Jakarta, IDN Times - ASEAN dinilai masih bisa bertahan setelah pandemik COVID-19 membuat perekonomian dunia terguncang karena kinerja sejumlah sektor harus berhenti, misalnya pariwisata.
“Menurut saya, ASEAN bekerja cukup baik dalam penanganan paska pandemik. Di Asia Tenggara, prospek ekonomi kami cukup bagus,” kata Duta Besar Singapura untuk ASEAN, Kok Li Peng, di acara ASEAN Youth Fellowship yang digelar di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Jumat (4/11/2022).
Peng mengatakan pertumbuhan ekonomi ASEAN kini melaju dengan cukup cepat, khususnya ketika para negara-negara ASEAN telah kembali membuka diri untuk menerima kedatangan turis mancanegara pasca pandemik.
“Pendidikan, kita juga punya banyak pendidikan unggulan. Anak-anak muda di ASEAN sangat berbakat. Ini bisa jadi pemajuan ekonomi di kawasan ini,” tuturnya.
Peng kembali menegaskan bahwa ASEAN memiliki prospek yang bagus dari segala bidang, seperti ekonomi, pendidikan, wisata, pembangunan dan masih banyak lagi.
Ini dibuktikan dengan sejumlah negara besar menjadi mitra ASEAN dan mereka berkomitmen untuk terus bekerja sama, utamanya dalam bidang ekonomi. Mitra ASEAN saat ini antara lain Amerika Serikat, Australia, China, India, Uni Eropa, Korea Selatan, Jepang, Kanada, Selandia Baru, Rusia, dan PBB.
ASEAN Youth Fellowship (AYF) adalah program pengembangan kepemimpinan eksklusif untuk mengembangkan dan menghubungkan para pemimpin muda masa depan ASEAN, diselenggarakan oleh Singapore International Foundation (SIF) dengan kemitraan bersama National Youth Council (NYC) .
Didukung oleh Singapore-ASEAN Youth Fund (SAYF), program ini dibangun berdasarkan nilai-nilai Ketahanan, Kepemimpinan, dan Kohesi. Program ini diluncurkan untuk memperingati Kepemimpinan Singapura di ASEAN pada tahun 2018.
Program ini juga memberi kesempatan kepemimpinan bagi para pemimpin muda di ASEAN sekaligus membangun jaringan kuat antar negara serta mencari peluang di kawasan.
Peserta ASEAN Youth Fellows adalah para pemimpin dan influencer muda ASEAN dari berbagai sektor. Banyak dari mereka juga secara aktif terlibat dalam komunitas, di luar tanggung jawab profesional mereka.
peserta memiliki kesempatan untuk berdialog dengan para pembuat kebijakan dan pemimpin terkemuka, dan berpartisipasi dalam kunjungan institusional yang mendalam dan perjalanan pembelajaran eksklusif ke beberapa fasilitas dan organisasi utama di Singapura dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Mereka juga memiliki kesempatan untuk bersosialisasi melalui kegiatan tim dan acara sosial.