Bansos Pangan Lanjut Sampai Juni, Bapanas: Gak Ada Atribut Politik

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan bantuan pangan yang digelontorkan pemerintah menjelang pemilu bukanlah hal politis.
Dia menekankan kebijakan tersebut sebagai bentuk upaya negara yang hadir untuk membantu masyarakat, tanpa adanya embel-embel politik di dalamnya.
"Insyaallah nggak (dipolitisasi), kan nggak ada atribut politik. Ini negara yang hadir, tolong dijelaskan, negara yang hadir, siapapun pemimpinnya memikirkan untuk masyarakat," kata Arief saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2024).
1. Bapanas pastikan bantuan pangan ditebar bukan karena pemilu

Dia menyatakan bahwa program bansos pangan tersebut tidak dipengaruhi atau dimotivasi oleh motif politik. Inisiatif tersebut murni ditujukan untuk kepentingan masyarakat.
"Jadi nggak ada politis, ini murni untuk masyarakat dan ini bukan jelang pemilu aja," jelas Arief.
Bantuan tersebut diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 10 kilogram (kg) untuk periode September, hingga Desember 2023.
2. Bantuan pangan dilanjutkan sampai Juni

Di sisi lain, pihaknya juga mengupayakan agar tidak ada kelangkaan pangan. Dia merinci bahwa persiapan dilakukan secara terus menerus, terutama terkait pergeseran jadwal panen pada bulan Mei-Juni.
Selain itu, dia menyebutkan bahwa ada perintah dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk melanjutkan bantuan pangan beras hingga Maret, bahkan diperpanjang hingga Juni atas permintaan Menko Perekonomian.
Hal itu dilakukan karena masyarakat yang berada di bawah, atau dalam situasi ekonomi yang sulit, sangat membutuhkan bantuan tersebut.
"Tadi diputuskan atas permintaan Menko Perekonomian sampai dengan Juni karena masyarakat di bawah perlu sekali dibantu," tambahnya.
3. Jokowi minta jajarannya antisipasi perubahan iklim

Jokowi menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap perubahan iklim yang dapat mempengaruhi musim tanam dan panen.
Perubahan iklim dapat mengganggu rencana pertanian, sehingga perlu dilakukan perhitungan dan perencanaan yang cermat terkait kondisi aman dan cadangan strategis pangan.
"Cadangan strategis pangan kita betul-betul harus dikalkulasi dengan baik karena betul-betul perubahan iklim ini harus kita hitung," ujar Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2024).
Dia juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi di tingkat bawah, khususnya terkait dengan stok pangan. Tujuannya adalah mencegah terjadinya kelangkaan dan kenaikan harga pangan.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pemantauan terhadap stok pangan secara cermat di setiap kabupaten maupun provinsi. Hal ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan stok yang cukup dan menjaga agar harga pangan tetap terjangkau bagi masyarakat