Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Perbedaan Devaluasi dan Revaluasi, Serupa tapi Tak Sama!

ilustrasi devaluasi dan revaluasi (Freepik.com/wirestock)
ilustrasi devaluasi dan revaluasi (Freepik.com/wirestock)
Intinya sih...
  • Devaluasi dan revaluasi adalah kebijakan moneter untuk mengatur nilai tukar mata uang, dengan tujuan berbeda.
  • Devaluasi menurunkan nilai mata uang lokal untuk mendorong ekspor, sementara revaluasi menaikkan nilai untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa nilai rupiah bisa naik turun drastis dalam waktu singkat? Well, jawabannya terletak pada dua istilah kunci, yakni devaluasi dan revaluasi. Lantas, apa itu devaluasi dan revaluasi? 

Sederhananya, devaluasi dan revaluasi adalah dua kebijakan moneter yang seringkali menjadi alat pemerintah untuk mengatur nilai tukar mata uang. Meskipun terdengar serupa, kedua kebijakan ini memiliki tujuan dan mekanisme yang berbeda. 

Selengkapnya, artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang perbedaan devaluasi dan revaluasi serta dampaknya bagi perekonomian. Simak baik-baik, ya!

1. Apa itu devaluasi dan revaluasi?

ilustrasi devaluasi (Pix4free.org/Nick Youngson)
ilustrasi devaluasi (Pix4free.org/Nick Youngson)

Sebelum mengenal apa saja perbedaan devaluasi dan revaluasi, ada baiknya kamu mengetahui terlebih dahulu pengertian keduanya. Definisi devaluasi adalah penurunan nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang asing.

Artinya, nilai mata uang lokal menjadi lebih rendah dibanding mata uang asing, sehingga dengan satu unit mata uang lokal, suatu negara bisa mendapatkan lebih banyak mata uang asing. Biasanya, ini dilakukan pemerintah untuk mendorong ekspor dan mengurangi defisit perdagangan. 

Sebaliknya, revaluasi adalah kenaikan nilai mata uang suatu negara dibandingkan mata uang asing. Dalam artian, mata uang domestik akan menjadi lebih mahal, sehingga dengan satu unit mata uang lokal, jumlah mata uang asing yang bisa didapatkan menjadi lebih sedikit.

2. Perbedaan devaluasi dan revaluasi dari segi tujuan

ilustrasi pasar global (Freepik.com/Freepik)
ilustrasi pasar global (Freepik.com/Freepik)

Salah satu perbedaan devaluasi dan revaluasi yang cukup terlihat adalah dari segi tujuan keduanya. Secara umum, tujuan utama devaluasi adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kegiatan ekspor. 

Dengan melemahkan nilai tukar mata uang, hal ini akan membuat produk dalam negeri menjadi lebih menarik bagi pasar global. Sebaliknya, revaluasi seringkali digunakan sebagai instrumen kebijakan untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan mengelola risiko inflasi.

3. Faktor penyebab

ilustrasi inflasi (Freepik.com/nidashoaiba)
ilustrasi inflasi (Freepik.com/nidashoaiba)

Perbedaan devaluasi dan revaluasi berikutnya dapat dilihat dari faktor penyebabnya. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya devaluasi, di antaranya karena tingkat inflasi yang tinggi, adanya ketidakstabilan ekonomi suatu negara, hingga nilai defisit perdagangan yang cukup besar. 

Dalam kondisi ini, pemerintah bisa melakukan devaluasi untuk membuat produk dalam negeri lebih murah di mata dunia dan mendorong ekspor. Sebaliknya, jika suatu negara banyak mengekspor barang dan kondisi perekonomiannya sehat, nilai mata uangnya akan cenderung menguat. 

Untuk itu, pemerintah mungkin akan melakukan revaluasi untuk menjaga stabilitas ekonomi serta mengurangi tekanan inflasi. Inilah yang menjadi penyebab utama terjadinya revaluasi.

4. Dampak devaluasi dan revaluasi

ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Setiap tindakan pasti ada akibatnya, begitu juga dengan devaluasi dan revaluasi. Dari segi dampaknya, devaluasi dan revaluasi memiliki pengaruh yang berbeda terhadap ekonomi suatu negara.

Selain menyebabkan nilai uang turun, devaluasi juga bisa membawa dampak baik dan buruk. Salah satu dampak positifnya adalah barang-barang domestik jadi lebih murah di mata negara lain, sehingga ekspor kita bisa meningkat dan perekonomian bisa tumbuh lebih cepat.

Sementara itu, berikut adalah dampak positif dan negatif terjadinya revaluasi, seperti:

Dampak positif

  • Membantu mengurangi inflasi, terutama inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga barang impor. 
  • Meningkatkan daya beli masyarakat terhadap barang-barang impor. 
  • Menarik investasi asing, sehingga hal ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dampak Negatif

  • Menurunkan daya saing ekspor karena produk-produk ekspor menjadi lebih mahal di mata pasar internasional.
  • Industri dalam negeri yang bersaing dengan produk impor dapat tertekan karena produk impor menjadi lebih murah.
  • Penurunan ekspor akan berdampak pada menurunnya pendapatan devisa negara.

Itu dia sejumlah perbedaan devaluasi dan revaluasi yang bisa kamu ketahui, mulai dari tujuan, faktor penyebab, hingga dampaknya terhadap perekonomian suatu negara. Setelah ini, jangan sampai tertukar antara devaluasi dan revaluasi, ya.

Penulis: Muti’ah Nur Rahmah

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Putri Ambar
Jujuk Ernawati
Putri Ambar
EditorPutri Ambar
Follow Us