Australia Gugat Beberapa Perusahaan atas Iklan Ganja Medis Ilegal

- Badan Pengawas Obat dan Peralatan Kesehatan Australia (TGA) menggugat beberapa perusahaan atas iklan ganja medis ilegal di Pengadilan Federal.
- Penyedia terapi alami AG Therapeutics, media daring Mamamia.com.au, dan firma hubungan masyarakat Straight Up PR diduga melanggar aturan iklan kesehatan yang menyesatkan.
- TGA menuntut denda signifikan serta perintah penghentian iklan ilegal, sementara Asosiasi Medis Australia mendukung tindakan TGA dan mendesak penguatan regulasi.
Jakarta, IDN Times - Badan Pengawas Obat dan Peralatan Kesehatan Australia (TGA) menggugat News Life Media, anak perusahaan News Corp Australia, bersama tiga entitas lainnya di Pengadilan Federal pada Jum'at (20/6/2025). Gugatan ini terkait pelanggaran aturan iklan ganja medis yang diatur dalam Therapeutic Goods Act 1989.
Pihak lain yang digugat meliputi penyedia terapi alami AG Therapeutics, media daring Mamamia.com.au, dan firma hubungan masyarakat Straight Up PR. TGA menegaskan komitmennya menindak tegas iklan kesehatan yang menyesatkan demi melindungi konsumen.
1. Dugaan pelanggaran promosi ilegal
Menurut TGA, News Life Media dan Mamamia.com.au menerbitkan artikel berisi testimoni dan dukungan dari tenaga kesehatan maupun keluarga pasien, yang dilarang dalam kode iklan Australia.
“Iklan-iklan ini tidak hanya menyesatkan, tetapi juga berpotensi membahayakan konsumen yang mencari pengobatan sah,” ujar juru bicara TGA, dilansir Reuters.
AG Therapeutics disebut mempromosikan ganja medis dengan istilah samar seperti "obat tanaman" di situs dan media sosial. Promosi ini termasuk klaim manfaat untuk kondisi serius tanpa bukti ilmiah memadai.
“Kami melihat pola promosi yang tidak sesuai dengan standar keamanan dan efikasi yang ditetapkan,” kata seorang pejabat TGA, dilansir Cannabis Law Report.
Straight Up PR juga diduga menyebarkan konten promosi yang melanggar aturan, termasuk klaim berlebihan soal manfaat ganja medis.
2. Dampak terhadap industri ganja medis
Industri ganja medis di Australia tumbuh pesat, namun praktik promosi yang tidak etis menjadi sorotan regulator. TGA mencatat 165 pelanggaran dalam dua tahun terakhir, dengan total denda lebih dari 2,3 juta dolar Australia (Rp24,4 miliar).
“Kami mendukung akses pasien ke pengobatan yang aman, tapi promosi menyesatkan tidak bisa ditoleransi,” ujar Dr. John Skerritt, mantan Kepala TGA.
Hingga kini, hanya dua produk ganja medis—Sativex dan Epidyolex—yang disetujui TGA dan terdaftar di ARTG. Produk lain masih diakses lewat skema khusus seperti Special Access Scheme, yang membuka celah penyalahgunaan iklan.
Asosiasi Medis Australia (AMA) mendukung tindakan TGA dan mendesak penguatan regulasi. “Kami prihatin dengan praktik pemasaran yang mengeksploitasi pasien rentan,” kata Presiden AMA Dr. Danielle McMullen.
“Edukasi bagi dokter juga penting agar penggunaan ganja medis berbasis bukti.” lanjutnya, dilansir Medical Republic.
3. Proses hukum dan implikasi regulasi
TGA meminta pengadilan menjatuhkan denda signifikan serta perintah penghentian iklan ilegal terhadap perusahaan-perusahaan yang digugat. “Kami ingin hukuman ini memberi efek jera bagi pelaku industri lainnya,” ungkap sumber TGA,m.
Regulator juga menyoroti perlunya pembaruan aturan seiring meningkatnya resep ganja medis yang lebih dari 10 ribu dalam enam bulan terakhir. Tekanan pun muncul agar akses pasien tetap seimbang dengan kepatuhan hukum.
“Regulasi yang kuat adalah kunci menjaga kepercayaan publik,” tegas Dr. McMullen.
Sementara itu, AG Therapeutics menyatakan kesediaan bekerja sama dengan regulator.
“Kami berkomitmen memperbaiki praktik sesuai regulasi,” kata juru bicara AG Therapeutics, dilansir Blue Water Healthy Living.
Namun, tantangan bagi media dan firma PR tetap besar dalam menavigasi batasan ketat iklan produk ganja medis ke depan.