Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Emiten Konsumer Otomotif MPMX Cetak Laba Bersih Rp582,5 M di 2024

Capaian kinerja MPMX sepanjang tahu lalu. (Dok/Istimewa).
Intinya sih...
  • Labar bersih MPMX Rp582 miliar pada 2024, dengan pendapatan Rp15,8 triliun tumbuh 13,8% yoy
  • Kinerja positif didorong oleh pertumbuhan volume penjualan dan strategi bisnis yang disiplin

Jakarta, IDN Times - PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), perusahaan konsumer otomotif dan transportasi melaporkan laba bersih Rp582 miliar pada 2024.

Sementara itu, pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp15,8 triliun, tumbuh 13,8 persen secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan pendapatan MPMX didorong peningkatan kinerja di segmen utama, yakni distribusi dan ritel.

1. Fundamental bisnis sepanjang tahun lalu tetap kuat

Inovasi otomotif 2025

Group Chief Executive Officer MPMX, Suwito Mawarwati mengatakan, MPMX tetap menunjukkan ketahanan dan kepemimpinan strategis yang solid. Kinerja MPMX selama
2024 bertumbuh positif, didorong oleh pertumbuhan volume penjualan.

Pada periode tersebut, fundamental bisnis turut menguat didukung oleh upaya-upaya yang terus dilakukan secara konsisten serta eksekusi strategi yang tepat. 

"Kami berbahagia atas pencapaian yang diraih perseroan bersama entitas anak dan asosiasi dalam menghadapi lanskap ekonomi global yang penuh tantangan dari perlambatan pertumbuhan, ketidakpastian geopolitik, tekanan inflasi, hingga dampak perubahan iklim, MPMX tetap menunjukkan ketahanan dan kepemimpinan strategis yang solid," ujarnya. 

Ia menjelaskan, capaian di tahun lalu menjadi bukti bahwa eksekusi bisnis yang disiplin, didukung oleh inovasi berkelanjutan dan pengelolaan yang prudent, memungkinkan kami untuk terus menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan.

Keberlanjutan pertumbuhan bisnis ini merupakan hasil dari strategis komprehensif yang berfokus pada beberapa aspek:

  • Transformasi digital yang progresif
  • Automasi data untuk menekan cost
  • Kegiatan pemasaran yang lebih giat
  • Manajemen risiko yang lebih baik untuk menekan rasio klaim
  • Manajemen portofolio investasi yang dapat memberikan pengembalian yang lebih baik
  • Perbaikan arsitektur Teknologi Informasi
    (TI), termasuk peningkatan kapabilitas sumber daya manusia
  • Meningkatkan implementasi ESG sebagai inti pertumbuhan.

2. Kinerja berbagai lini bisnis MPMX

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih rinci, pada segmen bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda dua, MPMX melalui MPMulia membukukan pertumbuhan pendapatan 14,3 persen (yoy) menjadi Rp14,5 triliun. Kemudian segmen distribusi mencatat penjualan sebesar 745.000 unit, mencerminkan pertumbuhan 9,9 persen (yoy), sementara pendapatan dari bisnis aftermarket penjualan suku cadang meningkat 4,0 persen (yoy).

"Hal ini didorong oleh pasar Jawa Timur yang lebih baik di 2024 dibandingkan 2023 yang sebelumnya menahan konsumsi," ucap Suwito.

Sementara pada bisnis ritel melalui MPMotor menjual 203.000 unit atau tumbuh 16,6 persen (yoy), didorong oleh meningkatnya permintaan, sementara pendapatan ritel dari bisnis aftermarket penjualaan suku cadang dan layanan perbaikan meningkat sebesar 10,9 persen (yoy).

Segmen bisnis asuransi MPMInsurance mencatat peningkatan pada premi bruto sebesar 19,9 persen (yoy) menjadi Rp 887 miliar, didorong oleh kinerja kuat dari produk properti dan engineering, keduanya mendapatkan keuntungan dari sinergi
dalam grup perseroan.

"MPMInsurance meningkatkan pendapatannya sebesar 6,8 persen (yoy) menjadi Rp 304 miliar, sementara laba kotor tumbuh 0,8 persen (yoy) menjadi Rp 162 miliar," katanya.

Sedangkan pada segmen penyewaan kendaraan, MPMRent mempertahankan jumlah armada yang stabil di kisaran 16.000 unit dengan tingkat utilisasi 91 persen, yang sebagian besar berasal dari mobil penumpang dengan klien dari sektor layanan keuangan, perdagangan, dan distribusi.

"Ke depan, perusahaan akan terus fokus pada perluasan armada sewa mobil penumpang," ucap Suwito.

3. Penjualan mobil bekas hadapi berbagai tantangan

ilustrasi menjual mobil bekas (freepik.com/prostooleh)

Ia tak menampik bahwa bisnis mobil bekas menghadapi tantangan dengan banyaknya stok mobil bekas di pasaran sehingga berimbas pada harga jual yang lebih rendah, dan juga terimbas dari melemahnya bisnis logistik sehingga sulit untuk menjual tipe mobil tertentu (BlindVan).

Untuk penjualan mobil bekas melalui AUKSI meningkat 4,1 persen (yoy) menjadi 3.688 unit yang sebagian besar disumbangkan oleh mobil komersial.

"Ke depannya perusahaan akan meningkatkan kontribusi mobil penumpang dengan memaksimalkan jaringan lokasi lelang kami," ujar Suwito.

Segmen jasa keuangan, Jaccs MPM Finance Indonesia, secara keseluruhan, pemesanan baru menurun 33,5 persen (yoy) menjadi Rp3,1 triliun imbas dihentikannya (stop booking). Adapun pembiayaan produk 4W (New & Used) dan Multi Produk, terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2024 dan ditutupnya bisnis Sewa Guna Usaha (pembiayaan korporasi) secara permanen yang merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan kualitas aset dengan lebih selektif dalam mengakuisisi pelanggan.

"Tahun ini dan tahun depan, fokus perusahaan akan tetap pada peningkatan kualitas aset, memperbaiki penagihan, dan memperkuat upaya pemulihan," kata Suwito. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us