Harga Emas Naik Sinyal Kekhawatiran Ekonomi, Mensesneg: Berlebihan

- Menteri Sekretaris Negara menilai kenaikan harga emas tidak perlu dikaitkan dengan kekhawatiran kondisi ekonomi negara.
- Pemerintah berharap masukan yang disampaikan secara konstruktif untuk membangun optimisme terhadap perekonomian nasional.
Jakarta, IDN Times - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi menilai anggapan yang mengaitkan kenaikan harga emas dengan kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi negara sebagai hal yang berlebihan.
"Ada beberapa yang beranggapan kenaikan-kenaikan ini apakah sebuah sinyal kekhawatiran tentang kondisi ekonomi, saya kira itu terlalu berlebihan," kata dia kepada jurnalis, Rabu (30/4/2025).
1. Pemerintah harap muncul pandangan yang optimistis

Pemerintah berharap agar setiap masukan dan pandangan yang muncul disampaikan secara konstruktif dan turut membangun optimisme terhadap perekonomian nasional.
"Kalaupun ada masukan atau pandangan, kami berharap kita semua tentu memberikan pandangan yang konstruktif dan memberikan optimisme terhadap kondisi ekonomi kita," ujar Prasetyo.
2. Pemerintah tetap terbuka terhadap pandangan publik

Prasetyo menyampaikan terima kasih atas berbagai masukan yang disampaikan publik. Dia menekankan pentingnya menjadikan pandangan tersebut sebagai pengingat bagi pemerintah.
"Mari kita jadikan sebagai peringatan untuk kita terus waspada di dalam mengelola perekonomian kita dan di dalam merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi bangsa kita," tuturnya.
3. Kenaikan harga emas dipengaruhi sejumlah faktor

Prasetyo menjelaskan tren kenaikan harga emas di Indonesia tidak terlepas dari kondisi global. Dia menyebut lonjakan harga emas dunia dipicu oleh dinamika geopolitik dan geoekonomi sehingga permintaan terhadap emas naik signifikan.
"Hal ini menyebabkan mekanisme pasar bekerja sehingga harga-harga emas komoditas-komoditas utama dunia ikut naik termasuk di dalam negeri," paparnya.
Dia menambahkan, persepsi masyarakat yang masih menganggap emas sebagai instrumen investasi paling aman dan stabil turut mendorong permintaan di dalam negeri.
Prasetyo juga menyinggung kehadiran bullion bank alias bank emas yang baru diresmikan sebagai salah satu faktor pendukung meningkatnya minat investasi emas di kalangan masyarakat.