Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

2 Strategi Sandiaga Hadapi Varian Omicron untuk Pariwisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat memberikan sambutan dalam penganugerahan BCA Desa Wisata Awards 2021 secara virtual, Jumat (3/9/2021). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan pemerintah akan mengevaluasi pembukaan pariwisata secara berkala terkait kemunculan varian baru COVID-19 B 1.1.529 atau varian Omicron yang menyerang sejumlah negara. Ada dua strategi yang disiapkan Sandiaga dalam menghadapi varian Omicron untuk pariwisata di Indonesia.

"Nanti akan dikoordinasikan dengan Kemenko Marves dan Kementerian Luar Negeri," kata Sandiaga dalam konferensi pers, Senin (29/11/2021).

1. Kemenparekraf akan lakukan pembaruan daftar negara yang boleh masuk Indonesia

ilustrasi spora antraks (IDN Times/Aditya Pratama)

Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengaku belum banyak data yang bisa dihadirkan pemerintah terkait varian Omicron ini. Salah satu yang bisa dilakukan pemerintah adalah dengan pembaruan daftar negara yang boleh masuk Indonesia. Hal itu karena tingkat penyebarannya yang cepat dan lebih menular.

"Concern pemerintah memastikan pegendalian COVID rendah dan terkendali, maka pemerintah untuk hindari linjakan kasus baru seperti Juli dan Agustus 2021," ujarnya.

2. Sandiaga masih akan finalkan berbagai syarat perjalanan ke Indonesia

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Strategi lain yang diambil Sandiaga adalah dengan memfinalkan berbagai persyaratan perjalanan ke Indonesia, khususnya dari luar negeri atau bagi wisatawan mancanegara (wisman). Syarat perjalanan yang akan terus difinalkan yakni waktu karantina hingga visa.

"Untuk pembukaan kedatangan internasional Bali walau sudah ada berita baik yaitu Garuda akan akan melakukan penerbangan langsung dari Haneda, Tokyo ke Bali dengan beberapa wisatawan, dengan gunakan direct flight. Namun dikarenakan ada varian baru kita masih terus finalkan persyaratan karantina, visa dan lain-lain," katanya.

3. Padahal pariwisata Indonesia sedang meningkat dalam dua bulan terakhir

Ilustrasi destinasi pariwisata Indonesia, Labuan Bajo (Dok. Kemenparekraf)

Sandiaga menyayangkan adanya varian baru COVID-19 B 1.1.529 ini karena akan mempengaruhi pariwisata di Indonesia. Padahal menurut catatannya sejak September hingga Oktober lalu, pariwisata Indonesia sedang mengalami peningkatan kunjungan wisatawan, baik dari luar ataupun dalam negeri.

Pada September 2021 kunjungan wisatawan mancanegara naik 1,41 persen dibanding Agustus 2021. Ia juga menyebut dari 126 ribu kunjungan wisman yang berwisata berasal dari Timor Leste dan Malaysia.

"Walau meningkat tidak sginfikan kami lihat Oktober peningkatan lebih tinggi. Juga didukung peningkatan wisatawan Nusantara ke Bali," kata Sandiaga.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us