Bank Mandiri Catatkan Pertumbuhan Positif di Tengah Pandemik

Tunjukkan kinerja yang membaik

Jakarta, IDN Times -  Bank Mandiri berkomitmen untuk tetap memberikan layanan dan kinerja yang optimal, dengan mengedepankan pertumbuhan bisnis serta kualitas yang baik. 

Pada triwulan II 2021 ini pertumbuhan bisnis dan profitabilitas Bank Mandiri terus menunjukkan kinerja yang membaik, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

1. Pembiayaan ke segmen UMKM tercatat naik

Bank Mandiri Catatkan Pertumbuhan Positif di Tengah PandemikPekerja memproduksi sepatu Tori berbahan kain tenun di Ruang Produksi Terampil Sejahtera, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/8/2020) (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

Dari sisi pertumbuhan bisnis, Bank Mandiri mencetak pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 16,4 persen secara year on year (YoY) menjadi Rp1.014,3 triliun.

Pertumbuhan ini ditopang segmen wholesale banking yang tercatat tumbuh 7,13 persen YoY menjadi Rp534,2 triliun per akhir kuartal II 2021.

Sementara itu, pembiayaan ke segmen UMKM tercatat naik 20,1 persen YoY menjadi Rp98,3 triliun hingga kuartal II 2021. Pertumbuhan tersebut juga diimbangi dengan kualitas kredit yang cukup terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 3,08 persen turun 21bps YoY.

Baca Juga: Digitalisasi Layanan, Bank Mandiri Kenalkan Mandiri EDC Android

2. Laba bersih perseroan tumbuh 21,45 persen

Bank Mandiri Catatkan Pertumbuhan Positif di Tengah PandemikDirektur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi. (Dok. Bank Mandiri)

Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), DPK Bank Mandiri secara konsolidasi hingga kuartal II 2021 tumbuh 19,73 persen YoY menjadi Rp1.169,2 triliun, dengan komposisi dana murah sebesar 68,49 persen.

Pertumbuhan dana murah terutama di dorong oleh pertumbuhan giro (bank only) sebesar 40,9 persen YoY di triwulan II 2021.

Keberhasilan Bank Mandiri dalam menjaga tren pertumbuhan dana murah ini juga ikut menekan biaya dana atau cost of fund (CoF) Bank Mandiri secara YtD (bank only) menjadi 1,71 persen turun dari level 2,53 persen pada akhir tahun lalu.

Solidnya kinerja finansial Bank Mandiri pada akhir triwulan II-2021 juga terlihat pada pencapaian laba bersih perseroan yang tumbuh 21,45 persen menjadi Rp12,5 triliun, yang disokong pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 21,50 persen menjadi Rp35,16 triliun, serta pertumbuhan pendapatan berbasis jasa (fee based income) sebesar 17,27 persen menjadi Rp15,94 triliun.

“Kami memandang tren pertumbuhan ini sebagai sinyal positif bahwa permintaan masih ada dan diharapkan akan terus meningkat. Namun, kami akan tetap waspada dalam mengeksekusi rencana bisnis ke depan,” kata Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/8/2021).

3. Tiga fokus utama penajaman bisnis perseroan

Bank Mandiri Catatkan Pertumbuhan Positif di Tengah PandemikIlustrasi aktivitas perbankan sebelum pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Lebih lanjut Darmawan menjelaskan, ada tiga fokus utama dalam upaya penajaman bisnis perseroan. Pertama, integrasi bisnis wholesale dan ritel dengan memaksimalkan potensi value chain pada ekosistem nasabah wholesale

Kedua, mengoptimalkan potensi bisnis dan sektor unggulan di wilayah serta penyaluran kredit dilakukan secara prudent kepada targeted customer dengan mempertimbangkan sektor yang potensial dan pemulihannya lebih cepat sehingga menghasilkan kualitas kredit yang cukup baik.

Sementara yang ketiga, Darmawan mengatakan bahwa Bank Mandiri akan mengakselerasi digital dengan mengembangkan solusi digital, perbaikan proses, modernisasi channel, serta peningkatan kapabilitas core banking

“Lewat strategi ini, Bank Mandiri optimis kredit secara bank only mampu tumbuh 6 hingga 7 persen YoY pada akhir 2021, tentunya dengan tetap memprioritaskan pertumbuhan secara berkualitas," imbuhnya.

Ia menyebut, komitmen ini salah satunya diwujudkan lewat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang merupakan program andalan pemerintah untuk menyediakan akses pelaku UMKM pada pembiayaan.

