Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada penutupan perdagangan Rabu (3/10/2024) sore.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp15.428,5 per dolar AS, melemah sebesar 160,5 poin atau 1,05 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.
Berdasarkan data dari Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada Kamis (3/10/2024), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tercatat di level Rp15.394 per dolar AS.
Angka tersebut menunjukkan pelemahan dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya, Rabu (2/10/2024), yang berada di level Rp15.247 per dolar AS. Dengan demikian, rupiah melemah sebesar 147 poin dalam satu hari perdagangan.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyoroti laporan ADP yang menunjukkan jumlah pekerja swasta AS naik lebih dari perkiraan pada September, mencapai 143 ribu, lebih tinggi dari 103 ribu pada Agustus.
Hal itu mendahului data ketenagakerjaan yang dinantikan pada Jumat. Presiden Richmond Fed, Thomas Barkin menegaskan pemotongan suku bunga 50 basis poin bulan lalu mencerminkan ketidaksesuaian dengan kondisi ekonomi, namun bukan berarti inflasi sudah terkendali.
Di sisi lain, ketegangan di Timur Tengah meningkat setelah serangan Israel di Beirut yang menewaskan enam orang, menyusul tembakan rudal dari Iran ke Israel. Ketidakpastian itu membayangi prospek pasokan minyak global.
Atas berbagai faktor di atas, rupiah ditutup melemah 160,5 poin, setelah sebelumnya sempat melemah 175 poin terhadap dolar AS sepanjang perdagangan hari ini.
Untuk perdagangan Jumat (4/10/2024), rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif di kisaran Rp15.410 hingga Rp15.500 per dolar AS.