlu membayar tiket masuk. Perlu diingat bahwa tiket masuk museum lain di Turki maupun Istanbul tidak berlaku di museum ini.

3. Bandara Kairo

Bandara Internasional Kairo, Mesir (instagram.com/cairo_internationalairport)

Masih di kawasan Timur Tengah, kamu akan menjumpai museum di Bandara Internasional Kairo, Mesir. Sejarah peradaban Mesir memang menjadi daya tarik tersendiri dan cukup populer di kalangan para pelancong. Museum di bandara tersebut merupakan kerja sama antara Ministry of Antiquities dan Ministry of Civil Aviation Mesir.

Museum Bandara Kairo diresmikan pada 2016 yang awalnya menempati area sekitar 60 meter persegi dengan 38 objek di Terminal 3. Kemudian, pada tahun 2020 dipindahkan ke Lantai 4 di gedung yang sama, supaya dapat memamerkan lebih banyak koleksi. Kini, museum itu luas areanya sekitar 150 meter persegi.

Pengunjung akan dibawa untuk merasakan sejarah Mesir dari berbagai periode. Mulai dari Periode Firaun, Yunani-Romawi, Koptik, Islam, dan modern. Kamu bisa mengunjungi museum ini setiap hari, pukul 09.00–15.00 dengan membayar tiket 5 USD (Rp82.800) untuk warga asing dan 25 Pound Mesir (Rp8.200) untuk warga Mesir serta negara Arab. 

4. Bandara Kansai

Kansai International Airport Control Tower, Jepang (commons.wikimedia.org/Kirakirameister)
Kansai International Airport Control Tower, Jepang (commons.wikimedia.org/Kirakirameister)

Gak cuma di Amerika Serikat dan Timur Tengah, Asia juga punya bandara yang dilengkapi dengan museum. Kamu dapat menjumpainya saat melakukan perjalanan dari atau ke Bandara Internasional Kansai di Jepang. Bandara ini melayani wilayah Jepang bagian barat, jangkauannya meliputi Kyoto, Osaka, Nara, dan Wakayama.

Bandara Kansai yang berdiri di atas pulau buatan di Teluk Osaka memiliki Sky Museum. Terletak di Kansai International Airport Observation Hall, dekat Terminal 1 dan pintu tol yang dihubungkan oleh Sky Gate Bridge. Bangunannya yang terpisah dan kids friendly membuat museum ini dapat dikunjungi semua kalangan, termasuk melakukan reservasi untuk kunjungan kelompok mulai 16 orang.

Sky Museum Bandara Kansai dibagi menjadi beberapa area, masing-masing menampilkan sejarah bandara, cara bandara beroperasi, mempelajari tentang pesawat terbang, dan area atraksi. Kamu dapat melihat Gedung Terminal Penumpang yang dibuat dengan skala 1:72 dengan panjang 30 meter. Jika beruntung, bisa mendapatkan pengalaman menggunakan simulator.

Museum bandara ini juga dilengkapi fasilitas bermain yang dirancang berdasarkan tema karakter Sky Kids’ Booby yang cocok untuk anak-anak. Kamu pun bisa menikmati pemandangan panorama 360 derajat landasan pacu dan gedung terminal penumpang. Ini merupakan spot terbaik untuk menyaksikan pesawat take-off dan landing.

Kamu dapat mengaksesnya menggunakan bus antar-jemput gratis dari Halte Bus 1 di Lantai 1 Gedung Terminal 1, tersedia pula tempat parkir dan akses pengguna kursi roda. Harga tiket masuknya gratis, buka setiap hari pukul 11.00–16.00.

5. Bandara Xi'an Xianyang

Bandara Internasional Xi'an Xianyang, China (commons.wikimedia.org/Liuxingy)
Bandara Internasional Xi'an Xianyang, China (commons.wikimedia.org/Liuxingy)

Satu lagi nih bandara yang dilengkapi museum, yakni Bandara Internasional Xi’an Xianyang, Provinsi Shaanxi, China. Pemerintah Republik Rakyar China mengumumkan melalu laman resmi mereka bahwa, terminal kelima di bandara tersebut dibuka pada 20 Februari 2025 dan memiliki museum. Museum itu luasnya sekitar 6.400 meter persegi, memamerkan artefak yang ditemukan selama pembangunan bandara.

Seperti dilansir Global Times, museum yang terletak di area inti Terminal 5 tersebut menampilkan gaya arsitektur era Dinasti Tang (618–907). Berfokus untuk memamerkan artefak yang ditemukan selama penggalian arkeologi saat pembangunan bandara. Tujuannya untuk melindungi peninggalan budaya, menyoroti Xi’an sebagai titik awal Jalur Sutra dan kemegahan kota kuno.

Museum ini memiliki pameran tetap dan area pameran temporer. Mereka menggabungkan unsur budaya tradisional dan menawarkan kesempatan pada pengunjung untuk mendapatkan cap atas kunjungan mereka. Siapa pun boleh mengunjungi museum di bandara tersebut, gak harus jadi penumpang pesawat.

Layaknya mayoritas bandara di China yang terkenal cukup ketat, perlindungan bertingkat pun diterapkan untuk museum itu. Misalnya, menggabungkan lingkungan bandara yang semi-tertutup dan sistem reservasi nama asli, bagian luar museum dilengkapi fasilitas antiledakan dan perangkat inframerah. Etalase untuk pameran koleksi pun dilengkapi instrumen pemantau suhu dan kelembaban.

Di masa mendatang, museum tersebut akan terus ditingkatkan desain pamerannya dan menggabungkan teknologi canggih, seperti tampilan artefak AR, digital humans, dan virtual reality. Pengunjung bisa mendapatkan pengalaman digital tersebut untuk menciptakan kembali ibu kota kuno Xi’an, Chang’an. Menarik, bukan?

Adanya museum di bandara semakin menarik bagi pelancong dan bikin betah. Bukan sekadar jadi tempat untuk memulai dan mengakhiri perjalanan menggunakan pesawat maupun pengiriman barang. Ada bandara tujuanmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatma Roisatin Nadhiroh
EditorFatma Roisatin Nadhiroh
Follow Us