Erick Kaji Nasib BUMN Status Perum, Bakal Masuk Danantara?

- Menteri BUMN, Erick Thohir memetakan BUMN Perum dan PT setelah perubahan UU BUMN.
- BUMN berstatus PT akan masuk dalam pengelolaan Danantara, sementara nasib BUMN Perum masih dikaji.
- BUMN karya dan sektor infrastruktur juga masuk dalam pengelolaan Danantara untuk mencapai konsolidasi 900 miliar dolar AS.
Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN, Erick Thohir membeberkan pihaknya sedang memetakan BUMN yang masih berstatus Perum, dan BUMN yang berstatus Perseroan Terbatas (PT).
Kajian dilakukan setelah terbitnya perubahan ketiga Undang-Undang (UU) BUMN, juga dengan adanya Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang bertugas mengelola BUMN.
“Dengan tentu Undang-Undang BUMN yang baru, kita juga sedang memetakan yang namanya Perum dan PT,” kata Erick di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (12/3/2025).
1. BUMN berstatus PT masuk Danantara

Erick mengatakan untuk BUMN yang statusnya PT, sudah dipastikan akan masuk dalam pengelolaan Danantara.
“Karena kan kalau PT sebagian kita akan transfer kepada Danantara,” ucap Erick.
2. Pengelolaan BUMN Perum bisa di bawah Presiden atau Kementerian lain

Sementara itu, untuk pengelolaan BUMN berstatus Perum masih dikaji. Namun, dia membeberkan opsi BUMN Perum bertransformasi menjadi PT, berada di bawah komando Presiden langsung, atau di bawah kementerian teknis lain.
“Kalau yang Perum statusnya seperti apa? Nah ini yang kita sedang godok di dalam Kementerian BUMN, bisa saja yang Perum bermigrasi jadi PT, beberapa Perum yang memang kita melihat ini bukan korporasi murni, bisa saja nanti kita diskusikan dengan kementerian lain,” ucap Erick.
Dia menyontohkan Perum Bulog yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah dalam melaksanakan stabilisasi stok dan harga pangan (SPHP). Pengelolaan Bulog sedang dipertimbangkan apakah di bawah Presiden, atau di kementerian teknis lain.
“Nah ini masih digodok semua, karena perubahan-perubahan undang-undang ini kan sedang berjalan,” ucap Erick.
3. BUMN karya masuk Danantara

Erick juga memastikan, BUMN karya atau BUMN yang bergerak di sektor infrastruktur juga masuk Danantara. BUMN karya sendiri masih menghadapi tantangan restrukturisasi dan transformasi, seperti PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan sebagainya.
“Kalau semua BUMN sudah pasti semua di bawah Danantara. Karena konsolidasi 900 miliar dolar AS itu yang akan kita capai dengan transisi ke depan,” ucap Erick.