Diketahui, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp19,68 triliun pada akhir paruh pertama tahun ini atau 63,5 persen dari target 2021, dengan jumlah penerima lebih dari 200 ribu debitur UMKM dengan kualitas yang terjaga baik. 

4. Digitalisasi layanan melalui aplikasi Livin' by Mandiri

Bank Mandiri Catatkan Pertumbuhan Positif di Tengah PandemikAplikasi Livin by Mandiri. (agoaga.com)

Lalu pada program restrukturisasi kredit terdampak pandemik, Bank Mandiri memberikan persetujuan restrukturisasi kepada lebih dari 548 ribu debitur dengan nilai persetujuan sebesar Rp126,5 triliun.

Dari nilai tersebut, hingga Juni 2021, total baki debet restrukturisasi COVID-19 sebesar Rp96,5 triliun, di mana 62 persen dari total debitur restrukturisasi merupakan pelaku UMKM. 

Tidak hanya itu, inovasi serta akselerasi digital Bank Mandiri juga  membuahkan hasil positif. Digitalisasi layanan melalui aplikasi Livin' by Mandiri sampai dengan Juni 2021 mencatat 7,8 juta pengguna, meningkat 45 persen dari periode setahun sebelumnya. 

Dari jumlah tersebut, transaksi finansial Livin' by Mandiri mencatatkan kenaikan sebesar 65 persen secara YoY menjadi 434,9 juta transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp728,9 triliun per Juni 2021.

Sadar akan potensi keuangan digital yang masih luas, Bank Mandiri di tahun 2021 ini tengah melakukan pengembangan solusi digital guna mendorong pertumbuhan transaksi digital nasabah dengan memberikan solusi kemudahan digital baik bagi kebutuhan perusahaan mapun individual.

5. Menyalurkan Bansos kepada 5,9 juta KPM

Bank Mandiri Catatkan Pertumbuhan Positif di Tengah PandemikIlustrasi bansos dari pemerintah (Dok. IDN Times)

Sedangkan dari sisi pengembangan SDM, Bank Mandiri menerapkan nilai inti atau core values BUMN yakni AKHLAK, sebagai bagian dari kesatuan dalam pemerintahan. Darmawan memandang, sebagai perusahaan BUMN, Bank Mandiri tidak bisa berdiri sendiri sehingga diperlukan kerja sama antar BUMN agar kegiatan korporasi dapat berjalan lebih optimal.

Core values AKHLAK sendiri merupakan akronim yang berorientasi pelayanan yaitu Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

"Kami meyakini budaya yang ditanamkan, budaya AKHLAK adalah kunci untuk mengembangkan pelayanan termasuk sumber daya manusia (SDM) Bank Mandiri," terang Darmawan.

Selain menjaga momentum pemulihan ekonomi, Darmawan mengungkapkan, pihaknya juga turut aktif berperan sebagai Agent of Developtment dengan melaksanakan Program Pemerintah berupa Bantuan Sosial (Bansos) secara nasional melalui pemanfaatan agen Bank Mandiri untuk meneruskan bantuan tersebut kepada keluarga penerima manfaat (KPM). 

Total Bansos sebesar Rp6,61 triliun telah disalurkan Bank Mandiri kepada 5,9 juta KPM hingga Juni 2021, baik melalui Program Keluarga Harapan (PKH) maupun program Sembako dengan melibatkan lebih dari 149 ribu agen Bank Mandiri. Selain itu, melalui program Kepedulian Sosial Perusahaan, Bank Mandiri dan anak perusahaannya juga telah terlibat dalam beberapa program vaksinasi massal baik di Jakarta, Surabaya, Bali dan kota-kota besar di Indonesia. 

Dalam peran membantu Pemerintah menanggulangi dampak pandemik COVID-19 Bank Mandiri telah melangsungkan beragam inisiatif. Terbaru, Bank Mandiri telah memberikan bantuan alat kesehatan dan alat sanitasi ke beberapa RS rujukan COVID-19 serta bantuan nutrisi dan vitamin kepada para tenaga medis.

“Dengan menjaga kinerja perseroan tetap solid, Bank Mandiri sebagai entitas usaha milik negara berkomitmen untuk mengoptimalisasi seluruh sumber daya yang ada untuk mendukung ekonomi nasional segera bangkit dari dampak pandemi,” pungkasnya. (WEB)

Baca Juga: Rayakan HUT ke-76 RI, Bank Mandiri Apresiasi Tim Paskibraka 2021 

Topik:

  • Ridho Fauzan
  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya