Resesi, Sektor Pariwisata Terancam Jadi Zombi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Budijanto Ardiansjah mengatakan resesi berpotensi membuat sektor pariwisata melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya. Menurut Budi, sektor pariwisata harus terus bergerak untuk agar tidak bernasib seperti zombi.
"Mau tidak mau kegiatan pariwisata harus dilakukan. Kalau sektor pariwisata menunggu terus bisa jadi zombi. Tetap dibuka tapi harus dengan penerapan protokol kesehatan. Kalau belum dilaksanakan, belum didorong aktivitasnya bisa repot. Kalau gak mati karena COVID-19 ya mati karena kelaparan," kata Budi kepada IDN Times, Senin (7/9/2020).
1. Ancaman PHK di sektor pariwisata
Budi mengatakan akibat resesi ini bisa berpotensi ada PHK di sektor pariwisata. Menurutnya, sudah banyak pelaku pariwisata yang alih profesi dan menutup sementara usahanya sejak tiga bulan lalu akibat dampak COVID-19 yang menghajar industri ini.
"Dari Juni sudah ada pelaku pariwisata mulai menutup sementara. Cahsflow kami belum aman," kata Budi.
Baca Juga: Hore! Pemerintah Anggarkan Rp14,4 Triliun untuk Sektor Pariwisata
2. Butuh pergerakan pemerintah membelanjakan anggarannya
Editor’s picks
Sejauh ini, sektor pariwisata baru bergerak pada wisata lokal. Hal ini membuat pelaku usaha belum mendapat banyak keuntungan. Budi menilai pemerintah harus membelanjakan anggarannya di sektor pariwisata melalui travel agent agar terjadi pemerataan pemasukan bagi pelaku usaha pariwisata.
"Hotel sudah mulai (ada pendapatan), restoran belum, travel ada progres tapi masih kecil. Kita minta pemerataan belanja di perjalanan pemerintah. Kita harap pemerintah tidak langsung deal dengan hotel, kita harap bisa deal lewat travel agent supaya rata pembagiannya. Karena kalau agen menghubungkan dengan rantai industri," ujar Budi.
3. Dampak buruk resesi bagi daerah pariwisata
Tidak hanya bernasib seperi zombi dan ancaman PHK. Akibat resesi yang akan terjadi pendapatan nasional dan daerah pun bisa menurun, terlebih bagi daerah yang bergantung pada sektor pariwisata.
"Resesi ini bisa berdampak pada macam-macam seperti transportasi, pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial, infrastruktur, kesehatan dan lainnya," ucap Budi.
Untuk itu, ia meminta agar pelaku pariwisat dan masyarakat yang berwisata dapat menjaga protokol kesehatan. "Masih ada kelonggaran dan masyarakat yang belum disiplin. Orang kita suka kelupaan," katanya menambahkan.
Baca Juga: Maaf, Luhut Tutup Pintu Pariwisata bagi Bule sampai Akhir Tahun