Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Genjot Pembangunan, Italia dan UE Luncurkan Program Keringanan Utang Afrika

bendera uni eropa (unsplash.com/ALEXANDRE LALLEMAND)
bendera uni eropa (unsplash.com/ALEXANDRE LALLEMAND)
Intinya sih...
  • Italia dan UE meluncurkan program keringanan utang bagi Afrika, investasi mencapai 1,2 miliar euro untuk proyek pembangunan lokal.
  • Rencana Mattei dan Global Gateway diperluas, namun dihadapi skeptisisme dari organisasi masyarakat sipil.
  • Investasi ini diharapkan dapat mengurangi migrasi tidak teratur ke Eropa dengan mempercepat pertumbuhan ekonomi Afrika.

Jakarta, IDN Times - Italia bersama Uni Eropa (UE) meluncurkan program keringanan utang bagi negara-negara Afrika pada Jum'at (20/6/2025). Program ini dikaitkan langsung dengan proyek pembangunan. Inisiatif ini bertujuan mempercepat pertumbuhan ekonomi Afrika dan menangani akar penyebab migrasi.

KTT bertajuk "Rencana Mattei untuk Afrika dan Global Gateway" berlangsung di Villa Doria Pamphili, Roma. Pertemuan ini dihadiri Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, serta perwakilan negara Afrika dan lembaga internasional.

1. Keringanan utang dan investasi konkret

Program ini mencakup konversi utang sebesar 235 juta euro (Rp4,4 triliun) selama 10 tahun untuk mendanai proyek pembangunan lokal. Meloni menyatakan, langkah ini dapat memangkas beban utang negara berpenghasilan rendah-menengah hingga 50 persen.

“Kami ingin menciptakan peluang pembangunan yang nyata, bukan sekadar janji,” ujar Meloni.

Sebanyak 11 perjanjian senilai 1,2 miliar euro (Rp22,6 triliun) ditandatangani dalam KTT ini, mencakup infrastruktur, konektivitas digital, dan pertanian tahan iklim. Salah satu proyek utama adalah Koridor Lobito, jalur kereta sepanjang 1.300 kilometer yang menghubungkan Angola, Zambia, dan Republik Demokratik Kongo.

UE mengucurkan dana 700 juta dolar AS (Rp11,4 triliun), sementara Italia berkontribusi 320 juta dolar AS (Rp5,4 triliun).

“Inisiatif ini menunjukkan bagaimana visi bersama bisa diwujudkan menjadi proyek nyata di lapangan,” ujar von der Leyen, dikutip dari Euractiv.

2. Integrasi rencana Mattei dan Global Gateway

Italia meluncurkan Rencana Mattei pada November 2023 dengan target mobilisasi 4 miliar euro (Rp75,5 triliun) dalam 5-7 tahun. Nama rencana ini merujuk pada Enrico Mattei, pendiri Eni, yang dikenal karena pendekatan energi berbasis kemitraan setara.

Beberapa proyek diperluas, seperti kabel bawah laut Blue Raman dari India ke Eropa melalui Teluk dan Djibouti, yang kini menjangkau Somalia, Kenya, dan Tanzania. Meski begitu, sejumlah organisasi masyarakat sipil menyuarakan skeptisisme. Mereka khawatir proyek ini hanya mengulang pola lama.

“Kami butuh bukti bahwa proyek ini benar-benar menguntungkan rakyat Afrika,” ujar seorang aktivis, dikutip dari Euractiv.

3. Solusi jangka panjang pengendalian migrasi

Investasi dan pengurangan utang ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Afrika dan mengurangi migrasi tidak teratur ke Eropa. Meloni menyebut pendekatan ini sebagai solusi jangka panjang.

“Migrasi tidak akan berhenti tanpa mengatasi akar penyebabnya,” ujarnya, dikutip dari Devdiscourse.

KTT juga memperkuat komitmen untuk memerangi perdagangan manusia. Von der Leyen menyerukan kerja sama untuk menyediakan jalur migrasi yang aman dan legal.

“Kita harus menghentikan penyelundup dan membuka peluang nyata bagi generasi muda Afrika,” ujar Von der Leyen.

Para pemimpin sepakat mengevaluasi kemajuan kemitraan ini dalam Forum Global Gateway di Brussel, pada 9-10 Oktober 2025. Keberhasilan inisiatif ini dinilai bergantung pada pelaksanaan yang transparan dan inklusif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us