Fit Proper Test, Filianingsih Paparkan 3 Strategi Pemerataan Ekonomi

13 Feb 2023, 15:30 WIB

Ilustrasi Logo Bank Indonesia. bi.go.id

Jakarta, IDN Times - Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Filianingsih Hendarta memaparkan tiga strategi yang akan didorong untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, stabilitas, hingga pemerataan ekonomi.

Hal ini disampaikan saat menjalankan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia.

"Kami akan manifestasikan ke dalam tiga strategi pokok. Strategi yang pertama yaitu, mengawal stabilitas moneter, strategi kedua memastikan dukungan pembiayaan yang memadai, dan strategi ketiga mengimplementasikan langkah nyata akselerasi transformasi Ekonomi keuangan digital," kata Filianingsih dalam Fit and Propert Test Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia bersama Komisi XI DPR RI, Senin (13/2/2023).

Ia menjelaskan berbagai strategi kebijakan harus diramu diluar kebiasaan atau business as usual , dengan tujuan untuk menangkap peluang dari dinamika perubahan lingkungan global.

Filianingsih menjadi salah satu calon untuk menggantikan posisi Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo dengan masa jabatan yang akan usai pada April mendatang.

1. Strategi menjaga stabilitas moneter

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih Hendarta (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)

Lebih rinci dia menjelaskan terkait strategi pertama, yaitu mengawal stabilitas moneter di antaranya melalui kebijakan suku bunga yang prostabilitas untuk menjaga inflasi inti, nilai tukar yang stabil, dan koordinasi kebijakan pengendalian inflasi agar tepat sasaran.

"Suku bunga yang prostabilitas ini perlu dipertahankan, dan dari sisi nilai tukar pasokan devisa pengelolaan kewajiban valas terus diperkuat," ujarnya.

Di samping itu, menurutnya, pengayaan instrumen operasi moneter valas juga dilakukan. Itu termasuk term deposit valas untuk devisa hasil ekspor yang disebutnya sebagai program besar saat ini.

"Ini bisa dilakukan sesuai mekanisme pasar dan juga perluasan instrumen hedging Syariah, termasuk swap hedging syariah yang ini perlu diperkuat dan diadakan," jelasnya.

Kemudian dia juga menyoroti langkah untuk mengelola surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder serta mendorong aliran modal asing masuk. Sementara itu, untuk mengendalikan inflasi agar sesuai target maka Bank Indonesia akan mengoptimalkan gerakan nasional pengendali inflasi pangan di daerah.

2. Mendorong pembiayaan yang inklusif

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2018 di Jakarta, Selasa (27/11/2018). Dalam kesempatan tersebut, Presiden mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) yang berupaya menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Strategi kedua, Filli akan mendorong adanya dukungan pembiayaan ekonomi yang memadai dan inklusif guna untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dan tentunya untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

Dalam strategi kedua ini terdapat tiga langkah yang perlu dilakukan, diantaranya pertama, intermediasi perbankan akan didorong pada sektor UMKM dan juga ekonomi hijau untuk mendukung perluasan inklusi dan keuangan yang berkelanjutan.

"Kondisi likuiditas ini juga perlu menjadi perhatian jadi harus dijaga cukup longgar untuk memastikan intermediasi perbankan melalui LTV konvensional, melalui FTV Syariah untuk kredit dan pembiayaan properti, uang muka kredit dan pembiayaan kendaraan bermotor, penguatan efektivitas dari rasio intermediasi makroprudensial yang masih perlu ditingkatkan efektivitasnya," tuturnya.

Langkah kedua, yaitu untuk mendukung pembiayaan UMKM. Dirinya melihat bahwa implementasi dari kebijakan rasio pembiayaan inklusif makroprudensial ini perlu untuk terus tingkatkan efektivitasnya, melalui klasterisasi dan korporatisasi UMKM, serta pengembangan sekuritas UMKM. Langkah ketiga, intermediasi untuk ekonomi berkelanjutan.

3. Akselerasi transformasi ekonomi keuangan digital

Ilustrasi Bank Digital. (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, ia akan merumuskan dan mengimplementasikan langkah konkrit mengakselerasi transformasi ekonomi keuangan digital.

"Mengimplementasikan langkah nyata akselerasi transformasi Ekonomi keuangan digital, ini untuk mengawal momentum yang sudah terjadi saat ini jangan sampai lepas jadi mengawal momentum pertumbuhan ekonomi pasca pandemi melalui apa? melalui perluasan digitalisasi sistem pembayaran," ujarnya.