Kenapa Dilarang Mandi di Ranu Kumbolo? Begini Alasannya

Siapa yang tidak tahu tentang Ranu Kumbolo? Danau yang berada di jalur pendakian Gunung Semeru ini memiliki ketinggian 2.400 mdpl. Namanya semakin naik daun ketika saat ini, pendakian di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) hanya sampai di Ranu Kumbolo.
Ranu Kumbolo sendiri memang memiliki pemandangan yang asri dan sejuk. Hal ini tak jarang membuat pendaki tak tahan ingin menceburkan diri ke dalam danau. Namun, pihak TNBTS dengan tegas melarang pendaki untuk mandi di danau.
Tentu ada beberapa alasan kenapa dilarang mandi di Ranu Kumbolo. Simak beberapa alasannya di bawah ini.
1. Dianggap suci oleh masyarakat Suku Tengger

Masyarakat Suku Tengger menganggap air di Ranu Kumbolo suci karena danau ini ditemukan oleh Prabu Kameswara dari Kerajaan Kediri saat mencari sumber air suci. Terdapat prasasti kuno di tepi danau dan beberapa pohon di sekitarnya juga dibungkus kain sebagai tanda kesucian.
Konon, ada makhluk halus atau penjaga danau yang harus dihormati. Salah satu cara menghormatinya adalah dengan tidak mencemari air danau.
2. Suhu air di Ranu Kumbolo sangat rendah

Suhu air di danau ini sangat dingin, bahkan bisa mendekati nol derajat celcius, terutama pada malam hari. Jika seseorang nekat mandi, risiko kram akibat suhu ekstrem sangat tinggi, yang bisa berujung tenggelam.
Ada kasus di tahun 2005 di mana seorang warga meninggal karena kedinginan setelah mandi di Ranu Kumbolo. Kematian tersebut menjadi pengingat bagi para pendaki tentang bahaya suhu air yang sangat rendah di danau ini.
3. Kedalaman danau yang cukup dalam

Ranu Kumbolo memiliki kedalaman yang cukup ekstrem, yaitu sekitar 28 meter. Kedalaman ini ditambah dengan suhu air yang tidak menentu membuat aktivitas berenang menjadi sangat berbahaya.
Selain itu, aktivitas mandi atau mencuci di danau dilarang untuk mencegah pencemaran. Sabun, deterjen, dan bahan kimia lainnya bisa merusak ekosistem danau. Hal inilah yang semakin menegaskan larangan untuk berenang di Ranu Kumbolo.
Sebagai pendaki, kita harus mematuhi aturan yang berlaku demi keselamatan dan keamanan selama pendakian. Kepatuhan ini tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga menjaga kelestarian alam dan menghormati tradisi masyarakat setempat.