5 Tips Mengurangi Sampah Makanan Saat Mendaki, Ayo Jaga Lingkungan!

Dulu, aktivitas mendaki sering dikaitkan dengan pencinta alam. Bahkan, pencinta alam menjadi salah satu ekstrakurikuler di sekolah maupun unit kegiatan mahasiswa. Bagi yang pernah mengikutinya, tentu akan belajar berbagai materi, seperti navigasi darat, cara packing, survival, hingga mengelola maupun mengolah makanan saat mendaki.
Kini, mendaki sudah menjadi bagian dari hobi dan gaya hidup. Gak jarang ada pendaki yang hanya mengikuti tren tanpa mempertimbangkan kapasitasnya. Perlu diingat bahwa jika ingin mendaki maupun beraktivitas di alam, maka harus ikut menjaga kelestariannya.
Salah satu cara untuk menjaga alam saat mendaki adalah mengurangi sampah makanan. Beberapa gunung, salah satunya Rinjani, juga telah menerapkan kebijakan Zero Waste sejak April 2025. Oleh sebab itu, kamu bisa menerapkan beberapa tips mengurangi sampah makanan saat mendaki di bawah ini.
1. Bawa bekal makanan sesuai kebutuhan

Sebelum mendaki, tentunya kamu sudah mencari tahu jalur, estimasi durasi pendakian, dan jumlah orang dalam satu tim pendakian. Buat perhitungan makanan setiap anggota tim dengan mempertimbangkan jumlah hari pendakian. Kamu harus memastikan bahwa bekal makanan cukup dan tidak berlebihan, jika menambahkan beberapa cadangan untuk mengantisipasi kondisi darurat.
Sebaiknya kamu tidak asal membawa bekal makanan, karena mendaki termasuk aktivitas yang membutuhkan banyak energi. Kamu perlu bahan makanan yang praktis, mudah dibawa, hemat tempat, cukup ringan, bergizi, dan berkalori tinggi. Pilihlah bekal makanan yang dapat memenuhi kebutuhan energi atau mengganti tenaga saat melakukan pendakian.
2. Buat meal preparation

Meal preparation gak hanya dilakukan saat kamu mau memasak di rumah. Langkah ini juga membantu saat melakukan pendakian. Kamu bisa menentukan menu makanan apa saja yang akan dimasak saat di camp pendakian.
Cara tersebut dapat menghemat waktu dan tenaga, terutama buat kamu yang punya berada di posisi chef. Selain mempermudah persiapan sebelum memasak, juga dapat membantu menentukan bahan makanan yang diperlukan. Kamu pun bisa memilih bahan makanan dengan bijak dan sesuai kebutuhan.
3. Kurangi makanan siap saji

Makanan instan dan siap saji sering kali dipilih sebagai bekal saat mendaki. Jenis makanan ini memang praktis dan mudah dikonsumsi. Namun, di balik kemudahan tersebut dapat berpotensi meninggalkan tumpukan sampah di gunung.
Selain itu, hindari membawa makanan dalam kemasan plastik sekali pakai. Sebagai gantinya, kamu bisa memindahkannya ke dalam wadah kedap udara yang reusable. Cara ini akan mengurangi sampah plastik dan memudahkan kamu membagi porsi makanan yang akan dimasak maupun dibagikan.
Sebaiknya membawa bahan makanan seperti sayuran, buah, dan umbi-umbian. Meski bahan-bahan tersebut juga menghasilkan sampah, tapi mudah terurai. Namun, jika terpaksa membawa makanan dengan kemasan plastik sekali pakai, maka bawalah pulang dan jangan tinggalkan sampah di gunung.
4. Gunakan alat makan reuseable

Sudah banyak peralatan makan dan memasak untuk aktivitas di luar ruangan yang umumnya berbahan logam. Kamu bisa menggunakannya saat mendaki, supaya tidak meninggalkan sampah di gunung. Harganya memang relatif lebih mahal dibanding peralatan sekali pakai, tapi dapat digunakan berulang kali dan lebih ramah lingkungan.
Penggunaan peralatan yang reusable juga memudahkan kamu saat packing dan manajemen beban logistik. Misalnya saja botol minum, gunakan tumbler atau jeriken air yang dapat diisi ulang saat menjumpai sumber air ketika mendaki. Hindari penggunaan botol minum sekali pakai, karena selain bisa menimbulkan sampah juga bisa berdampak pada kesehatan jika digunakan berulang kali.
Sedangkan untuk keperluan dapur saat di gunung, kamu bisa menggunakan serbet atau kain lap. Cara ini dapat meminimalisir penggunaan tisu, terlebih adanya larangan membawa tisu basah saat mendaki. Keuntungan lainnya, bisa dicuci dan digunakan berulang kali.
5. Jadikan sisa makanan sebagai kompos

Sisa makanan umumnya adalah sampah organik yang mudah terurai. Kamu bisa menjadikannya sebagai kompos dan gak perlu dibawa pulang. Caranya mudah, cukup buat lubang yang agak jauh dari jalan setapak, setelah itu kubur dan timbun sampah tersebut.
Namun, pastikan bahwa sampah tersebut tidak tercampur dengan bahan anorganik. Selain itu, buatlah lubang yang agak dalam dan menguburnya dengan benar, untuk mencegah aroma tidak sedap saat proses pembuatan. Pengomposan tersebut dapat bermanfaat bagi hayati dan tanpa sadar kamu sudah ikut menjaga lingkungan.
Kelima tips tersebut bisa kamu lakukan saat mendaki untuk menjaga alam tetap lestari. Kendati beberapa di antaranya agak merepotkan, tapi gak sebanding dengan apa yang sudah alam berikan untukmu. Jadilah pendaki yang bijak!