Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tips jika Tersesat di Gunung saat Hari Mulai Gelap

ilustrasi pendaki (pexels.com/Gantas Vaičiulėnas)
Intinya sih...
  • Berhenti bergerak dan tenangkan diri
  • Cari lokasi aman untuk berlindung sementara
  • Gunakan senter atau cahaya untuk menandai posisi

Tersesat saat mendaki gunung merupakan salah satu risiko yang dapat menimpa siapa pun, bahkan bagi para pendaki berpengalaman sekali pun. Situasi akan menjadi jauh lebih menantang ketika hari sudah mulai gelap, suhu menurun, hingga jarak pandang semakin terbatas.

Pada kondisi seperti itu, memang penting agar tetap berusaha tenang dan tidak bertindak gegabah agar bisa menjaga keselamatan diri. Berikut ini beberapa tips penting yang harus kamu lakukan jika tersesat di gunung menjelang malam hari agar bisa mengambil keputusan yang lebih cermat dan bertahan dengan aman.

1. Berhenti bergerak dan tenangkan diri

ilustrasi pendaki (pexels.com/Eric Dekker)
ilustrasi pendaki (pexels.com/Eric Dekker)

Langkah pertama yang bisa kamu lakukan ketika menyadari bahwa sudah mulai tersesat adalah berhenti bergerak dan duduk sejenak agar bisa menenangkan pikiran. Jika kamu melanjutkan perjalanan tanpa arah, maka akan rentan membuatmu semakin menjauh dari jalur yang benar, bahkan bisa semakin membahayakan diri sendiri.

Coba tarik nafas dalam-dalam, mengatur detak jantung, dan berilah waktu pada dirimu untuk berpikir jernih sebelum mulai mengambil tindakan selanjutnya. Pada saat kamu sudah mulai tenang, maka kemampuan untuk mengingat jalur pun akan jauh lebih baik dan kamu bisa mengenali tanda-tanda alam yang ada di sekitar.

2. Cari lokasi aman untuk berlindung sementara

ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Darren Tiumalu)
ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Darren Tiumalu)

Pada saat hari sudah mulai gelap dan posisi belum jelas, maka kamu dapat memprioritaskan untuk mulai mencari lokasi yang aman dan terlindung dari paparan angin, hujan, atau potensi keberadaan hewan liar. Hindari lembah yang memang rawan banjir atau area berbatu yang berisiko mengalami longsoran, terutama ketika malam hari tiba.

Coba gunakan jas ponco, jas hujan, atau flysheet untuk membuat tempat berlindung sementara agar bisa menahan diri dan juga menjaga kondisi tubuh agar tetap kering dan tidak mudah kedinginan. Lokasi berteduh akan menjadi tempat strategis untuk menunggu bantuan atau menyusun rencana sampai nantinya pagi tiba.

3. Gunakan senter atau cahaya untuk menandai posisi

ilustrasi senter (pexels.com/Steve Johnson)

Jika kamu membawa headlamp, senter, atau alat penerang lainnya, maka coba manfaatkan cahaya tersebut untuk menandai keberadaanmu ketika malam hari. Cahaya bisa membantu tim pencari untuk menemukanmu dengan lebih cepat, terutama ketika mereka mulai menyisir jalur pendakian yang akan dilewati.

Cahaya dapat membantumu untuk menghindari kondisi sekitar agar nantinya tidak mudah tersandung atau terperosok ketika berpindah tempat. Hindari pula menggunakan semua sumber cahaya secara sekaligus agar nantinya bisa menghemat lebih banyak baterai, sehingga gunakanlah ketika benar-benar dibutuhkan saja.

4. Tunjukkan tanda-tanda keberadaan secara teratur

ilustrasi pendaki (pexels.com/India Uttarakhand)
ilustrasi pendaki (pexels.com/India Uttarakhand)

Tersesat bukan berarti harus diam sepenuhnya, tetapi kamu juga dapat menunjukkan keberadaan dengan cara membuat suara, seperti teriakan periodik, siulan, atau memukul benda logam. Cara ini sangat berguna agar bisa menarik perhatian pendaki lain atau tim penyelamat yang mungkin sedang mencarimu, serta posisinya tidak terlalu jauh dari keberadaanmu saat ini.

Lakukan isyarat ini secara berkala, misalnya, setiap 10—15 menit agar nantinya tidak sampai kehilangan energi dan tetap berusaha waspada dengan suara dari luar. Hindari kebiasaan berteriak secara terus-menerus karena hal ini hanya akan menguras tenagamu dan tidak efektif apabila dilakukan terus tanpa jeda.

Tersesat di gunung ketika malam hari tiba memang menjadi hal yang menakutkan, tetapi perlu ketenangan dan langkah terukur agar bisa mencari jalan keluar. Terpenting jangan panik dan fokuslah untuk perlindungan diri agar bisa terus bertahan sampai dengan bantuan datang. Tetap waspada dan cari kesempatan agar bisa terhubung dengan tim penyelamat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us