Harvey Moeis: Dana CSR Bos Smelter Swasta Dipakai Beli Alkes COVID-19

- Harvey Moeis menggunakan dana CSR dari bos smelter untuk membeli alat kesehatan terkait COVID-19.
- Alasan Harvey adalah kurangnya peralatan kesehatan dan tingginya penyebaran COVID-19.
- Harvey mengaku belum memberitahukan bos smelter bahwa dana tersebut digunakan untuk membeli alat kesehatan COVID-19.
Jakarta, IDN Times - Terdakwa kasus korupsi tata niaga timah, Harvey Moeis mengungkapkan, dana corporate social responsibility (CSR) yang diterima dari bos-bos smelter swasta digunakannya untuk membeli alat kesehatan (alkses) terkait COVID-19.
Harvey beralasan, hal itu dilakukannya lantaran peralatan yang kurang memadai ditambah dengan tingkat penyebaran COVID-19 begitu cepat.
"Untuk COVID-19, Yang Mulia. Saya belikan alat-alat COVID-19 Yang Mulia," kata Harvey di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat (Jakpus), dikutip Selasa (5/11/2024).
1. Harvey akui punya teman pengusaha jualan alkes

Hakim lantas mempertanyakan alasan uang tersebut digunakan untuk membeli alat-alat kesehatan COVID-19.
Harvey lalu menyebutkan, ada salah satu rekannya yang merupakan pengusaha di sektor alat kesehatan.
"Ketika itu kondisinya semuanya lagi kekurangan (alkes) Yang Mulia, ada kawan kami yang kebetulan main (pengusaha) alkes, kebetulan beliau menawarkan," kata Harvey.
2. Alkes yang dibeli Harvey dikirim ke dua RS

Meski demikian, Harvey mengaku belum memberikan informasi kepada para bos smelter bahwa dana tersebut dibelikan untuk alat kesehatan. Dia mengatakan, alat kesehatan itu diberikan ke dua rumah sakit.
"Salah satunya untuk RSCM dan RSPAD, Yang Mulia," ujar Harvey.
Dia menambahkan, alkes itu langsung dikirimkan oleh produsen ke rumah sakit mengingat sulitnya mendapatkan alat kesehatan tersebut.
"(Dikirim oleh) Yang menjual itu, dia bilang waktu itu karena alat -alat jarang sekali susah didapat, dia menyampaikan kepada saya bahwa dia bisa dapat alokasi 3 alat ventilator dan 2 alat PCR, Yang Mulia," ujar dia.
3. Harvey kumpulkan dana CSR untuk penanganan COVID-19

Sebelumnya, komisaris perusahaan smelter timah swasta PT Stanindo Inti Perkasa, Suwito Gunawan mengaku menyetorkan dana CSR yang diminta Harvey Moeis ke perusahaan money changer PT Quantum Skyline Exchange (QSE) milik Helena Lim.
Menurut Suwito, beberapa bulan setelah perusahaan swasta menjalankan kerja sama sewa smelter dengan PT Timah Tbk (TINS), Harvey meminta para bos smelter membayar dana CSR dalam suatu pertemuan.
Suwito menuturkan, Harvey mengumpulkan dana CSR untuk penanganan COVID-19 atau perbaikan lahan, tetapi Harvey tidak menyebutkan nilai yang harus disetorkan. Suwito mengklaim, pihaknya menyetorkan dana CSR secara sukarela dan tidak dihitung dengan tonase peleburan timah yang dikerjakan perusahaannya.