Bisnis UMKM Bergairah Berkat Kampanye Beli Lokal Ala Tokopedia

Bandung, IDN Times - Perusahaan Teknologi, Tokopedia berusaha untuk memberikan dampak positif terhadap para pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Communication Senior Lead Tokpedia dan ShopTokopedia, Antonia Adega, memaparkan, kampanye Beli Lokal merupakan salah bentuk korporasi untuk memberdayakan para pegiat UMKM di berbagai kota di Indonesia, termasuk di Kota Bandung, Jawa Barat.
"Beli Lokal sebetulnya kelanjutan dari kampanye yang kami bikin terhadap gerakan bangga terhadap produk lokal Indonesia, kata Antonia di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/6/2024).
Dia menjelaskan, kampanye Beli Lokal menjadi etalase bagi produk-produk UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Kampanye ini digaungkan supaya masyarakat lebih mudah memperoleh produk-produk UMKM di Indonesia.
"Beli Lokal ini dampak positifnya banyak. Kalau dari transaksi data nasional untuk kenaikan tertinggi melalui kampanye Beli Lokal, kami catat ada sejumlah wilayah yang merasakan pembelian tertinggi dengan angka hampir dua kali lipat," kata Antonia.
1. Tokopedia berdayakan UMKM Jawa Barat

Antonia menjelaskan, pihaknya juga bekerja sama dengan pemerintah untuk mendorong pegiat usaha lokal termasuk di Jawa Barat melalui berbagai inisiatif, seperti:
1) Kelas Maju Digital yang telah melatih lebih dari 500 UMKM di Jawa Barat;
2) Kelas Perempuan Maju Digital yang bertujuan meningkatkan daya saing ratusan perempuan pelaku UMKM di Jawa Barat,
3) Program Sekoper Cinta bersama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat.
2. Flashy, UMKM asal Bandung kecipratan manfaat teknologi

Merek tas lokal asal Bandung, Jawa Barat, Flashy, terus beradaptasi di era disrupsi teknologi. Flashy didirikan oleh perempuan bernama Windy Wulandariy saat Indonesia masih dihantam krisis moneter 1998.
Ide mendirikan Flashy bermula dari kesukaannya terhadap model-model tas trendi, tapi waktu itu harga tas di Indonesia lumayan mahal. Windy dan teman-temannya kemudian merancang sebuah tas yang trendi tapi masih terjangkau mulai Rp70 ribu sampai Rp125 ribu.
Awal mula mengembangkan tas itu, Windy masih menggunakan bahan bulu, tapi tas dengan model ini hanya bertahan sebentar. Akhirnya, dia kemudian merancang ulang tas buatannya dengan menggunakan bahan parasut.
"Flashy waktu itu berdiri 1998. Saat itu, saya masih kuliah pas 1998, masih sedikit model tas di mal. Kenapa bahan parasut? Karena lebih terjangkau untuk anak-anak SMA dan mahasiswa waktu itu," ujar Windy.
3. Omset penjualan Flashy naik 40 persen berkat Tokopedia

Windy mengatakan, Flashy mulai bergabung dengan Tokopedia sejak 2019. Dia merasakan banyak manfaat setelah bergabung dalam platform ini. Menurut dia, selain efisiensi, Tokopedia membantu memperluas pasar karena banyaknya kampanye yang ada di platform tersebut.
Flashy rutin mengikuti sejumlah kampanye, antara lain Waktu Indonesia Belanja (WIB), Cantik Fest, Parade Diskon, PayDay Sale, dan Beli Lokal. Tokopedia menyumbang hingga 40 persen dari total omset Flashy dalam penjualan secara daring.
“Selain efisiensi dalam hal biaya operasional, Tokopedia juga membantu kami meningkatkan penjualan dan memperluas pasar, khususnya melalui berbagai kampanye,” kata Windy.