Airbus Pangkas Target Pengiriman Pesawat akibat Masalah Panel A320

- Masalah kualitas panel fuselage memicu koreksi target pengiriman Airbus menjadi sekitar 790 unit dari target awal 820 unit.
- Inspeksi massal dilakukan terhadap 628 unit pesawat A320, termasuk yang masih dalam perakitan dan yang sudah beroperasi.
- Pengiriman pesawat Airbus pada November 2025 hanya mencapai 72 unit, jauh lebih rendah dari proyeksi internal perusahaan.
Jakarta, IDN Times - Airbus mengumumkan penurunan target pengiriman pesawat komersial untuk 2025. Perusahaan menyebut masalah kualitas pada panel fuselage A320 sebagai penyebab utama revisi tersebut.
Airbus menjelaskan, temuan cacat panel telah menghambat proses produksi dan memperlambat jalur perakitan. Pengumuman resmi ini disampaikan setelah pemeriksaan awal menunjukkan ketidaksesuaian material yang berasal dari pemasok.
1. Masalah kualitas panel fuselage memicu koreksi target
Airbus memperbarui target pengiriman tahunannya menjadi sekitar 790 unit dari target awal sekitar 820 unit. Langkah ini diambil setelah ditemukan ketidaksesuaian ketebalan panel fuselage pada pesawat A320.
Pemeriksaan internal yang dilakukan mengungkapkan, cacat kualitas tersebut berasal dari pemasok Sofitec Aero yang berbasis di Seville. Proses stretching dan milling diduga menjadi penyebab utama ketidaksesuaian material.
Juru bicara Airbus menjelaskan, temuan tersebut berdampak langsung pada pesawat yang sedang dirakit.
“Masalah ini berkaitan dengan ketebalan dalam proses produksi pada sejumlah panel fuselage,” ujar juru bicara Airbus, dilansir Bloomberg.
2. Inspeksi massal dilakukan terhadap 628 unit pesawat A320
Airbus mengumumkan, total 628 pesawat A320 masuk dalam daftar unit yang perlu diperiksa. Pesawat yang terdampak mencakup unit yang masih dalam perakitan hingga yang sudah beroperasi.
Airbus memastikan pengecekan dilakukan secara bertahap, mencakup 168 pesawat yang sudah aktif, 245 dalam tahap akhir perakitan, dan 215 pada tahap Major Component Assembly. Langkah ini dilakukan guna memastikan standar keamanan tetap terpenuhi.
“Kami memastikan bahwa pesawat yang berpotensi terdampak berada dalam proses produksi maupun sudah beroperasi,” ujar juru bicara Airbus, dilansir The Wall Street Journal.
3. Dampak terhadap pengiriman dan evaluasi manajemen Airbus
Pengiriman pesawat Airbus pada November 2025 hanya mencapai 72 unit. Angka ini dinilai jauh lebih rendah dari proyeksi internal perusahaan.
CEO Airbus, Guillaume Faury mengakui adanya perlambatan signifikan yang dipicu masalah panel fuselage tersebut.
“November berjalan lemah dan kami sedang menilai dampaknya terhadap Desember,” ujar Faury.
Airbus menegaskan, meskipun target pengiriman diturunkan, sasaran keuangan perusahaan pada 2025 tetap tidak berubah. Perusahaan menilai langkah inspeksi adalah tindakan pencegahan tanpa menunda agenda finansial utama.


















