Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

ART di IKN Berjalan Tanpa Rel, Lebih Canggih dari Trem Biasa

Lokasi pembangunan kereta otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara (IKN). (dok. Kemenhub)
Intinya sih...
  • ART akan diuji coba di IKN pada Agustus mendatang
  • ART merupakan kereta otonom tanpa rel, beroperasi tanpa pengemudi, dan menggunakan baterai sebagai tenaga
  • ART memiliki panjang hingga 32 meter dan mampu memuat 160-200 penumpang per rangkaian

Makassar, IDN Times - Inovasi transportasi massal kereta bakal dihadirkan di Ibu Kota Nusantara (IKN) lewat Autonomous Rail Transit (ART) alias kereta otonom tanpa rel. Uji coba ART bakal dilakukan pada Agustus mendatang.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Risal Wasal mengungkapkan ART merupakan jenis kereta api baru yang beroperasi tanpa rel dan mirip seperti trem.

Jika trem menggunakan rel baja, maka ART di IKN akan berjalan di atas marka jalan khusus.

"Kalau di Australia disebutnya trackless trem. Sebenarnya sama saja, kita menyebutnya sebagai trem autonom atau trem yang tanpa track (rel baja)," kata Risal kepada awak media, di Makassar, Kamis (13/6/2024).

1. ART dioperasikan tanpa awak

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Selain itu, sisi inovasi lainnya adalah ART nantinya dioperasikan dengan tanpa menggunakan pengemudi alias nirawak atau berjalan tanpa awak.

Risal mengatakan, sesuai namanya ART ini akan berjalan secara otonom.

"ART nantinya juga tidak akan ada kabel-kabel overhead (di bagian atas) karena menggunakan tenaga baterai," kata dia.

2. China tawarkan empat konsep ART

Lokasi pembangunan kereta otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara (IKN). (dok. Kemenhub)

Risal pun turut menjelaskan, China menawarkan empat konsep pengembangan ART di IKN. Keempat konsep tersebut adalah automated rail rapid transit, digital rail rapid transit, autonomous rail digital satellote service rapid transit, dan super rapid transit.

Dari empat konsep tersebut, Risal mengatakan pemerintah memilih dua konsep untuk diterapkan di IKN nanti.

"Itu ada dua konsep. pertama mereka membaca melalui satelit lewat autonomous-nya. Kedua membaca marka yang dibangun di bawahnya atau tidak membuat rel," ujar dia.

ART di IKN nantinya memiliki panjang hingga 32 meter. Adapun dalam satu rangkaian atau trainset-nya, ART bisa memuat 160 hingga 200 penumpang sekali angkut.

3. Impor trainset dari China

ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, Risal mengungkapkan rencana impor satu trainset untuk uji coba ART di IKN pada Agustus mendatang.

Risal menjelaskan, satu rangkaian kereta yang bakal diimpor dari China untuk uji coba tersebut terdiri atas tiga gerbong.

"ART masih China yang punya dan tahap awal mungkin satu trainset dulu, rencananya impor hanya tahun pertama, tahun kedua kita minta TKDN, buat pabrik di Indonesia," kata Risal.

Risal menambahkan, uji coba ART tersebut merupakan bagian dari Proof of Concept (PoC) yang diajukan oleh Kemenhub kepada Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).

Menurut Risal, lewat uji coba tersebut pemerintah akan menilai kelaikan kelanjutan pembangunan proyek ART di IKN.

"Kita minta mereka (China) melakukan showcase dan dalam showcase itu dilakukan Proof of Concept oleh OIKN," ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us